UJUAN AKHIR SEMESTER
KEPEMIMPINAN DAN PELAKU ORGANISASI
KEPEMIMPINAN DAN PELAKU ORGANISASI
UJIAN AKHIR SEMESTER TA 2014/2015
MATA KULIAH :
KEPEMIMPINAN DAN PELAKU ORGANISASI
WAKTU :
5 (LIMA) HARI MULAI 1 OKTOBER 2014
HARI/TANGGAL : JUMAT 10
OKTOBER 2014
DOSEN :
Dr.ALIMAN SIANA,M.Pd.
PROGRAM STUDI : MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
1.Bahaslah tentang fungsi kepemimpinan dan
kaitannya dengan efektifitas organisasi pendidikan!
Kepemimpinan
pendidikan adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran
kepemimpinan pendidikan, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan
berjalan efektif. Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses
keberadaannya dapat dipilih secara langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau
ditetapkan oleh pemerintah. Dengan mengetahui model-model , ciri- ciri dan
fungsi dari kepemimpinan pendidikan yang telah diuraikan, maka kita bisa
merumuskan bagaimana cara memanajemen kepemimpinan pendidikan. Selain itu,
kepemimpinan pendidikan juga sangat penting untuk di aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari terutama bagi para pengemban profesi kependidikan, karena
dalam sebuah lembaga pendidikan sosok pemimpin itu sangat dibutuhkan sebagai
organisator dalam mendukung kesuksesan tercapainya sebuah tujuan lembaga
pendidikan.Oleh karena itu ciri-ciri kepemimpinan yang telah dipaparkan diatas
harapannya dapat diterapkan dalam diri setiap individu, sehingga dalam diri
setiap individu akan tertanam rasa kepemimpinan , sehingga menuntun setiap
individu untuk bertanggung jawab terhadap segala hal yang terjadi dalam
kehidupannya.
FUNGSI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Secara operasional fungsi
kepemimpinan dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok, yaitu:
1. Fungsi
Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator
merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana perintah
itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan
yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakan dan memotivasi orang lain
agar mau melaksanakan perintah.
2. Fungsi
Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang
mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai
mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.
Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat
dilakukan setelah keputusan di tetapkan dan sedang dalam pelaksanaan.
Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feed
back) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan dan dilaksanakan.
3. Fungsi
Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini,
pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam
keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi
tidak berarti bebas melakukan semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan
terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok
orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin
dan bukan pelaksana.
4. Fungsi
Delegasi
Fungsi Delegasi dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang
membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa
persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan.
Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin
yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.
5. Fungsi
Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud
bahwa kepemimpinan yang sukses (efektif) mampu mengatur aktivitas anggotanya
secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan
tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat
diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Seluruh fungsi kepemimpinan
tersebut diselenggarakan dalam aktivitas kepemimpinan secara integral, yaitu
pemimpin berkewajiban menjabarkan program kerja, mampu memberikan petunjuk yang
jelas, berusaha mengembangkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat,
mengembangkan kerja sama yang harmonis, mampu memecahkan maalah dan mengambil
keputusan masalah sesuai batas tanggung jawab masing-masing, menumbuhkembangkan
kemampuan memikul tanggung jawab, dan pemimpin harus mendayagunakan pengawasan
sebagai alat pengendali. (
2.Sebagaimana kita ketahui bahwa kepemimpinan itu mencakup pengembangan
kemampuan mengeluarkan pendapat,pengakuan terhadap kemampuan orang yang
dipimpin,menimbulkan sikap saling menghargai,serta memberikan petunjuk-petunjuk
dalam menyelesikan masalah.Dan pernyataan di atas.Sebutkan dan jelaskan
fungsi-fungsi kepemimpinan khususnya dalam bidang pendidikan!
Fungsi dan
Peranan Kepemimpinan Pendidikan
Berbicara masalah fungsi dan peranan kepemimpinan pendidikan dalam skripsi ini maka kita kita perlu memperhatikan kembali definisi kepemimpinan secara umum sebagaimana telah disinggung pada pembahasan diatas, kemudian apabila pengertian kepemimpinan tersebut kita kaitkan dengan pendidikan sebagai tolak ukur pencapaian tujuan maka kita akan menemukan konsep baru, yaitu suatu serangkaian aktifitas untuk menumbuhkembangkan kerjasama yang baik antar personal dilingkungan pendidikan yang telah ditetapkan.
Berbicara masalah fungsi dan peranan kepemimpinan pendidikan dalam skripsi ini maka kita kita perlu memperhatikan kembali definisi kepemimpinan secara umum sebagaimana telah disinggung pada pembahasan diatas, kemudian apabila pengertian kepemimpinan tersebut kita kaitkan dengan pendidikan sebagai tolak ukur pencapaian tujuan maka kita akan menemukan konsep baru, yaitu suatu serangkaian aktifitas untuk menumbuhkembangkan kerjasama yang baik antar personal dilingkungan pendidikan yang telah ditetapkan.
Sebagaimana
yang telah diungkapkan oleh Ahmad Rohani H.M. dalam bukunya pengantar
kepemimpinan pendidikan sebagai berikut: “kepemimpinan pendidikan adalah
segenap proses kegiatan usaha mempengaruhi, menggerakkan dan mengkoordinasikan
personal dilingkungan pendidikan pada situasi tertentuagar mereka melalui
kerjasama mau bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya
demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.(Ahmad Rohani,
1991:88)
Pada dasarnya kepemimpinan itu terbagi atas dua jenis yaitu (kepemimpinan formal) dan kepemimpinan timbul (informal)
Pada dasarnya kepemimpinan itu terbagi atas dua jenis yaitu (kepemimpinan formal) dan kepemimpinan timbul (informal)
.
Adapun fungsi kepemimpinan
pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
a) Memikir, merumuskan dengan teliti
tujuan kelompok serta menjelaskan supaya anggota-anggota selalu dapat menyadari
dalam bekerja sama mencapai tujuan itu.
b) Memberi dorongan kepada para anggota kelompok serta menjelaskan situasi dengan maksud untuk dapat ditemukan rencana-rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.
c) Membantu para anggota kelompok dalam mengumpulkan keterangan-keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan-pertimbangan yang sehat.
d) Menggunakan kesanggupan-kesanggupan dan minat khusus dari anggota kelompok
e) Memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan, pikiran dan ,memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
f) Memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing demi kepentingabn bersama (Hendyat Soetopo,1988:4-5).
b) Memberi dorongan kepada para anggota kelompok serta menjelaskan situasi dengan maksud untuk dapat ditemukan rencana-rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.
c) Membantu para anggota kelompok dalam mengumpulkan keterangan-keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan-pertimbangan yang sehat.
d) Menggunakan kesanggupan-kesanggupan dan minat khusus dari anggota kelompok
e) Memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan, pikiran dan ,memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
f) Memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing demi kepentingabn bersama (Hendyat Soetopo,1988:4-5).
2. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan
penciptaan suasana pekerjaan yang sehat, antara lain :
a) Memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama didalam kelompok demi tercapainya tujuan bersama
b) Menanamkan dan memupuk perasaan pada anggota masing-masingmelalui penghargaan terhadap usaha-usahanya
c) Mengusahakan suatu tempat pekerjaan yang menyenangkan baik ruangan, baik fasilitas maupun situasi
d) Menggunakan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada pimpinan untuk memberi sumbangan dalam kelompok menuju pencapaian tujuan bersama(Hendyat Soetopo,1988:5-6)
a) Memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama didalam kelompok demi tercapainya tujuan bersama
b) Menanamkan dan memupuk perasaan pada anggota masing-masingmelalui penghargaan terhadap usaha-usahanya
c) Mengusahakan suatu tempat pekerjaan yang menyenangkan baik ruangan, baik fasilitas maupun situasi
d) Menggunakan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada pimpinan untuk memberi sumbangan dalam kelompok menuju pencapaian tujuan bersama(Hendyat Soetopo,1988:5-6)
Dalam
menjalankan suatu organisasi, maka seorang pemimpin harus pandai membaca
situasi yang ada karena kepekaan seorang pemimpin harus pandai membaca situasi
yang ada karena kepekaan seorang pemimpin dalam setiap situasi sangat menetukan
keberhasilan dalam suatu organisasi, misalnya dalam memberikan tugas dan
tanggung jawab kepada anggota-anggotanya. Sehingga masing-masing anggota merasa memiliki tugas dan
tanggung jawab sendiri yang akhirnya tercipta hubungan sosial yang baik yang
dapat mewarnai dinamika kerja. Dinamika kerja seperti inilah yang dapat
melahirkan peranan baru bagi seorang pemimpin, kalau sebelumnya berperan
sebagai penanggung jawab, pembuat rencana serta pengarah pada
anggota-anggotanya, maka dengan peranan baru tersebut seorang pemimpin berperan
sebagai pelatih dan sebagai koordinator kelompok.Kepemimpinan dalam pendidikan
hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam
kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :
Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya.Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas. Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran.Peranan Kepemimpinan Dalam Pendidikan Peranan Pemimpin dalam organisasi Membantu menciptakan iklim sosial yang baik Membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerjaMengambil tanggungjawab untuk menetapkan keputusan bersama dengan kelompok Memberi kesempatan pada kelompok untuk belajar dari pengalaman.Dalam organisasi pendidikan antara lain adalah sekolah, secara formal Kepala sekolah adalah Pemimpin keseluruhan, Sehingga Kepala sekolah harus memahami
Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya.Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas. Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran.Peranan Kepemimpinan Dalam Pendidikan Peranan Pemimpin dalam organisasi Membantu menciptakan iklim sosial yang baik Membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerjaMengambil tanggungjawab untuk menetapkan keputusan bersama dengan kelompok Memberi kesempatan pada kelompok untuk belajar dari pengalaman.Dalam organisasi pendidikan antara lain adalah sekolah, secara formal Kepala sekolah adalah Pemimpin keseluruhan, Sehingga Kepala sekolah harus memahami
Fungsi
kedudukan, diantaranya
Membawa
perubahan yang signifikan.
Menciptakan Visi dan menuangkan Misi dalam kenyataan.
Menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai
Mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan seluruh anggota (Sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah disepaati bersama.
Antara kepemimpinan dan manajerial tidak dapat dipisahkan. Pemimpin dalam memanage atau mengelola sekolah adalah mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi, seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. Berikut peranan
Menciptakan Visi dan menuangkan Misi dalam kenyataan.
Menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai
Mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan seluruh anggota (Sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah disepaati bersama.
Antara kepemimpinan dan manajerial tidak dapat dipisahkan. Pemimpin dalam memanage atau mengelola sekolah adalah mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi, seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. Berikut peranan
Kepala Sekolah dalam tugas dan tanggungjawabnya
:
1.Mengatur proses belajar mengajar
2.Memperkirakan dan mengalokasikan sumber daya
3.Mengatur administrasi Sekolah
4.Mengatur pembinaan kemuridan/kesiswaan
5.Mengatur hubungan dengan masyarakat
1.Mengatur proses belajar mengajar
2.Memperkirakan dan mengalokasikan sumber daya
3.Mengatur administrasi Sekolah
4.Mengatur pembinaan kemuridan/kesiswaan
5.Mengatur hubungan dengan masyarakat
3.
PENGERTIAN PERILAKU
ORGANISASI
Johns (1993): Perilaku organisasi adalah suatu istilah yang agak
umum untuk menunjukkan sikap dan prilaku individu dan kelompok dalam
organisasi, yang berkenaan dengan studi yang sistematis tentang sikap dan
perilaku, baik ayng menyangkut pribadi maupun antar pribadi dalam konteks
organisasi.
Robbins, SP. (1986): Perilaku organisasional adalah bidang studi
yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur
terhadap perilaku manusia di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan
pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan efektifitas organisasi
1.
Menganalisis perilaku organisasional dalam
tingkatan individu
•
Organisasi
merupakan kumpulan individu.
•
Setiap
individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian, dan
berbagai hal lain yang berbeda.
•
Perbedaan
ditingkat individu mempengaruhi organisasi.
2.
Menganalisis perilaku organisasional dalam
tingkatan kelompok
•
Kelompok
bukanlah penjumlahan dari perilaku individu-individu di dalam organisasi.
•
Kelompok
memiliki norma, budaya, sikap, etika, dan hal lain yang tersendiri serta
membentuk pola perilaku kelompok.
•
Perbedaan
ditingkat kelompok mempengaruhi organisasi.
3.
Menganalisis perilaku organisasional dalam
tingkatan organisasi
•
Organisasi
bukanlah penjumlahan dari perilaku individu dan kelompok.
•
Sama seperti
kelompok, organisasi juga memiliki norma, budaya, dan hal lain yang tersendiri
dan membentuk pola perilaku organisasi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar