Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 15 Oktober 2014

KEPEMIMPINAN DAN PELAKU ORGANISASI

                                                    UJUAN AKHIR SEMESTER
                                         KEPEMIMPINAN DAN PELAKU ORGANISASI




UJIAN AKHIR SEMESTER TA 2014/2015
MATA KULIAH                  : KEPEMIMPINAN DAN PELAKU ORGANISASI
WAKTU                                : 5 (LIMA) HARI MULAI 1 OKTOBER 2014
HARI/TANGGAL                : JUMAT 10 OKTOBER 2014
DOSEN                                  : Dr.ALIMAN SIANA,M.Pd.
PROGRAM STUDI              :  MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1.Bahaslah tentang fungsi kepemimpinan dan kaitannya dengan efektifitas organisasi  pendidikan!
Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah. Dengan mengetahui model-model , ciri- ciri dan fungsi dari kepemimpinan pendidikan yang telah diuraikan, maka kita bisa merumuskan bagaimana cara memanajemen kepemimpinan pendidikan. Selain itu, kepemimpinan pendidikan juga sangat penting untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi para pengemban profesi kependidikan, karena dalam sebuah lembaga pendidikan sosok pemimpin itu sangat dibutuhkan sebagai organisator dalam mendukung kesuksesan tercapainya sebuah tujuan lembaga pendidikan.Oleh karena itu ciri-ciri kepemimpinan yang telah dipaparkan diatas harapannya dapat diterapkan dalam diri setiap individu, sehingga dalam diri setiap individu akan tertanam rasa kepemimpinan , sehingga menuntun setiap individu untuk bertanggung jawab terhadap segala hal yang terjadi dalam kehidupannya.

FUNGSI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Secara operasional fungsi kepemimpinan dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok, yaitu:
1. Fungsi Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
2. Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan di tetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feed back) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
3. Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas melakukan semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.
4. Fungsi Delegasi
Fungsi Delegasi dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses (efektif) mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Seluruh fungsi kepemimpinan tersebut diselenggarakan dalam aktivitas kepemimpinan secara integral, yaitu pemimpin berkewajiban menjabarkan program kerja, mampu memberikan petunjuk yang jelas, berusaha mengembangkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat, mengembangkan kerja sama yang harmonis, mampu memecahkan maalah dan mengambil keputusan masalah sesuai batas tanggung jawab masing-masing, menumbuhkembangkan kemampuan memikul tanggung jawab, dan pemimpin harus mendayagunakan pengawasan sebagai alat pengendali. (

2.Sebagaimana kita ketahui bahwa kepemimpinan itu mencakup pengembangan kemampuan mengeluarkan pendapat,pengakuan terhadap kemampuan orang yang dipimpin,menimbulkan sikap saling menghargai,serta memberikan petunjuk-petunjuk dalam menyelesikan masalah.Dan pernyataan di atas.Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi kepemimpinan khususnya dalam bidang pendidikan!
Fungsi dan Peranan Kepemimpinan Pendidikan
Berbicara masalah fungsi dan peranan kepemimpinan pendidikan dalam skripsi ini maka kita kita perlu memperhatikan kembali definisi kepemimpinan secara umum sebagaimana telah disinggung pada pembahasan diatas, kemudian apabila pengertian kepemimpinan tersebut kita kaitkan dengan pendidikan sebagai tolak ukur pencapaian tujuan maka kita akan menemukan konsep baru, yaitu suatu serangkaian aktifitas untuk menumbuhkembangkan kerjasama yang baik antar personal dilingkungan pendidikan yang telah ditetapkan.
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ahmad Rohani H.M. dalam bukunya pengantar kepemimpinan pendidikan sebagai berikut: “kepemimpinan pendidikan adalah segenap proses kegiatan usaha mempengaruhi, menggerakkan dan mengkoordinasikan personal dilingkungan pendidikan pada situasi tertentuagar mereka melalui kerjasama mau bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.(Ahmad Rohani, 1991:88)
Pada dasarnya kepemimpinan itu terbagi atas dua jenis yaitu (kepemimpinan formal) dan kepemimpinan timbul (informal)
.
Adapun fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
       a) Memikir, merumuskan dengan teliti tujuan kelompok serta menjelaskan supaya anggota-anggota selalu dapat menyadari dalam bekerja sama mencapai tujuan itu.
b) Memberi dorongan kepada para anggota kelompok serta menjelaskan situasi dengan maksud untuk dapat ditemukan rencana-rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.
c) Membantu para anggota kelompok dalam mengumpulkan keterangan-keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan-pertimbangan yang sehat.
d) Menggunakan kesanggupan-kesanggupan dan minat khusus dari anggota kelompok
e) Memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan, pikiran dan ,memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
f) Memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing demi kepentingabn bersama (Hendyat Soetopo,1988:4-5).
2. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat, antara lain :
a) Memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama didalam kelompok demi tercapainya tujuan bersama
b) Menanamkan dan memupuk perasaan pada anggota masing-masingmelalui penghargaan terhadap usaha-usahanya
c) Mengusahakan suatu tempat pekerjaan yang menyenangkan baik ruangan, baik fasilitas maupun situasi
d) Menggunakan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada pimpinan untuk memberi sumbangan dalam kelompok menuju pencapaian tujuan bersama(Hendyat Soetopo,1988:5-6)
Dalam menjalankan suatu organisasi, maka seorang pemimpin harus pandai membaca situasi yang ada karena kepekaan seorang pemimpin harus pandai membaca situasi yang ada karena kepekaan seorang pemimpin dalam setiap situasi sangat menetukan keberhasilan dalam suatu organisasi, misalnya dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota-anggotanya. Sehingga masing-masing anggota merasa memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri yang akhirnya tercipta hubungan sosial yang baik yang dapat mewarnai dinamika kerja. Dinamika kerja seperti inilah yang dapat melahirkan peranan baru bagi seorang pemimpin, kalau sebelumnya berperan sebagai penanggung jawab, pembuat rencana serta pengarah pada anggota-anggotanya, maka dengan peranan baru tersebut seorang pemimpin berperan sebagai pelatih dan sebagai koordinator kelompok.Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :
Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya.Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas.
Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran.Peranan Kepemimpinan Dalam Pendidikan Peranan Pemimpin dalam organisasi Membantu menciptakan iklim sosial yang baik Membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerjaMengambil tanggungjawab untuk menetapkan keputusan bersama dengan kelompok Memberi kesempatan pada kelompok untuk belajar dari pengalaman.Dalam organisasi pendidikan antara lain adalah sekolah, secara formal Kepala sekolah adalah Pemimpin keseluruhan, Sehingga Kepala sekolah harus memahami
Fungsi kedudukan, diantaranya
Membawa perubahan yang signifikan.
Menciptakan Visi dan menuangkan Misi dalam kenyataan.
Menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai
Mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan seluruh anggota (Sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah disepaati bersama.
Antara kepemimpinan dan manajerial tidak dapat dipisahkan. Pemimpin dalam memanage atau mengelola sekolah adalah mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi, seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. Berikut peranan
Kepala Sekolah dalam tugas dan tanggungjawabnya :
1.Mengatur proses belajar mengajar
2.Memperkirakan dan mengalokasikan sumber daya
3.Mengatur administrasi Sekolah
4.Mengatur pembinaan kemuridan/kesiswaan
5.Mengatur hubungan dengan masyarakat

3.
PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI
Johns (1993): Perilaku organisasi adalah suatu istilah yang agak umum untuk menunjukkan sikap dan prilaku individu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi yang sistematis tentang sikap dan perilaku, baik ayng menyangkut pribadi maupun antar pribadi dalam konteks organisasi.
Robbins, SP. (1986): Perilaku organisasional adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku manusia di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan efektifitas organisasi
1.          Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan individu
             Organisasi merupakan kumpulan individu.
             Setiap individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian, dan berbagai hal lain yang berbeda.
             Perbedaan ditingkat individu mempengaruhi organisasi.
2.          Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan kelompok
            Kelompok bukanlah penjumlahan dari perilaku individu-individu di dalam organisasi.
            Kelompok memiliki norma, budaya, sikap, etika, dan hal lain yang tersendiri serta membentuk pola perilaku kelompok.
             Perbedaan ditingkat kelompok mempengaruhi organisasi.
3.          Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan organisasi
             Organisasi bukanlah penjumlahan dari perilaku individu dan kelompok.
            Sama seperti kelompok, organisasi juga memiliki norma, budaya, dan hal lain yang tersendiri dan membentuk pola perilaku organisasi.




 

Tidak ada komentar :