Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 15 Oktober 2017

TUGAS LK IN1 PKB 2017

                                                         TUGAS LK IN1





LK. 01 TEORI BELAJAR
Bacalah dengan cermat dan seksama, diskusikan materi dengan sesama guru peserta diklat agar dapat memahami pengertian teori belajar, mengapa guru mempelajari teori belajar, peran hakekat belajar untuk merumuskan berbagai teori belajar dan dalam membedakan behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme dan humanisme.


No
Teori
Pendapat
Implikasi pada pendidikan
1.
behaviorisme,
Teori Pengkondisian oleh Pavlov
  Pavlov menjelaskan teori pengkondisian klasik menjadi 4 proses yaitu: 1) fase akuisisi, 2) fase eliminasi, 3) fase generalisasi, dan 4) fase deskriminasi.
Teori Koneksionisme oleh Thorndike
  hukum-hukum belajar sebagai berikut : 1) Hukum Kesiapan (law of readiness), 2) Hukum Latihan (law of exercise), 3) Hukum Akibat (law of effect).

















Teori Pengkondisian Oleh Skinner
  Berupa usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada perilaku yang tidak tepat.

Teori Pembiasaan Asosiasi  Dekat Oleh Gutrie
  belajar adalah kedekatan hubungan antara stimulus dan respon







e)Teori Kognitif Sosial oleh Bandura: Temuan paling penting dari penelitian ini adalah bahwa orang dapat mempelajari tindakan-tindakan baru hanya dengan mengamati bagaimana orang lain melakukannya.
Guru memberikan soal kepada siswa, bila siswa dapat menjawab soal dengan benar diberikan hadia berupa tambahan nilai, agar anak semakin semangat belajar.

Hukum kesiapan: agar siswa menguasai materi tertentu, maka diawali dengan kesiapan siswa untuk belajar, baik secara fisik maupun mental, misalnya dengan berdoa terlebih dahulu kemudian disampaikan manfaat mempelajari materi tersebut. Selanjutnya guru mulai menyampaikan materi pelajaran
Hukum Latiahan:Agar pemahaman siswa menjadi lebih baik, perlu diberikan latihan-latihan soal. Misalnya jika guru mengajarkan bagaimana menjumlahkan dua pecahan, guru harus memberikan latihan berulang-ulang dengan soal latihan penjumlahan dua pecahan.
Hukum Reward: Agar siswa semangat untuk berlatih, untuk setiap jawaban yang benar guru memberikan reward (hadiah), baik berupa ungkapan verbal ataupun yang berbentuk simbol


Penguatan Positiv:bentuk-bentuk penguatan positif berupa hadiah atau penghargaan. penghargaan
Penguatan Negativ: Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.



Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai peristiwa belajar dengan contiguous conditioning,  misalnya mengasosiasikan Ibu Kota Negara RI dengan Jakarta, 17 Agustus dengan hari ulang tahun Negara Indonesia, 2 × 3  dengan bilangan 6. Untuk dapat belajar dengan kontiguitas sederhana tersebut dapat diakukan dengan memberikan pertanyaan.


Guru tersebut harus memberikan contoh berkali-kali agar tumbuh perhatian anak pada cara yang dilakukan guru. Kemudian siswa akan mengingat tentang cara yang digunakan guru untuk menyelesaikan soal. Selanjutnya siswa akan meniru cara guru untuk menyelesaikan soal serupa. Guru juga harus memberi motivasi agar siswa menjadi bersemangat menyelesaikan soal yang diberikan guru.

2
kognitivisme,
a)Teori Perkembangan Kognitif Piaget: manusia sebagai suatu perkembangan yang bertahap dari berpikir intelektual konkrit ke abstrak yang berurutan melalui empat periode. Yaitu 1). Periode sensori motor (0 -2 tahun), 2) Periode pra  operasional (2 -7 tahun ), 3) Periode operasional konkrit (7 – 11/12 tahun), dan 4) Periode operasi formal (11/12 tahun ke atas).


Teori Pemrosesan Informasi menurut Gagnie: Teori ini pada dasarnya untuk menjelaskan fenomena belajar. Proses yang terjadi seperti cara kerja komputer, yang dimualai dari masukan (input) kemudian proses (procces)  dan keluaran (output). 
Teori Bruner
   bahwa belajar ialah memahami konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut

Teori Bermakna Ausubel: belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningful) bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

Teori Dienes bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepada siswa dalam bentuk-bentuk konkrit. Konsep-konsep matematika dipelajari menurut tahap-tahap bertingkat seperti halnya dengan tahap periode perkembangan intelektualnya Piaget.


Teori Belajar Van Hiele: ada tiga unsur utama dalam pembelajaran Geometri, yaitu waktu, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran yang diterapkan.



Teori Belajar Brownell dan Van Engen: bahwa belajar itu pada hakekatnya merupakan suatu proses yang bermakna.


membelajarkan bilangan di kelas 1 SD harus dimulai dengan peragaan benda-benda konkrit, misalnya kelereng, lidi atau benda konkrit yang lain, sehingga terbentuk konsep bilangan. Begitu juga untuk mengajarkan bangun-bangun geometri juga harus dimulai dengan menggunankan model bangun-bangun geometri. 



dengan meningkatkan perhatian siswa terhadap bahan pelajaran tersebut, misalnya dengan menjelaskan manfaatnya, menyajikannya dengan cara yang menarik.


menjelaskan konsep dari bangun datar yang berupa jajargenjang dapat digunakan contoh dan bukan contoh, yaitu diberikan gambar yang berupa jajargenjang dan gambar yang bukan jajargenjang. Selain itu juga diberikan variasi dari bentuk-bentuk jajargenjang tersebut.



Siswa belajar dengan menerima bahan yang telah disusun secara final, pengajar menyampaikan dengan ceramah. Bahan pelajaran yang disusun itu bermakna sehingga mudah diserap siswa. Penyampaian informasi dengan ceramah, asalkan bahan yang disampaikan itu disusun secara bermakna, akan menghasilkan belajar bermakna.






Pembelajaran dimulai dari permainan bebas, yaitu siswa diminta mengelompokkan kelereng sesuai dengan keinginannya. Kemudian diminta untuk menghitung kelompok-kelompok kelereng tersebut. Selanjutnya cara mengelompokkan diarahkan dengan membuat dua kelompok yang berjumlah ganjil kemudian menjumlahkannya. Kemudian melakukan lagi tentang hal sama sampai diperoleh kesamaan sifat yaitu hasil penjumlahan dua bilangan ganjil adalah genap.




Pembelajarannya dimulai dengan mengenalkan berbagai bangun datar, dapat berupa segitiga, persegi, persegi panjang, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium, lingkaran dan lainlain. Setelah anak mengenal bangun-bangun datar tersebut dari segi bentuknya dilanjutkan dengan mengenal sifat-sifatnya, misalnya persegi mempunyai empat sisi yang sama panjang. Selanjutnya siswa dibelajarkan hubungan antara bangun datar yang satu dengan bangun datar yang lain, misalnya persegi adalah persegi panjang, tetapi persegi panjang belum tentu persegi.

Misalnya akan membelajarkan penjumlahan dua bilangan dua angka dengan satu kali teknik menyimpan di kelas 2 SD dapat dilakukan sebagai berikut:
Hitunglah 45 + 28 = …
45  =  40 + 5
28  =  20 + 8
 =  60  + 13  =  60 + (10 + 3)
= (60 + 10) + 3 = 70 + 3 = 73
3.
konstruktivisme.
 Konsep Belajar Konstruktivisme Jean Piaget
bahwa belajar itu suatu yang terbatas, yaitu lebih dipacu ke arah spontanitas terbatas untuk masalah tunggal (teori stimulus respon). Menurut Piaget, struktur kognitif yang dimiliki seseorang itu karena proses asimilasi dan akomodasi.
Belajar itu tidak hanya menerima informasi dan pengalaman baru saja, tetapi juga penstrukturan kembali informasi dan pengalaman yang baru.
Konsep Belajar Konstruktivisme Vygotsky
bahwa belajar menekankan interaksi dengan orang lain. menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran

pada pembelajaran klasifikasi hewan dalam mata pelajaran IPA tentang ular dan belut, siswa menduga bahwa ular dengan belut dalam satu jenis karena dipandang bentuknya hampir sama, padahal keduanya jelas berbeda.  Tidak sekedar berbeda spesies, bahkan juga berbeda genusnya. Dengan demikian di dalam struktur kognitif siswa akan terjadi situasi konflik.
pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zona of proximal development mereka. Zona  of proximal development adalah daerah antar tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.
4
humanisme
Teori  dari Arthur Combs
konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.







Teori  dari Maslow
bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling bawah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi.

Teori dari Carl Rogers 
setiap individu mempunyai keinginan untuk mengaktualisasi diri dan memiliki dorongan untuk menjadi dirinya sendiri. Karena setiap individu  terdapat kemampuan untuk mengerti dirinya sendiri, menentukan hidupnya sendiri, dan menangani sendiri masalah yang dihadapinya. Itulah sebabnya dalam proses pembelajaran hendaknya diciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif mengaktualisasi dirinya.



guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain


kebutuhan manusia  mempunyai implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu melakukan kegiatan pembelajaran. perhatian dan motivasi belajar ini mungkin kurang berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi
guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan nilai konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi.


LK.02 Membuat kegiatan pembelajaran.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan       :  SDN No: 004 BENGKULU UTARA
Kelas/ Semester           :  V/1 (satu)
Tema/ Subtema/ PB           :        1 Benda-benda di lingkungan sekitar / manusia dan lingkungannya/1
Alokasi Waktu              :  6 X 35 Menit (1 kali Pertemuan )

KOMPETENSI INTI ( KI)
Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri  dalam  berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas , sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)
Kompetensi Dasar:
1.1     Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.2     Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari- hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompo
3.4     Mengidentifikasi perubahan yang terjadi di alam, hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan sekitar
4.7     Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi        

Indikator:
3.4.1. Mengenal      permasalahan         akibat terganggunya keseimbangan akibat ulah manusia
4.7.1. Mengidetifikasi permasalahan       akibat terganggunya keseimbangan akibat ulah manusia

BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar:
1.2     Meresapi anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa dan lingkungan alam
2.4     Memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air terhadap bencana alam dan keseimbangan ekosistem serta kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pemanfaatan bahasa Indonesi
3.4     Menggali informasi dari teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan berbangsa dan bernegara dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4     Melantunkan dan menyajikan teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan berbangsa dan bernegara secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Indikator :

Mengidentifikasi ciri-ciri pantun dan       syair
Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan      pantun dan syair
4.4.1.           Menceritakan ciri-ciri          pantun dan syair
4.4.2. Menceritakan persamaan dan perbedaan pantun dan   syair

MATEMATIKA
Kompetensi Dasar:
1.3     Menjalankan dan menaati aturan-aturan sesuai ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari
2.3     Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada Matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar
3.2     Memahami berbagai bentuk pecahan (pecahan biasa, campuran, desimal dan persen) dan dapat mengubah bilangan pecahan menjadi bilangan desimal, serta melakukan perkailan dan pembagian
4.1     Mengurai sebuah pecahan sebagai hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dua buah pecahan yang dinyatakan dalam desimal dan persen dengan berbagai kemungkinan jawaban
         
Indikator :
3.2.1. Mengenal operasi pengurangan dan penjumlahan dua pecahan
4.1.1. Melakukan operasi pengurangan dan      penjumlahan dua pecahan

TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan eksplorasi, siswa mengidentifikasi kebutuhan anggota keluarga dan membuat daftar asal barang dengan cermat dan teliti.
Dengan diskusi, siswa membuat daftar barang kebutuhan yang berasal dari daerah lain secara demokratis dan komunikatif.
Dengan studi pustaka, siswa menemukan informasi berkaitan dengan dan perubahan-perubahan alam yang disebabkan perilaku manusia.
Dengan membaca, siswa menemukan contoh perubahan alam yang diakibatkan karena perilaku manusia.
Dengan berlatih, siswa melakukan perkalian dalam bentuk pecahan..

MATERI PEMBELAJARAN
Muatan  Materi IPA
Mengenal permasalahan     akibat terganggunya keseimbangan akibat ulah manusia
Mengidetifikasi permasalahan       akibat terganggunya keseimbangan akibat ulah manusia

Muatan Materi Bahasa Indonesia
Mengidentifikasi ciri-ciri pantun dan syair
Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan pantun dan syair
Menceritakan ciri-ciri          pantun dan syair
Menceritakan persamaan dan       perbedaan pantun dan syair

Muatan Materi Matematika
Mengenal operasi pengurangan dan penjumlahan dua pecahan
Melakukan operasi pengurangan dan      penjumlahan dua pecahan

METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Metode         :        Tanya Jawab, diskusi dan demonstrasi.
Pendekatan   : saintifik ( Mengamati, menanya, mengumpukan informasi, eksperimen, mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan).

MEDIA ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media dan alat         :  Buku, Teks bacaan tentang pantun dan syair, konsep pecahan.

 Sumber Belajar       :        buku tematik terpadu kurikulum 2013. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Buku siswa Tema 1 “Benda-benda di lingkungan sekitar”, sub tema 3 “ Manusia dan Lingkunganya”.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :



Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan khabar mereka.
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin lagu indonesiaraya
Kegiatan pembiasaan guru mempersilahkan siswa maju untuk bercerita di depan kelas sesuai dengan gilirannya dan siswa yang lain mendengarkan.
Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran ini.
Guru memberi motifasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami.

15 menit
Kegiatan Inti
Pembelajaran mengamati:
Siswa  mengamati gambar yang ada di buku siswa.
Siswa memberikan pendapatnya tentang kegiatan yang terjadi pada gambar tersebut tersebut.
Siswa memberikan dampak–dampak dari kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia.
Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.
Siswa mengikuti kegiatan sesuai dengan topik yang sedang dibahas.
Siswa membacakan pantun yang ada di teks siswa.
Siswa yang lain membacakan syair yang ada di buku siswa.
Siswa membacakan pantun dan syair dengan benar.
Siswa yang lain mengamati dan mendengar dengan penuh perhatian
Siswa mengemukakan pendapatnya tentang kegiatan yang baru saja dilakukan.
Siswa menjelaskan tentang arti pantun dan syair.
Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.
Siswa membuat  kelompok yang terdiri dati 3-4 orang siswa.
Siswa membuat peta pikiran tentang ciri-ciri pantun dan syair.
Siswa menggali informasi tentang ciri-ciri pantun dan syair.
Siswa menggali informasi dari majalah, koran atau internet.
Siswa  mendiskusikan hasil pengamatannya.
Siswa memperhatikan informasi-informasi penting yang mereka dapatkan dari teks bacaan secara cermat dan teliti.
Siswa aktif dalam kegiatan diskusi.
Siswa membuat pertanyaan yang ingin diketahui tenatng pantun dan syair.
Siswa mengeksplorasi tentang ciri-ciri pantun dan syair
Siswa menggali informasi melalui majalah, Koran atau internet.
Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan atau hal-hal yang ingin diketahui berdasarkan gambar yang mereka amati sebelumnya.
Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan tersebut di “Kartu Tanya” yang mereka buat sendiri atau di buku.
Siswa bertanya pada rekannya atau bertuka informasi.
Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan teks bacan yang telah dibaca.
 Siswa menjawab pertanyaan dengan benar.
Siswa mengamati diagram pada teks bacaan di buku siswa secara mandiri.
Siswa memperhatiakan informasi-informasi penting yang mereka dapatkan dari teks bacaan secara cermat dan teliti.
Siswa mengamati cara menyelesaikan soal .
Siswa menyelesaikan soal dengan teliti.
Siswa menjawab pertanyaan dengan benar.
Siswa mempresentasikan cara menyelesaikan pecahan desimal secara mandiri dan percaya diri

180 menit
Penutup
Siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan dari kegiatan hari ini.
Siswa melakukan perenungan dengan  menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa dan guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan.
Untuk kegiatan kerjasama dengan orang tua, guru memberikan tugas untuk siswa di rumah ; membuat 1 pantun dan 1 syair yang bertema tentang lingkungan
Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.

15 menit




H. PENILAIAN

Teknik Penilaian
Penilaian sikap        :        penilaian  kerjasama, saling menghargai, tekun dan teliti, percaya diri
Penilaian pengetahuan       :  soal-soal evaluasi.
Penilaian Ketrampilan        :        ketrampilan berbicara, ketrampilan menulis dan ketrampilan    menganalisa dan menyelesaikan masalah.


Rubrik Diskusi Kelompok
Kompetensi yang dinilai:
Pengetahuan tentang materi diskusi
Keterampilan dalam mengemukakan pendapat dan presentatif
Kerja sama dan komunikatif
Kriteria
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
4
3
2
1
Pengetahuan
Semua pendapat yang diberikan oleh kelompok tentang hal - hal sumber mata air sangat berkaitan dan masuk diakal
Pendapat yang diberikan oleh kelompok tentang hal - hal sumber mata air berkaitan dan masuk diakal
Beberapa pendapat yang diberikan oleh kelompok tentang hal - hal sumber mata air dan hanya beberapa yang berkaitan dan masuk diakal
Hanya sedikit pendapat yang diberikan oleh kelompok tentang hal - hal sumber mata air dan hanya sedikit yang berkaitan dan masuk diakal
Sikap Kerjasama
Seluruh anggota terlihat bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan presentasi mereka
Beberapa anggota terlihat bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan presentasi mereka
Seluruh anggota terlihat bermain-main namun masih mau memperlihatkan kerja keras mereka sekalipun dalam pengawasan guru
Seluruh anggota terus bermain-main sekalipun sudah berulang kali diperingatkan oleh guru.
Keterampilan berbicara
Pengucapan pendapat secara keseluruhan jelas, tidak menggumam dan dapat dimengerti
Pengucapan pendapat di beberapa bagian jelas dan dapat dimengerti
Pengucapan pendapat tidak begitu jelas tapi masih bisa ditangkap maksudnya oleh pendengar
Pengucapan pendapat secara keseluruhan betul-betul tidak jelas, menggumam dan tidak dapat dimengerti

b. Rubrik Menyelesaikan Soal cerita
Kompetensi yang dinilai:
Pengetahuan terhadap konsep-konsep Matematika
Keterampilan menganalisa dan menyelesaikan soal cerita
Ketelitian, kecermatan, dan kemandirian dalam mengerjakan tugas

Kriteria
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
4
3
2
1
Pengetahuan
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep. Menggunakan strategi-strategiyang sesuai
Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-kon­sep. Menggu­nakan strategi yang sesuai
Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar konsep-konsep tidak menggunakan strategi yang sesuai
Menunjukkan sedikit atau tidak ada pema­haman terhadap konsep-konsep Tidak­menggunakan strate­gi yang sesuai
Kemampuan menjawab pertanyaan
Seluruh pertanyaan dijawab dengan benar
Sebagian besar pertanyaan dijawab dengan benar
Sebagian kecil pertanyaan dijawab benar
Seluruh pertanyaan tidak dijawab dengan benar

c. Rubrik Membuat Peta Pikiran (Mind Map)
Kompetensi yang dinilai:
•        Pengetahuan tentang materi Mind map
 Keterampilan dalam penulisan
 Kemandirian, kecermatan, dan ketelitian dalam membuat Mind map



Aspek
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
4
3
2
1
Isi dan Pengetahuan:
Isi mind map lengkap, menunjukkan pengetahuan penulis yang baik atas materi yang disajikan
Mind map yang lengkap dan infomatif dan memudahkan pembaca memahami keseluruhan materi. Beberapa gambar dan keterangan lain yang diberikan memberikan tambahan informasi berguna bagi pembaca
Mind map yang lengkap dan infomatif dan memudahkan pembaca memahami keseluruhan materi
Mind map yang lengkap dan infomatif dan memudahkan pembaca memahami sebagian besar materi
Mind map yang lengkap dan infomatif dan memudahkan pembaca memahami beberapa bagian dari materi
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar :
Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam penulisan mind map
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan sangat efektif digunakan dalam penulisan keseluruhan kalimat dalam mind map
Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam penulisan keseluruhan kalimat dalam mind map
Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam penulisan sebagian besar kalimat dalam mind map
Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam penulisan beberapa bagian dari mind map
SIkap:
Mind map dibuat dengan mandiri, cermat dan teliti, sesuai dengan tenggat waktu dan batasan materi yang ditugaskan
Mind map dibuat dengan lengkap, mandiri, cermat dan teliti, diselesaikan sesuai batas waktu, dengan beberapa penambahan kreaktvitas untuk menjelaskan materi
Keseluruhan mind map dibuat dengan mandiri lengkap, cermat dan teliti, diselesaikan sesuai batas waktu yang diberikan
Sebagian besar mind map dibuat dengan mandiri, lengkap, cermat, dan teliti, diselesaikan sesuai batas waktu yang diberikan
Hanya beberapa bagian mind map dibuat dengan mandiri, lengkap, cermat, dan teliti, diselesaikan sesuai batas waktu yang diberikan
Keterampilan Penulisan:
Mind map dibuat dengan benar, sistematis, dan menarik menunjukkan keterampilan pembuatan mind map yang baik
Keseluruhan mind map yang sangat menarik, jelas, dan benar, menunjukkan keterampilan membuat mind map yang tinggi dari pembuatnya
Keseluruhan mind map yang menarik, jelas, dan benar, menunjukkan keterampilan membuat mind map yang baik dari pembuatnya
Sebagian besar mind map yang dibuat dengan menarik, jelas, dan benar, menunjukkan keterampilan membuat mind map yang terus berkembang dari pembuatnya
Bagian-bagian mind map yang dibuat dengan menarik, jelas, dan benar, menunjukkan keterampilan membuat mind map yang dapat terus ditingkatkan


Tugas. 4
4.LK .04. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran


NO
Prinsip Pembelajaran
Implikasi prinsip pembelajaran

1.
Prinsip pembelajaran dari Aliran Behaviorisme,
1. Membuat kelas dapat dinikmati secara intelektual, sosial, dan fisik, sehingga para siswa merasa aman dan nyaman.
 2. Menjadi  terbuka dan spesifik mengenai materi yang perlu dipelajari. Mengunakan tujuan perilaku spesifik ketika menulis perencanaan pelajaran dan berbagi pendapat dengan tujuan tersebut kepada para siswa.
 3. Meyakinkan bahwa siswa memiliki pengetahuan dan keahlian dasar yang memampukan mereka untuk mempelajari materi baru.
4. Memperlihatkan koneksi antar materi baru dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
5. Ketika materi baru bersifat kompleks, perkenalkan secara perlahan, aturlah materi baru ke dalam beberapa bagian yang berurutan, pendek, dan mudah dipelajari.
 6. Asosiasikan materi yang akan dipelajari dengan hal-hal yang disukai siswa. Contohnya, asosiasikan puisi dengan musik rap. Sebaliknya, jangan mengasosiasikan materi yang dipelajari dengan hal yang tidak disukai siswa. Misalnya, jangan menggunakan tugas sekolah sebagai hukuman. 
7. mengatakan  kepada siswa, hal-hal apa yang paling penting. Berikan pertandanya kepada mereka.
8. mengenali dan pujilah kemajuan.  Jangan berharap siswa belajar dengan kecepatan dan jumlah yang sama.
9. Cari tahu hal-hal apa yang  menimbulkan perasaan dihargai untuk masing-masing siswa dan gunakan hai itu untuk menguatkan perilaku belajar siswa. Beberapa siswa mungkin merasa dihargai dengan menerima pujian verbal secara publik,  sementara siswa lainnya menganggap puiian semacam itu memalukan.
 10. Untuk sebuah tugas baru atau sulit, perlu disediakan penguatan yang lebih sering. Bila siswa telah menguasai tugas baru, diberikan penguatan namun intensitasnya dikurangi dari sebelumnya
 11. Berikan penguatan akan perilaku belajar yang Anda harapkan dari siswa. Contohnya, memperhatikan, keterlibatan, mencoba, merespons, meningkatkan,  dan menyelesaikan.
12. Ciptakan situasi yang memungkinkan  setiap siswa memiliki kesempatan untuk sukses.
 13. Contohkanlah perilaku Anda agar siswa meniru. Contohnya,  tunjukan antusiasme dalam belajar.
 14. Bahan ajar yang akan dipelajari harus disajikan dalam bagian-perbagian dan dalam langkah-langkah yang berurutan

2
Kognitivisme,
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget bagi pembelajaran antara lain:
1. Pahami perkembangan kognitif anak dan sesuaikan bahan ajar menurut tingkat perkembangannya.
2. Jagalah agar siswa tetap aktif selama pembelajaran.
 3. Ciptakan ketidak sesuaian agar siswa terangsang untuk berpikir kritis.
 4. Ciptakan interaksi sosial yang memadai.
Implikasi dari teori pemprosesan  imformasi
1. Perhatian para siswa dapat diraih dan dipertahankan lebih lama dengan menggunakan saluran sensorik  dan memberikan variasi dalam penggunaannya. Para siswa cenderung memperhatikan pelajaran yang memilki variasi stimulus, usahakan pembelajaran bervariasi, jangan monoton.
 2. Waktu yang tepat untuk menjaga perhatian adalah ketika siswa sedang waspada. Untuk alasan itu, guru SD disarankan untuk memberi jadwal pelajaran seni, musik dan olah raga di sore hari.
 3. Untuk mengatasi kapasitas yang terbatas dari ingatan jangka pendek, informasi baru dapat diorganisasi dan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya.
 4. Pengulangan berkali-kali terhadap informasi baru dapat memindahkan informasi ke dalam ingatan jangka panjang.
 5. Untuk memanggil kembali informasi dalam ingatan jangka panjang dapat dilakukan dengan menghubungkan dengan informasi yang sudah diketahui pada saat itu
Cruickshank, Jenkins & Metcalf (2012) (dalam Suranto, 2015), merangkum prinsipprinsip  pembelajaran menurut teori belajar kognitif, sebagai berikut: 
1. Siswa harus membuat hubungan antar informasi baru dengan informasi yang sudah dimiliki
 2. Informasi baru harus disajikan secara logik untuk disampaikan kepada siswa
3. Siswa akan melupakan informasi, kecuali mereka berlatih atau berpikir mengenai informasi itu.
 4. Siswa harus berinteraksi dengan guru dan didorong untuk bertanya
5. Ketika siswa dapat menemukan sesuatu atas usaha mereka sendiri, mereka akan belajar lebih baik.
 6. Para siswa perlu belajar mengenai cara belajar
7. Tujuan terpenting dalam pembelajaran adalah membantu siswa menjadi pemecah masalah yang lebih baik.

3.
Konstruktivisme.
Prinsip-prinsip pembelajaran sebagai implikasi dari teori konstruktivis dari Piaget adalah:
1. Dalam proses pembentukan pengetahuan, kebermaknaan merupakan interpretasi individual siswa terhadap pengalaman yang dialaminya (Meaning as internally constructed). 
2. Pembentukan makna merupakan proses negosiasi antara individual siswa dengan pengalamannya melalui interaksi dalam proses belajar sehingga siswa menjadi tahu (Learning and teaching as negotiated construction of meaning)
 3. Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar kepada pembelajar, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan pembelajar membangun sendiri pengetahuannya. 4. Mengajar berarti berpartisipasi dengan pembelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan justifikasi
 5. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep masing-masing individual siswa. 
6. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan, bila konsep baru yang diterima dapat dikaitkan/dihubungkan (proposisi) dengan pengalaman yang dimiliki siswa.  

Prinsip-prinsip pembelajaran sebagai Implikasi  teori sosio kultural Vygotky bagi pembelajaran antara lain:
1. Interaksi sosial itu penting, pengetahuan dibangun dengan melibatkan orang lain akan menjadi lebih baik.
 2. Perkembangan manusia terjadi melalui alat-alat cultural (bahasa, simbol) yang diteruskan dari orang ke orang.
3. Zona perkembangan proksimal adalah perbedaan antara apa yang dapat dilakukan sendiri (kemampuan actual) dan apa yang dapat dilakukan dengan bantuan orang yang lebih dewasa (kemampuan potensial).

4
Humanisme
1. Pembelajaran hendaknya berfokus pada upaya untuk memahami cara manusia menciptakan perasaan, sikap dan nilai-nilai.
2. Pembelajaran hendaknya bertemakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar, terutama aspek afektif seperti emosi, perasaan, sikap, nilai dan moral.
3. Pembelajaran hendaknya menumbuhkan harga diri dan keyakinan.
4. Pembelajaran hendaknya berfokus pada kebutuhan dan minat siswa.
5. Sekolah harus menyesuaikan diri menurut kebutuhan anak, bukan anak yang menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Implikasi dari teori humanistik akan memberi perhatian pada guru sebagai fasilitator. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebagai fasilitator, yaitu:  
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
 2. Guru sebagai fasilitator hendaknya membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3. Guru harus mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4. Guru mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
 5. Guru menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelas, guru  mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Guru harus mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
 8. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, guru harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.




Tugas. 4
4.LK .04. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran


NO
Prinsip Pembelajaran
Implikasi prinsip pembelajaran

1.
Prinsip pembelajaran dari Aliran Behaviorisme,
1. Membuat kelas dapat dinikmati secara intelektual, sosial, dan fisik, sehingga para siswa merasa aman dan nyaman.
 2. Menjadi  terbuka dan spesifik mengenai materi yang perlu dipelajari. Mengunakan tujuan perilaku spesifik ketika menulis perencanaan pelajaran dan berbagi pendapat dengan tujuan tersebut kepada para siswa.
 3. Meyakinkan bahwa siswa memiliki pengetahuan dan keahlian dasar yang memampukan mereka untuk mempelajari materi baru.
4. Memperlihatkan koneksi antar materi baru dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
5. Ketika materi baru bersifat kompleks, perkenalkan secara perlahan, aturlah materi baru ke dalam beberapa bagian yang berurutan, pendek, dan mudah dipelajari.
 6. Asosiasikan materi yang akan dipelajari dengan hal-hal yang disukai siswa. Contohnya, asosiasikan puisi dengan musik rap. Sebaliknya, jangan mengasosiasikan materi yang dipelajari dengan hal yang tidak disukai siswa. Misalnya, jangan menggunakan tugas sekolah sebagai hukuman. 
7. mengatakan  kepada siswa, hal-hal apa yang paling penting. Berikan pertandanya kepada mereka.
8. mengenali dan pujilah kemajuan.  Jangan berharap siswa belajar dengan kecepatan dan jumlah yang sama.
9. Cari tahu hal-hal apa yang  menimbulkan perasaan dihargai untuk masing-masing siswa dan gunakan hai itu untuk menguatkan perilaku belajar siswa. Beberapa siswa mungkin merasa dihargai dengan menerima pujian verbal secara publik,  sementara siswa lainnya menganggap puiian semacam itu memalukan.
 10. Untuk sebuah tugas baru atau sulit, perlu disediakan penguatan yang lebih sering. Bila siswa telah menguasai tugas baru, diberikan penguatan namun intensitasnya dikurangi dari sebelumnya
 11. Berikan penguatan akan perilaku belajar yang Anda harapkan dari siswa. Contohnya, memperhatikan, keterlibatan, mencoba, merespons, meningkatkan,  dan menyelesaikan.
12. Ciptakan situasi yang memungkinkan  setiap siswa memiliki kesempatan untuk sukses.
 13. Contohkanlah perilaku Anda agar siswa meniru. Contohnya,  tunjukan antusiasme dalam belajar.
 14. Bahan ajar yang akan dipelajari harus disajikan dalam bagian-perbagian dan dalam langkah-langkah yang berurutan

2
Kognitivisme,
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget bagi pembelajaran antara lain:
1. Pahami perkembangan kognitif anak dan sesuaikan bahan ajar menurut tingkat perkembangannya.
2. Jagalah agar siswa tetap aktif selama pembelajaran.
 3. Ciptakan ketidak sesuaian agar siswa terangsang untuk berpikir kritis.
 4. Ciptakan interaksi sosial yang memadai.
Implikasi dari teori pemprosesan  imformasi
1. Perhatian para siswa dapat diraih dan dipertahankan lebih lama dengan menggunakan saluran sensorik  dan memberikan variasi dalam penggunaannya. Para siswa cenderung memperhatikan pelajaran yang memilki variasi stimulus, usahakan pembelajaran bervariasi, jangan monoton.
 2. Waktu yang tepat untuk menjaga perhatian adalah ketika siswa sedang waspada. Untuk alasan itu, guru SD disarankan untuk memberi jadwal pelajaran seni, musik dan olah raga di sore hari.
 3. Untuk mengatasi kapasitas yang terbatas dari ingatan jangka pendek, informasi baru dapat diorganisasi dan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya.
 4. Pengulangan berkali-kali terhadap informasi baru dapat memindahkan informasi ke dalam ingatan jangka panjang.
 5. Untuk memanggil kembali informasi dalam ingatan jangka panjang dapat dilakukan dengan menghubungkan dengan informasi yang sudah diketahui pada saat itu
Cruickshank, Jenkins & Metcalf (2012) (dalam Suranto, 2015), merangkum prinsipprinsip  pembelajaran menurut teori belajar kognitif, sebagai berikut: 
1. Siswa harus membuat hubungan antar informasi baru dengan informasi yang sudah dimiliki
 2. Informasi baru harus disajikan secara logik untuk disampaikan kepada siswa
3. Siswa akan melupakan informasi, kecuali mereka berlatih atau berpikir mengenai informasi itu.
 4. Siswa harus berinteraksi dengan guru dan didorong untuk bertanya
5. Ketika siswa dapat menemukan sesuatu atas usaha mereka sendiri, mereka akan belajar lebih baik.
 6. Para siswa perlu belajar mengenai cara belajar
7. Tujuan terpenting dalam pembelajaran adalah membantu siswa menjadi pemecah masalah yang lebih baik.

3.
Konstruktivisme.
Prinsip-prinsip pembelajaran sebagai implikasi dari teori konstruktivis dari Piaget adalah:
1. Dalam proses pembentukan pengetahuan, kebermaknaan merupakan interpretasi individual siswa terhadap pengalaman yang dialaminya (Meaning as internally constructed). 
2. Pembentukan makna merupakan proses negosiasi antara individual siswa dengan pengalamannya melalui interaksi dalam proses belajar sehingga siswa menjadi tahu (Learning and teaching as negotiated construction of meaning)
 3. Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar kepada pembelajar, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan pembelajar membangun sendiri pengetahuannya. 4. Mengajar berarti berpartisipasi dengan pembelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan justifikasi
 5. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep masing-masing individual siswa. 
6. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan, bila konsep baru yang diterima dapat dikaitkan/dihubungkan (proposisi) dengan pengalaman yang dimiliki siswa.  

Prinsip-prinsip pembelajaran sebagai Implikasi  teori sosio kultural Vygotky bagi pembelajaran antara lain:
1. Interaksi sosial itu penting, pengetahuan dibangun dengan melibatkan orang lain akan menjadi lebih baik.
 2. Perkembangan manusia terjadi melalui alat-alat cultural (bahasa, simbol) yang diteruskan dari orang ke orang.
3. Zona perkembangan proksimal adalah perbedaan antara apa yang dapat dilakukan sendiri (kemampuan actual) dan apa yang dapat dilakukan dengan bantuan orang yang lebih dewasa (kemampuan potensial).

4
Humanisme
1. Pembelajaran hendaknya berfokus pada upaya untuk memahami cara manusia menciptakan perasaan, sikap dan nilai-nilai.
2. Pembelajaran hendaknya bertemakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar, terutama aspek afektif seperti emosi, perasaan, sikap, nilai dan moral.
3. Pembelajaran hendaknya menumbuhkan harga diri dan keyakinan.
4. Pembelajaran hendaknya berfokus pada kebutuhan dan minat siswa.
5. Sekolah harus menyesuaikan diri menurut kebutuhan anak, bukan anak yang menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Implikasi dari teori humanistik akan memberi perhatian pada guru sebagai fasilitator. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebagai fasilitator, yaitu:  
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
 2. Guru sebagai fasilitator hendaknya membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3. Guru harus mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4. Guru mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
 5. Guru menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelas, guru  mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Guru harus mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
 8. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, guru harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.



Tugas 10
LK. 10. Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Permasalahan 1: Siswa kelas 6 SD Sapen akan membeli buku Matematika di koperasi sekolah. Jika harga satu buku adalah Rp. 15.000,00,
1. berapa harga pembelian untuk:
a. 2 buku
b. 5 buku
c. 15 buku
d. 100 buku
e. n buku 
2. Apa yang dapat Anda simpulkan berdasar banyak buku dan banyak uang yang harus dibayarkan?
Bila contoh tersebut dalam bentuk tabel, maka akan diperoleh tabel berikut ini.
Baris ke-
Banyak buku
Harga yang harus dibayar
1
1
15.000
2
2
30.000
3
5
75.000
4
15
225.000
5
100
1.500.000
6
N= 150
2.250. 000

Dari data terlihat bahwa terjadi korespondensi 1 – 1 atau perkawanan 1 – 1 antara banyaknya buku dengan harga. Semakin banyak buku yang dibeli, maka semakin banyak uang yang harus dibayarkan. 
3. a.    Berapa perbandingan banyak buku pada baris ke-1 dan baris ke-2?
                   Jawab:  1:2
b. Berapa perbandingan harga buku pada baris ke-1 dan baris ke-2?
Jawab:  15.000 : 30.000
c. Berapa perbandingan banyak buku pada baris ke-2 dan baris ke-3?
          Jawab: 2: 5
d. Berapa perbandingan harga buku pada baris ke-2 dan baris ke-3?
          Jawab: 30.000 : 75.000
4. Apa yang dapat Anda simpulkan berdasar hasil perbandingan banyak buku dan
harga buku pada baris yang sama?
          Jawab :  berdasar hasil perbandingan banyak buku dan
harga buku pada baris yang sama apabila banyaknya buku dan harga yang harus di bayar dibagi dengan banyaknya buku pada kolom yang sama akan kembali ke harga awal.
5. Menurut Anda, perbandingan banyak buku dengan perbandingan harga 
merupakan perbandingan senilai atau berbalik nilai? Mengapa?
Jawab: perbandingan senilai, karena apabila  harga yang harus dibayarkan dibagikan dengan banyak buku nilainya akan sama dengan sama dengan harga buku semula.

 Permasalahan 2:
Kecepatan dan waktu tempuh bus yang sedang melaju dari Yogyakarta ke Jombang tercantum dalam tabel di bawah ini.
                
Kecepatan
Waktu (jam)
100
4
80
5
50
8
40
10


1. Berdasar tabel di atas apa yang dapat Anda simpulkan terkait kecepatan mobil dengan waktu yang diperlukan?
                   Jawab : semakin tinggi angka kecepatan ,semangkin kecil waktu yang di perlukan
2. Jika kecepatan mobil dan waktu dikalikan, apa yang dapat Anda katakan berdasar hasil perkalian pada lima baris data di atas?
                   Jawab : jika kecepatan dikalikan waktunya akan menghasilkan jumlah yang sama
3. Menurut Anda, mempunyai perbandingan senilai atau berbalik nilaikah kecepatan bus dan waktu yang diperlukan?
                   Jawab : berbalik nilai
4. Dari permasalahan 1 dan 2, tuliskan kembali ciri-ciri perbandingan senilai dan berbalik nilai!
 Jawab: 1. ciri - ciri perbandingan senilai apabila perbandingan dibagi dengan angka yang sama maka akan kembali ke perbandingan awal
               2. ciri –ciri perbandingan berbalik nilai apabila bilangan itu dikali dengan bilangan yang sama kemudian hasilnya dibagi lagi dengan bilangan yang sama maka hasilnya berbalik lagi ke bilangan awal.

 LK 2.2a Mengkontruksi Segitiga siku-siku Menggunakan Geogebra
Berikut langkah-langkah untuk mengkonstruksi segitiga siku-siku menggunakan masukan geometri dan masukan aljabar yang ditampilkan dalam bentuk tabel.  (lihat tabel 2.1)
Tabel 2. 1. Konstruksi Objek dengan Masukan Geometri dan Aljabar
Konstruksi dengan Masukan Geometri Konstruksi dengan Masukan Aljabar
(Masukkan perintah yang dicetak tebal pada Kotak Masukan kemudian tekan Enter untuk menjalankannya)

Konstruksi dengan Masukan Geometri
Konstruksi dengan Masukan Aljabar
(Masukkan perintah yang dicetak tebal
pada Kotak Masukan kemudian tekan
Enter untuk menjalankannya)
a. Klik tombol Titik Baru, di Toolbar dan
klik pada Tampilan Grafik dua kali untuk
menciptakan dan menampilkan 2 titik
dengan nama A dan B.
a. A=(5,6).
Ini akan membuat titik A dengan
koordinat (5,6). Hati-hati
memasukkan nama variabel karena
GeoGebra case sensitive yang mana
membedakan huruf besar dan kecil. 
b. B=(5,1).
Buat titik B, misalkan dengan
koordinat (5,1)
b. Klik tombol  Ruas Garis di antara Dua
Titik,dan pilih titik A dan B di Tampilan
Grafik. Hal ini akan membuat sebuah garis
antara A dan B.
c. c=RuasGaris[A,B].
Perintah ini akan membuat ruas
garis AB dengan nama c.
c. Klik tombol  Garis Tegak Lurus dan
berturut-turut klik pada titik B dan ruas
garis AB yang akan membuat suatu garis
baru yang melalui titik B dan tegak lurus
dengan ruas garis AB.

d. a=TegakLurus[B,c].
Perintah ini akan membuat garis
yang melalui titik B dan tegak lurus
garis c dan diberi nama a.
d. Klik tombol Titik Baru dan klik pada
garis tegak lurus tersebut yang akan
menciptakan titik baru C pada garis tegak
lurus tadi.
e. C=Titik[a].
Perintah ini akan membuat suatu
titik sembarang di garis a dan diberi
nama titik C.
e. Klik tombol Poligon dan klik berturutturut

pada titik A, B, C dan kembali ke titik A

yang akan membuat segitiga ABC.

f. Poligon[A,B,C].
Perintah ini membuat segitiga ABC.
f. Untuk menghilangkan garis bantu yang
berupa garis tegak lurus dengan ruas garis
AB, Klik tombol Pindahdan arahkan
mouse pada garis tegak lurus tersebut dan
klik kanan pada garis tersebut dan pilih
Tampilkan Objek untuk membuat garis
tersebut tidak terlihat.

g. AturKondisiMenampilkanObjek[a,
false]
Untuk menghilangkan garis tegak
lurus.

g. Klik tombol Sudut dan berturut-turut
pilih titik C, B dan A. Ini akan menampilkan
besar sudut B yang besarnya pasti 90°
karena sudut siku-siku.
h. Sudut[A,B,C].
Perintah ini akan menampilkan
sudut ABC


LK 2.2b MENGEKSPOR GAMBAR SEGITIGA SIKU-SIKU DI GEOGEBRA
Langkah-langkahnya :

Untuk mengekspor gambar di GeoGebra, terlebih dahulu tandai area yang akan diekspor, yaitu dengan tanda bentuk segi empat. Pastikan saat menandai area  tersebut ikon yang aktif adalah ikon Pindah. Jika area tidak ditandai maka seluruh layar di GeoGebra akan diekspor semuanya.  Selanjutnya pilih menu Berkas  Ekspor  Tampilan Grafik sebagai Gambar.
Hasil ekspor gambar akan berformat PNG atau EPS. File ini dapat diolah lebih lanjut dan juga dapat diunggah ke Internet sehingga dapatdiakses secara online. Pilihan lain adalah dengan Berkas  Ekspor  Tampilan Grafik ke Clipboard ataudari menu Ubah Tampilan Grafik ke Clipboard.
Dengan menu ini kita dapat langsung menempelkan (paste) gambar ke aplikasi lain tanpa menyimpan ke dalam file terpisah (misalnya langsung dicopy-paste ke dalam slide presentasi atau dokumen MS Word).
KK-I
Tugas 1
LK.1.2 Pemanfaatan Insert Symbol

Langkah – langkah pemanfaatan insert symbol
Klik tab insert
klik equation ( Ô® )
Pilih insert new equation
Muncul tab Desigen (pilih simbol yang di inginkan)
Masukan angka pada area penulisan.



 +                   5.

                      6.  +







KK-I
Tugas 2
LK.1.4 Pemanfaatan Insert Picture
            Langkah –langkah pembuatan insert picture
klik tab Insert  grup Illustration  Picture  maka akan muncul jendela Pilih gambar yang diinginkan, lalu klik Insert.
Selain dari Pictures library Gambar yang sudah dimasukkan dalam naskah dapat kita edit/olah menggunakan fasilitas yang terdapat dalam tab Format, namun terlebih dahulu gambar harus diaktifkan.
Editing yang paling sering dilakukan dalam penyiapan perangkat pembelajaran adalah memotong atau memangkas tepi gambar. Fasilitas yang digunakan adalah Crop. Caranya, klik gambar  tab Format grup Size klik ikon Crop.
Untuk mengatur tata letak gambar terhadap teks menggunakan Ikon  (Wrap Text). Berikut beberapa posisi gambar terhadap teks, diantaranya:
 a. Posisi gambar sama dengan teks (In Line with Text),
 b. Posisi gambar dikelilingi oleh teks bentuk persegi (Square),
 c. Posisi gambar dikelilingi oleh teks bentuk yang sesuai gambarnya (tight),
 d. Posisi gambar di belakang teks (behind text), atau
 e. Posisi gambar di depan teks (in front of text)

















Tidak ada komentar :