KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
(KEDARURATAN)
KABUPATEN
BENGKULU UTARA
PROVINSI
BENGKULU
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter
adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kemdikbud RI untuk menggantikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Kurikulum 2013 merupakan
sebuah kurikulum yangmengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter,
siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi
serta memiliki sopan santundisiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam
Kurikulum 2013 muatan pelajaran wajib diikuti oleh seluruh siswa di satu satuan
pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa
pembaruan pendidikan memer-lukan strategi tertentu, dan salah satu strategi
pem-bangunan pendidikan nasional ini adalah
“2. pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.” Pasal
35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa ... “(2) Standar
nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, danpembiayaan.” Selanjutnya di
dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa“kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakupsikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan standar nasional yanga telah disepakati.”
Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa
“Pendidikan adalahusaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman
bagi para pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum
sebagaimanayang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaranserta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaranuntuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah
lanjutan PengembanganKurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu
B.
Landasan Penyusunan Kurikulum 2013
1.Landasan Filosofis
Landasan filosofis
dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitassiswa yang akan dicapai
kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi siswa ,
penilaian hasil belajar, hubungan siswa dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya.Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis
yangmemberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi siswa menjadi manusiaIndonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.Pada dasarnya tidak
ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut.:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa
untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan
masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yangberagam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untukmembangun dasar bagi kehidupan bangsa
yang lebih baik di masa depan.Mempersiapkan siswa untuk kehidupan masa depan
selalu menjadikepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum
adalahrancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi mudabangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan siswa ,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi siswa untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa
kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2.Siswa
adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandanganfilosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampauadalah sesuatu yang
harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari siswa . Proses pendidikan
adalah suatu proses yang memberi kesempatan mkepada siswa untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari
dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kemuatan ngan psikologis serta kemuatan ngan fisik siswa
. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari
untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.
3.
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi inimenentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki
nama muatan pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4.Pendidikan
untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa
lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi siswa
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu siswa dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang siswa dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013
Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradabann bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi siswa “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadiwarganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI
nomor 20 tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional maka pengembangankurikulum haruslah berakar pada
budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini,dan kehidupan bangsa di masa
mendatang.Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah
suatuproses pengembangan potensi siswa sehingga mereka mampu menjadi pewaris
dan pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dankeunggulan
budaya di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkanmenjadi budaya
dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zamandimana siswa tersebut
hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadipewaris dan pengembang budaya
tersebut akan dimiliki siswa apabilapengetahuan, kemampuan intelektual, sikap
dan kebiasaan, ketrampilan sosialmemberikan dasar untuk secara aktif
mengembangkan dirinya sebagai individu,anggota masyarakat, warganegara, dan
anggota ummat manusia.Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan
kehidupanbangsa dengan segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter
bangsamasa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, konten pendidikan
yangdikembangkan kurikulumi tidak berupa prestasi besar bangsa di masa
lalusemuatan tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan
akanberkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam
ilmu,teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat,
bangsa danummat manusia dikemas sebagai konten pendidikanKonten pendidikan dari
kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagipendidikan untuk selalu terkait
dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan
berpartisipasi dalam membangun kehidupanbangsa yang lebih baik, dan
memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari lingkungan
sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa
masa kini akan memberi makna yang lebihberarti bagi keunggulan budaya bangsa di
masa lalu untuk digunakan dandikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa
kini.
Siswa yang mengikuti pendidikan masa kini akan
menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah
menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten
pendidikan yang dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi siswa menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama
masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat
digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang.
Artinya, konten
pendidikan
yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam
kurikulum harus menjadi dasar bagi siswa untuk dikembangkan dan disesuaikan
dengan kehidupan mereka sebagai pribadi,anggota masyarakat, dan warganegara
yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum 2013 adalah
untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang bangsa, yang
dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian
diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi
landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa
di masa lampau memberikan dasarbagi kehidupan bangsa dan individu sebagai
anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun
kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa
kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa mendatang.
Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan siswa dalam
lingkungansosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu siswa sebagai
warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa
kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Filosofis Kurikulum
2013 adalah Sebagai Berikut
1.
Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No 13 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan
3.
Permendikbud No. 20 tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Permendikbud No. 21
tahun 2015 tentang Standar Isi
5. Permendikbud No. 22
tahun 2015 tentang Standar Proses
6. Permendikbud No. 23
tahun 2015 tentang Standar Penilaian
7. Permendikbud No 57
tahun 2014 tentang Kerangka Dasar Kurikulum
8.
Permendikbud No 71 tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran Layak
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013
Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki
kemampuan hidup sebagai
pribadi
dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
2013
Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum
2013 memiliki
karakteristik
yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil
analisis
terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama
npembelajaran yang perlu guru terapkan.
Ada
pun 14 prinsip itu adalah:
1.
Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong siswa
menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk
meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk
final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap
suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk
pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian
informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum
2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu.
Oleh karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran
untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2.
Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran
membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti informasi dari buku siswa,
internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan.
Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan
sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa
memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan
pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam
kelas.
3.
Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar
tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa
hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks,
disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya,
geraknya, atau karyanya.
4.Dari
pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari
aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.
5.
Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; muatan pelajaran dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi
pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan
kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran
bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama
pada tiap muatan pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur
sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaannwaktu yang
banyak tidak menjadi beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap
perkembangan siswa.
6.
Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini siswa belajar menerima
kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten.
Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang
melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan mereka akan
melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi
beragam.
7.
Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu
pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan
guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat
faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba, merasa dengan panca
indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan menggunakan
panca indra lainnya.
8.Peningkatan
dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya
melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi
menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud
bisa
keterampilan membacan,
menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya.
Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai
pada keterampilan berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat
dan yang lainnya
9.Pembelajaran
yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar
sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini
untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat setempat,
dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu mengembangkan kecakapan
berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk
menyesusaikan dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global.
Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun merupakan
aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat
untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10.
Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini guru
perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, meberi
contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan
prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi teman
belajar, di belakang selalu mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan
pontensi dirinya secara optimal.
11.Pembelajaran
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena itu pembelajaran
dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang
dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam
kelas.
12.
Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar
siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan
sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai
ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh
karena itu pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13.Pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (tIK) untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan
siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni
siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat
menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak
siswa tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika
sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada
siswa yang memeroleh pelajaran menggunakannya
14.Pengakuan
atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa; cita-cita, latar
belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara
belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu
pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan
indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai
semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya
masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya. Demikian materi tentang prinsip
pembelajaran yang disarikan dari materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
BAB II
TUJUAN
PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. TujuanPendidikan
Tujuan
Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia
yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi
Sekolah
Tercapainya prestasi siswa SDN 160 BENGKULU UTARA berkompetensi
melalui proses pembelajaran progresif cerdas,kretif
dan kompetitif
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta terwujudnya lingkungan sehat dan
nyama
C. Misi
Sekolah
(SAPTA KARYA INOVATIF)
1. Membangun
kultur budaya sekolah berkarakter religius,membentuk siswa yang terampil dalam
pendidikan dasar, membaca, menulis, dan berhitung
2. Menerapkan regulasi
sekolah sesuai dengan asas hukum, politik dan sosial etik.
3. Mengembangkan
kebutuhan sarana prasarana sekolah berstandar nasional.
4. Memfasilitasi
integritas personal di dalam sistem sekolah yang informative.
5. Meningkatkan
kualitas personal yang religius, maju, mandiri dan sejahtera.
6. Meningkatkan
proses operasional dan kurikulum sekolah secara efektif dan efesien.
7. Mensosialisasikan
prestasi hasil pendidikan menjadi milik publik1. Menumbuhkan
budaya bangsa yang berbudi luhur.
8. Melaksanakan
pembelajaran dengan bimbingan yang efektif dan efisien sehingga
9. setiap
siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan situasiyang ada.
10. Berprestasi dalam bidang kesenian, kesenian,
dan agama.
D.Tujuan Sekolah
1. Umum
a. Mewujudkan
komitmen SDN 160 Bengkulu Utara berprestasi
maju dengan sistem dan kultur yang berdasarkan hukum, sosial etik dan religius.
b. Menciptakan
sekolah bercitra disiplin bersikap anti PEKAT, berspirit belajar dan rasa
bahagia.
c. Menumbuhkan
produktivitas dan integritas personal didalam komitmen organisasi.
d. Memiliki sarana
prasarana pendidikan yang baik, modern dan cukup.
e. Memiliki tenaga
guru, staff TU dan penjaga yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
2. Khusus
a. Tercapainya
angka KKM semua Mata Pelajaran oleh setiap peserta didik, minimal 65.
b. Tercapainya tingkat
kehadiran individual dalam pembelajaran efektif, maksimal 98%.
c. Tercapainya
kondisi kesiapan fungsi-fungsi sekolah berstandar nasional pendidikan.
d. Tercapainya
proses pembelajaran multidimensi, bermakna dan berbasis kompetensi.
e. Tercapainya
angka kenaikan kelas, kelulusan dan melanjutkan 100%.
f. Siswa
patuh terhadap guru dan orang tua.
g. Siswa
mampu beribadah sesuai tuntunan agamanya masing – masing dengan tepat.
h. Siswa
dapat belajar mandiri di sekolah maupun di rumah
i.
Siswa mampu berinovatif menuangkan gagasan
dan ide – idenya dalam karya yang produktif.
j.
Siswa dapat membaca dan memahami buku
teks maupun non teks pelajaran yang Baik
k. Siswa
mampu melaksanakan adab-adab ketimuran di setiap tempat dan setiap waktu
l.
Siswa menjadi generasi yang mampu
memahami dan menguasai ilmu dunia maupun ilmu agama, mampu mengamalkannya, dan
mampu mengajarkan kepada teman
sebaya
atau di bawah umurnya baik teman sekolahnya maupun teman di luar sekolah
m. Siswa
mampu mensyukuri dan memelihara lingkungan belajarnya
BAB
III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
DARURAT
Kurikulum
Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat covid 19.Penyusunan
kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi dan melakukan inovasi pada
strukturkurikulum, bebanbelajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar
dan lain sebagainya sesuai dengan kondisi .Pada masa darurat covid 19, seluruh
peserta didik tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah/.
Kurikulum
darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid 19 dan dilakukan apabila mampu memenuhi persyaratan protocol kesehatan
yang ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana yaitu Tempat cuci
tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi physical distanching,
bilik untuk penyemprotan disinfektan, Alat pengukur suhu badan, masker
cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dll. Bila kondisi sudah normal makakegiatan
pembelajaran akankembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.
A.KONSEP
PEMBELAJARAN MASA DARURAT
Kegiatan
pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan berpedoman pada Kegiatan
pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih menititik beratkan pada penguatan
karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan. Kegiatan pembelajaran
masa daruratcovid 19 melibatkan guru, orang tua, peserta didik dan lingkungan
sekitar.
Kegiatan
pembelajaran dilakukan setelah
melakukan:Pemetaan/skrining zona desa/kelurahan tempat tinggal peserta
didik, guru serta tenaga kependidikan yang ada di sebagai bahan penentuan pelaksanaan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh , selain itu untuk memastikan tempat
tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19 (zona hijau) atau
termasuk lingkungan yang tidak aman (zona merah), dalam hal ini dapat diketahui
antara lain melalui gugus tugas penanganan
B.LANDASAN
DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan
kurikulum darurat saat Pandemi
Corona. Kurikulum
darurat ini merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional.Kurikulum
darurat itu diterbitkan lewat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Kepmen itu
diteken Nadiem pada 4 Agustus 2020.Landasan pengembangan Suplemen
Kurikulum darurat adalah sebagai berikut
1.Landasan
Filosofis
Kurikulum
darurat sekolah/ dikembangkan menggunakan filosofi:
Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan
kekhasan agama Islam yang mendasarkan
kepada Alquran dan Hadis sebagai sumberutama.
Pendidikan
berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang.
a) Target
utama pendidikan adalah pembentukan
karakter mulia atau akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagaibekal
masa depan peserta didik.
b).Peserta
didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreat
c).Guru
adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
2.
Landasan Sosiologis
Kurikulum
darurat dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon perubahan rancangan dan
proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan keberagamaan,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, membangun masyarakat yang sejahtera
dan berkeadilan terutama pada masa darurat covid 19
Landasan
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan zamannya
pada masa daruratcovid 19.Psiko-pedagogis
Kurikulum Darurat disusun dan
dilaksanakan hanya pada masa darurat covid 19., melalui aplikasi pemantauan
covid 19 atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan atau kecamatan,
selain itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi pesertadidik, guru dan tenaga
kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi untuk
menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan melalui surat
keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan kelengkapan apabila
proses pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau kelas nyata.
Kegiatan pembelajaran masa darurat
dilaksanakan dengan mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat baik
pada aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau kelas
nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari pemerintah
setempat melalui Kementerian Agama dan surat persetujuan dari orang tua.
Dalam berpijak suatu keputusan harus mempunyai dasar
hukum dalam mengambil keputusan.Adapun landasan hukum penggunaan kurikulum
kedaruratan adalah:
1. |
Undang-Undang Sisdiknas |
2. |
Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Coronavirus Disease 2019(COVID-19) |
3. |
Keputusan
bersama Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan,
Menteri
Agama, Menteri kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
03/ kb/2021 Nomor
384 tahun 2021 Nomor
hk.01.08/ menkes/ 4242/ 2021 Nomor
440-717 tahun 2021 Tentang panduan penyelenggaraan pembelajaranDi
masa pandemi coronavirus disease 2019 (covid-19) |
4. |
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Program Satuan Pendidikan Aman
Bencana. |
5. |
Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi
Khusus |
6. |
Keputusan Kepala Badanm Penelitian dan pengembangan dan
perbukuan,Nomor018/H/KR/2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran
masa Pandemi Covid 19 |
7. |
Surat edaran Bupati Bengkulu Utara Nomor :421//2456/Dispendik,20 Mei 2021 |
8 |
Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan bengkulu
Utara,Nomor:800/1506/Dispendik/2021 Tanggal 9 April 2021 |
C.MATERI
ESENSIAL PEMBELAJARAN MASA DARURAT COVID 19
KELAS I
NO |
MUPEL |
MATERI
ESSENSIAL |
1 |
PKn |
Memahami gambar pada lambang
negara “Garuda Pancasila” |
Mengurutkan aturan yang berlaku
dalam kehidupan sehari-hari di rumah |
||
Memahami keberagaman individu di rumah |
||
Menggambarkan
bentuk kerjasama dalam keberagaman di rumah |
||
2 |
BI |
Memahami kegiatan
persiapan membaca permulaan
(cara duduk wajar dan
baik, jarak antara mata
dan buku, cara
memegang buku, cara
membalik halaman buku, gerakan mata
dari kiri ke
kanan, memilih tempat
dengan cahaya yang
terang) dengan cara yang benar |
Memahami kegiatan
persiapan menulis permulaan
(cara duduk, cara
memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku,
pemilihan tempat dengan cahaya yang terang) yang benar |
||
Memahami
lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa
daerah |
||
Memahami kosakata
tentang anggota tubuh
dan pancaindra serta
perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan
sederhana, dan/atau syair lagu) |
||
Memahami
kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek (berupa
gambar, tulisan, dan slogan sederhana) |
||
Memahami kosakatabahasa Indonesia
tentang berbagai jenis
benda di lingkungan sekitar melalui teks pendek
(berupa gambar, slogan sederhana, tulisan, dan/atau syair lagu) |
||
Memahami kosakatabahasa Indonesia
yang berkaitan dengan
peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (gambar,
tulisan, dan/atau syair lagu) |
||
Memahami ungkapan
penyampaian terima kasih,
permintaan maaf, tolong,
dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah,
dan petunjuk kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan
yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah |
||
Memahami kosakata dan ungkapan
perkenalan diri, keluarga, dan orang orang di tempat tinggalnya secara lisan
dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah |
||
Memahami kosakata
hubungan kekeluargaan melalui
gambar/bagan silsilah keluarga
dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah |
||
Memahami puisi
anak/syair lagu (berisi
ungkapan kekaguman, kebanggaan,
hormat kepada orang tua,
kasih sayang, atau
persahabatan) yang diperdengarkan dengan tujuan untuk kesenangan |
||
3. |
Matematika |
Menjelaskan makna
bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai banyak anggota suatu kumpulan objek |
Menjelaskan bilangan
sampai dua angka
dan nilai tempat
penyusun lambang bilangan
menggunakan kumpulan benda konkret serta cara membacanya |
||
Membandingkan dua
bilangan sampai dua
angka dengan menggunakan
kumpulan benda-benda konkret |
||
Menjelaskan dan
melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan
cacah sampai dengan
99 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan
penjumlahan dan pengurangan |
||
Mengenal pola
bilangan yang berkaitan
dengan kumpulan benda/gambar/gerakan atau lainnya |
||
Mengenal bangun
ruang dan bangun
datar dengan menggunakan berbagai benda konkret |
||
mengidentifikasi
bangun datar yang dapat disusun membentuk pola pengubinan |
||
mengenal dan
menentukan panjang dan
berat dengan satuan
tidak baku menggunakan
benda/situasi konkret |
||
membandingkan panjang, berat, lamanya waktu, dan
suhu menggunakan
benda/situasi konkret |
||
4. |
SBdp |
Mengenal
karya ekspresi dua dan tiga dimensi |
Mengenal
elemen musik melalui lagu |
||
Mengenal
gerak anggota tubuh melalui tari |
||
Mengenal
bahan alam dalam berkarya |
||
5. |
PJOK |
Memahami prosedur
gerak dasar lokomotor
sesuai dengan konsep
tubuh, ruang,
usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan/ atau
tradisional |
Memahami prosedur
gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana
dan/ atau tradisional |
||
Memahami prosedur
pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan/ atau tradisional |
||
Memahami prosedur
menjaga sikap tubuh
(duduk, membaca, berdiri,
jalan), dan bergerak secara
lentur serta seimbang
dalam rangka pembentukan
tubuh melalui permainan
sederhana dan/atau tradisional |
||
Memahami
prosedur berbagai gerak dominan
(bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang,
dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai |
||
Memahami prosedur gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama |
||
Memahami prosedur
berbagai pengenalan aktivitas
air dan menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam aktivitas air |
||
Memahami bagian-bagian tubuh,
bagian tubuh yang
boleh dan tidak
boleh disentuh orang lain, cara
menjaga kebersihannya, dan kebersihan pakaian |
KELAS II
NO |
MUPEL |
MATERI
ESSENSIAL |
1 |
PKn |
Mengidentifikasi hubungan antara simbol dan sila-sila Pancasila
dalam lambang negara Garuda Pancasila |
Mengidentifikasi
aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah |
||
Mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman karakteristik individu
di sekolah. |
||
Memahami makna bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah. |
||
2 |
BAHASA INDONESIA |
Merinci ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat
dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun |
Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda
berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah
melalui teks tulis, lisan, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. |
||
Menentukan kosakata dan konsep tentang lingkungan geografis,
kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya di lingkungan sekitar dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual dan/atau
eksplorasi lingkungan. |
||
Mengenal kosakata dan konsep tentang lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan
lingkungan dalam Bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis,
lisan, dan visual. |
||
3 |
MATEMATIKA |
Menjelaskan makna bilangan cacah dan menentukan lambangnya
berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkret serta cara
membacanya |
Membandingkan
dua bilangan cacah |
||
Menjelaskan
dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan
cacah sampai dengan 999 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
penjumlahan dan pengurangan |
||
Menjelaskan
perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali
sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan
pembagian. |
||
Menjelaskan
nilai dan kesetaraan pecahan mata uang. |
||
Menjelaskan
ruas garis dengan menggunakan model konkret bangun datar dan bangun ruang. |
||
Menjelaskan
bangun datar dan bangun ruang berdasarkan ciricirinya |
||
4 |
SBDP |
Menjelaskan
pola barisan bangun datar dan bangun ruang menggunakan model konkret. |
Mengenal karya imajinatif dua dan tiga dimensi |
||
Mengenal pola irama sederhana melalui lagu anak-anak |
||
Mengenal
gerak keseharian dan alam dalam tari |
||
Mengenal pengolahan bahan alam dan bahan buatan dalam berkarya |
||
5 |
PJOK |
Memahami
variasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional |
Memahami
variasi gerak dasar nonlokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional. |
||
Memahami
variasi gerak dasar manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional. |
||
Memahami
prosedur bergerak secara seimbang, lentur, dan kuat dalam rangka pengembangan
kebugaran jasmani melalui permainan sederhana dan atau tradisional. |
KELAS III
NO |
MUPEL |
MATERI
ESSENSIAL |
1 |
PKn |
Memahami arti gambar pada
lambangnegara “Garuda Pancasila”. |
|
|
Mengidentifikasi kewajiban dan
hak sebagai anggota keluarga. |
|
|
Menjelaskan makna keberagaman
karakteristik individu di rumah. |
|
|
Memahami makna bersatu dalam
keberagaman di rumah. |
2 |
BI |
Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/ atau eksplorasi lingkungan. |
|
|
Menggali
informasi tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan melalui wawancara
dan/ atau eksplorasi lingkungan. |
|
|
Menguraikan
pesan dalam dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual dengan
tujuan untuk kesenangan |
|
|
Mengidentifikasi
lambang/ simbol rambu lalu lintas beserta artinya dalam teks lisan, tulis,
visual, dan/ atau eksplorasi lingkungan. |
|
|
Mencermati ungkapan atau kalimat saran,
masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dalam teks tulis. |
3 |
MTK |
Menjelaskan
bilangan cacah sampai dengan 1000 dan pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3,
dan 1/4) yang disajikan pada garis bilangan. |
|
|
Mendeskripsikan
dan menentukan hubungan antar satuan baku untuk panjang, berat, dan waktu
yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. |
|
|
Menjelaskan
simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar menggunakan benda konkret. |
|
|
Menjelaskan
sudut, jenis sudut (sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul), dan
satuan pengukuran tidak baku |
|
|
Menganalisis
berbagai bangun datar berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki |
|
|
Menjelaskan
data berkaitan dengan diri peserta didik yang disajikan dalam diagram gambar. |
4 |
SBdP |
Mengetahui
unsur-unsur rupa dalam karya dekoratif |
|
|
Mengetahui
bentuk dan variasi pola irama melalui lagu, alat musik, dan
perkusi yang tersedia. |
|
|
Mengenal
dinamika gerak tari. |
|
|
Mengenal
prosedur teknik potong, lipat, sambung |
KELAS IV
NO |
MUPEL |
MATERI
ESSENSIAL |
1 |
PKn TEMA 1 |
Mendeskripsikan berbagai
bentuk keberagaman suku
bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan |
Memahami pelaksanaan
kewajiban dan hak
sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari |
||
Mengasosiasikan makna
hubungan simbol dengan
sila-sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari |
||
Mengasosiasikan makna
hubungan simbol dengan
sila-sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari |
||
|
|
|
2 |
B
I |
Mencermati gagasan
pokok dan gagasan
pendukung yang diperoleh
dari teks lisan, tulis, atau visual(gambar, film) |
Mencermati keterhubungan antargagasan yang
didapat dari teks
lisan, tulis, atau visual(gambar, film) |
||
Membandingkan teks
petunjuk penggunaan dua
alat yang sama
dan |
||
Menggali
informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan |
||
Menguraikan pendapat
pribadi tentang isi
buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya) |
||
Menggali
pengetahuan baru yang terdapat pada teks nonfiksi |
||
Membandingkan hal
yang sudah diketahui
dengan yang baru
diketahui dari teks nonfiksi |
||
3 |
IPA |
Menerapkan
sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran |
Memahami berbagai
sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air,
matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan
sehari-hari |
||
Memahami pentingnya upaya
keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya |
||
Menerapkan sifat-sifat cahaya
dan keterkaitannya dengan
indera |
||
4 |
IPS |
Mengidentifikasi
keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia |
Mengidentifikasi
karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari
tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi |
||
Mengidentifikasi kegiatan ekonomi
dalam meningkatkan kehidupan
masyarakat di bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar
sampai provinsi |
||
Mengidentifikasi kerajaan
Hindu, Buddha dan
Islam serta pengaruhnya pada
kehidupan masyarakat masa
kini di lingkungan daerah
setempat |
||
5 |
SBdP |
Mengetahui
gerak tari kreasi daerah Meragakan
gerak tari kreasi daerah |
Mengetahui
tanda tempo dan tinggi rendah nada |
||
Menampilkan lagu
dengan memperhatikan tempo
dan tinggi rendah |
||
Mengetahui
karya seni rupa teknik tempel |
||
Membuat
karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik. |
||
Mengetahui
gambar dan bentuk tiga dimensi |
||
Menggambar
dan membentuk tiga dimensi |
||
Mengetahui
tanda tempo dan tinggi rendah nada |
||
Menampilkan lagu
dengan memperhatikan tempo
dan tinggi rendah |
KELAS V
NO |
MUPEL |
MATERI
ESSENSIAL |
|
PPKn |
Mengidentifikasi
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari |
|
|
Memahami hak,
kewajiban dan tanggung jawab
sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari |
|
|
Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat |
|
|
Menggali
manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup |
|
BAHASA INDONESIA |
Mengklasifikasi
informasi yang didapat dari buku
ke dalam aspek:
apa, di mana, kapan,
siapa, mengapa, dan bagaimana. |
|
|
Meringkas
teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik. |
|
|
Menganalisis
informasi yang disampaikan
paparan iklan dari media cetak atau elektronik |
|
|
Menggali
isi dan amanat
pantun yang disajikan secara
lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan. |
|
|
Mencermati
penggunaan kalimat efektif dan
ejaan dalam surat
undangan (ulang tahun, kegiatan
sekolah,
kenaikan kelas, dll.). |
|
IPA |
Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan
dan manusia serta
cara memelihara kesehatan alat
gerak
manusia. |
|
|
Menjelaskan
organ pernapasan dan fungsinya pada
hewan dan manusia, serta cara
memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia. |
|
|
Menjelaskan
organ pencernaan dan fungsinya pada
hewan dan manusia serta cara
memelihara kesehatan organ
pencernaan manusia. |
|
|
Menjelaskan
organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan
dan manusia serta cara
memelihara kesehatan organ peredaran
darah manusia. |
|
|
Menganalisis
hubungan antar komponen
ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar. |
|
|
Menerapkan konsep perpindahan dan pengaruh kalor
dalam kehidupan sehari-hari. |
|
|
Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa
di bumi serta kelangsungan mahluk hidup. |
|
IPS |
Mengidentifikasi
karakteristik geografis
Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan
agraris
sertapengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, komunikasi, serta
transportasi. |
|
|
Menganalisis
bentuk-bentuk interaksi
manusia dengan lingkungan
dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat Indonesia. |
|
|
Mengidentifikasi
faktor-faktor penting
penyebab penjajahan bangsa
Indonesia dan upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya. |
|
SBdp |
Memahami gambar cerita |
|
|
Memahami tangga nada |
|
|
Memahami
pola lantai dalam
tari kreasi daerah |
|
|
Memahami karya seni rupa daerah |
|
PJOK |
Memahami kombinasi
gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang,
usaha, dan keterhubungan dalam
berbagai permainan bola besar/bola
kecil sederhana dan atau tradisional |
|
|
Memahami
kombinasi gerak dasar jalan,lari,lompat,dan lempar melalui
permainan/olahraga yang dimodifikasi dan
atau olahraga tradisional |
|
|
Menerapkan
variasi gerak dasar lokomotor dan
non lokomotor untuk
membentuk gerak dasar
seni beladiri |
|
|
Memahami aktivitas latihan daya tahan jantung (cardio
respiratory) untuk pengembangan
kebugaran jasmani |
|
|
Memahami
kombinasi pola gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan,
melayang, dan mendarat) untuk membentuk keterampilan dasar senam |
|
|
Memahami
penggunaan kombinasi gerak dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama |
|
|
Memahami
konsep pemeliharaan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan tidak menular |
|
|
Memahami bahaya merokok, minuman keras, dan narkotika,
zat-zat aditif (NAPZA) dan
obat berbahaya lainnya terhadap kesehatan tubuh |
KELAS
VI
NO |
MUPEL |
MATERI
ESSENSIAL |
1 |
PKn |
Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari hari |
Menelaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara beserta dampaknya. |
||
Menganalisispelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung
jawab sebagai warga negara beserta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. |
||
Menelaah keberagaman
sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat |
||
2 |
BI |
Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil pengamatan
yang didengar dan dibaca. |
Menggali informasi penting dari buku sejarah
menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana |
||
Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang
didengar dan dibaca |
||
Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) Mencermati
petunjuk dan isi teks formulir (pendaftaran, kartu anggota, pengiriman uang
melalui bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, dsb |
||
3 |
IPA |
Membandingkan cara
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan |
Mengalisis cara
makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan |
||
Mengidentifikasi komponen-komponen listrik dan
fungsinya dalam rangkaian listrik sederhana |
||
Menjelaskan cara
menghasilkan, menyalurkan, dan
menghemat energi listrik |
||
Mengidentifikasi
sifat-sifat magnet dalam kehidupan sehari-hari |
||
4 |
IPS |
Mengidentifikasi
karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN |
Memahami makna
proklamasi kemerdekaan, upaya mempertahankan kemerdekaan, dan upaya
mengembangkan kehidupan kebangsaan |
||
Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia |
||
Menganalisis posisi
dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial,
budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN |
||
Menganalisis posisi dan
peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya,
teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN |
||
5 |
SBdP |
Memahami patung |
Memahami penampilan tari kreasi daerah |
||
Memahami interval nada |
||
Memahami reklame |
||
Memahami reklame |
MATEMATIKA
KELAS |
MATERI ESENSIAL |
I |
Melakukan
penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai
dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan
penguranga |
Mengenal
pola bilangan yang berkaitan dengan kumpulan benda/gambar/gerakan atau
lainnya |
|
Mengenal
bangun ruang dan bangun datar dengan menggunakan berbagai benda konkret |
|
Mengidentifikasi
bangun datar yang dapat disusun membentuk pola pengubinan |
|
Mengenal
dan menentukan panjang dan berat dengan satuan tidak baku menggunakan
benda/situasi konkret |
|
Membandingkan
panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu menggunakan benda/ situasi konkret |
|
|
|
II |
|
Membandingkan dua bilangan cacah |
|
Melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 999 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan |
|
perkalian
dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan
100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian |
|
Menentukan panjang (termasuk jarak), berat,
dan waktu dalam satuan baku, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari |
|
pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4 menggunakan
benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-hari |
|
bangun
datar dan bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya |
|
|
|
III |
sifat-sifat operasi hitung pada bilangan
cacah |
bilangan cacah dan pecahan sederhana
(seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4) yang disajikan pada garis bilangan |
|
Menyatakan
suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua
bilangan cacah |
|
Melakukan
penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama |
|
Menjelaskan
dan menentukan lama waktu suatu kejadian berlangsung |
|
Menentukan
hubungan antar satuan baku untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya
digunakan dalam kehidupan sehari-hari |
|
Menentukan
luas dan volume dalam satuan tidak baku dengan menggunakan benda konkret |
|
simetri
lipat dan simetri putar pada bangun datar menggunakan benda konkret |
|
Menentukan
keliling bangun datar |
|
sudut,
jenis sudut (sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku |
|
bangun datar berdasarkan sifat-sifat yang
dimiliki |
|
|
|
IV |
pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan model konkret |
berbagai
bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal, dan persen) dan hubungan di
antaranya |
|
melakukan
penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan
cacah maupun pecahan dan desimal |
|
faktor dan kelipatan suatu bilangan |
|
bilangan
prima |
|
Menjelaskan
dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke satuan
terdekat |
|
sifat-sifat
segibanyak beraturan dan segibanyak tidak beraturan |
|
menentukan
keliling dan luas persegi, persegipanjang, dan segitiga serta hubungan
pangkat dua dengan akar pangkat dua |
|
hubungan
antar garis (sejajar, berpotongan, berhimpit) menggunakan model konkret |
|
data
diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk diagram
batang |
|
|
|
V |
Melakukan
penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda |
Melakukan perkalian dan pembagian pecahan
dan desimal |
|
perbandingan dua besaran yang berbeda
(kecepatan sebagai perbandingan jarak dengan waktu, debit sebagai
perbandingan volume dan waktu) |
|
skala
melalui denah |
|
menentukan
volume bangun ruang dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan)
serta hubungan pangkat tiga dengan akar pangkat tiga |
|
menemukan
jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok |
|
penyajian data yang berkaitan dengan diri
peserta didik dan membandingkan dengan data dari lingkungan sekitar dalam
bentuk daftar, tabel, diagram gambar (piktogram), diagram batang, atau
diagram garis |
|
|
|
VI |
bilangan
bulat negatif (termasuk menggunakan garis bilangan) |
Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif |
|
melakukan
operasi hitung campuran yang melibatkan bilangan cacah, pecahan dan/atau
desimal dalam berbagai bentuk sesuai urutan operasi |
|
titik pusat,
jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, dan juring |
|
Membandingkan
prisma, tabung, limas, kerucut, dan bola. |
|
bangun
ruang yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang, serta luas
permukaan dan volumenya |
|
membandingkan
modus, median, dan mean dari data tunggal untuk menentukan nilai mana yang
paling tepat mewakili data |
D.LITERASI DAN
NUMERASI
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan
untuk (a) menggunakan
berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkaitdengan matematika dasar
untuk memecahkan masalah praktis dalamberbagai macam konteks kehidupan
sehari-hari dan (b) menganalisis
informasi
yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan
interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi
dan mengambil keputusan.
Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk
mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitungdi dalam
kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, danpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan
kemampuan
untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapatdi sekeliling kita.
Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamananterhadap bilangan dan cakap
menggunakan keterampilan matematikasecara praktis untuk memenuhi tuntutan
kehidupan. Kemampuan ini juga
merujuk pada apresiasi dan pemahaman informasi yang
Komponen Literasi Numerasi dalam
Cakupan Matematika
Kurikulum 2013
Materi Pendukung Literasi
Numerasi Bisa diakses pada
laman/situs di bawah ini
https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/category/modul-gls/
https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/category/literasi-numerasi/
BAB
VII
KALENDER
PENDIDIKAN DAN HARI EFEKTIF
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran siswa selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu
belajar di sekolah/ mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah/, kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa
aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan
sebagai berikut :
- ermulaan
tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
- Minggu
efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah/ dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
- Waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh muatan pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
- Waktu libur
adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari lbur sekolah/ ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
- Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, danhari libur khusus
- Libur jeda
tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- Sekolah-sekolah
pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- Bagi
sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
- Hari libur
umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenispendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota Kalender Pendidikan SD Negeri 160 Bengkulu
Utara disusun dengan berpedoman kepada kalender Pendidikan Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun Pelajaran 2020/2021 yang disesuaikandengan program
sekolah
A.KALENDER PENDIDIKAN
2020-2021
PERKIRAAN KALDIK 2021-2022 SDN 160 MBENGKULU UTARA
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
` |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
D.AGENDA TAHUN 2021-2022
NO |
TANGGAL |
KETERANGAN |
1 |
12 JULI 2021 |
Hari Pertama Masuk Sekolah |
2 |
12-13 Juli 2021 |
Masa orientasi |
3 |
20 Juli |
Hari raya idul adha |
4 |
10 Agustus |
Tahun Baru Islam |
5 |
17 Agustus |
Hari proklamasi kemerdekaan
RI |
6 |
13-18 September |
PTS |
7 |
8 Oktober |
Hari jadi argamakmur |
8 |
19
Oktober |
Mauludi nabi Muhammad saw. |
9 |
13-18 Desember |
PAS I |
10 |
24 Desember |
Pembagian Rapot 1 |
11 |
25 Desember |
Hari Natal |
12 |
27 Desember |
Cuti Bersama Natal |
13 |
01 Januari |
Tahun Baru Masehi |
14 |
01 Februari |
Tahun Baru Imlek |
15 |
01 Maret |
Isra Miraj |
16 |
03 Maret |
Hari Raya Nyepi |
17 |
14-19 |
PTS 2 |
18 |
15 April |
Jumat Agung |
19 |
01 Mei |
Hari Buruh |
20 |
03 - 04 Mei |
Idul Fitri |
21 |
16 Mei |
Hari Raya Waisak |
22 |
26 Mei |
Kenaikan Isa Almasih |
23 |
01 Juni |
Hari Lahir Pancasila |
24 |
6-12 Juni |
PAS @ |
25 |
18 Juni |
Pembagian Rapot 2 |
C.PERKIRAAN HARI EFEKTIF
NO BULAN |
BULAN |
HARI |
JMLAH |
|||||
SENIN |
SELASA |
RABU |
KAMIS |
JUMAT |
SABTU |
|||
SEMESTER GANJIL |
||||||||
1 |
JULI 2022 |
2 |
1 |
3 |
3 |
3 |
3 |
13 |
2 |
AGUSTUS 2021 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
24 |
3 |
SEPTEMBER 2021 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
4 |
26 |
4 |
OKTBER 2021 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
26 |
5 |
NOPEMBER 2021 |
5 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
26 |
6 |
DESEMBER 2021 |
2 |
2 |
3 |
3 |
3 |
3 |
16 |
|
JUMLAH |
20 |
19 |
23 |
23 |
23 |
23 |
131 |
SEMESTER GENAP |
||||||||
7 |
JANUARI 2022 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
25 |
8 |
PEBRUARI 2022 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
23 |
9 |
MARET 2022 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
25 |
10 |
APRIL 2022 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
26 |
11 |
MEI 2022 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
4 |
22 |
12 |
JUNI 2022 |
1 |
1 |
1 |
2 |
2 |
2 |
9 |
|
JUMLAH |
22 |
20 |
21 |
21 |
23 |
23 |
130 |
BAB V
PENUTUP
Beberapa kendala antara lain, keterbatasan SDM, keterbatasan
sarana berupa laptop atau HP yang dimiliki siswa, kesulitan akses internet dan
keterbatasan kuota internet siswa yang disediakan orang tuanya, dan
sebagainya.Implementasi Kurikulum Darurat menuntut adanya
perubahan paradigma pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian hasil belajar.Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan
sepenuhnya di , tetapi siswa dapat belajar dari rumah.Supaya kegiatan
pembelajaran pada masa darurat berjalan dengan baik dan optimal, maka
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian agama Republik Indonesia
menyusun Kurikulum Darurat Panduan Kurikulum Darurat pada ini sebagai acuan satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan pembelajaran pada masa darurat
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa
fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan
memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya
dapat membentuk karakter siswa yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia.
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semuatan
-muatan hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar
mengajar baik melalui muatan pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan
diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi)
dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras,
cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti
keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai
tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk
pribadi karakter siswa yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu
bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada
kepala sekolah. Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat
dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran yang lebih berorientasi pada siswa , dan penilaian yang bersifat
komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan
penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan
penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari
melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program
pendidikan yang lebih terarah yang tidak semuatan -muatan berupa penguatan
ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya
dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan
merupakan muatan pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang
diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui muatan
pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan
indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai
yang dapat diajarkan melalui berbagai muatan pelajaran sesuai dengan Kompetensi
Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI).
Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah,
kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.
Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang
secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam
kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan
karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan
muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam
membelajarkan siswa .
Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat
memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan
kualitas produk siswa yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan
bangsa yang besar.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar