Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 14 Agustus 2022

DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA

 




 

SALINAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta10270

Telepon (021) 5737102, 5733129, Faksimile (021) 5721244, 5721245

Laman litbang.kemdikbud.go.id


 

 

KEPUTUSAN

KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 009/H/KR/2022

TENTANG

DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA

 

KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,

 

Menimbang

:

bahwa untuk melaksanakan kebijakan Kurikulum Merdeka, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

pada Kurikulum Merdeka;

 

 

 

Mengingat

: 1.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4301);

 

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun     2021     tentang     Standar     Nasional   Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor


-2-

 

 

14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

6762);

3.

Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor

156);

4.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

 

Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan

 

Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

 

Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021

 

Nomor 963);

5.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 2024 (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 555);

6.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2022 Nomor 161);

7.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2022 Nomor 169);

8.

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan

Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran;

 

 

 

 

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL

PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA.


-3-

 

 

 

 

KESATU

:

Menetapkan Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Untuk Pembelajaran di Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka.

 

KEDUA

 

:

 

Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila digunakan dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka.

 

KETIGA

 

:

 

Menetapkan Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

 

KEEMPAT

 

:

Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

 

 

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 15 Februari 2022

 

KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN,

 

TTD.

 

 

ANINDITO ADITOMO

Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Subbagian Tata Usaha,

 

 

 

 

IFAN FIRMANSYAH

NIP 198210152009121003


SALINAN LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

NOMOR 009/H/KR/2022 TENTANG

DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA

 

 

A.  Pendahuluan

Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri,

3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.

 

Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini. Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah. Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit menjadi subelemen. Berikut uraian terkait profil pelajar Pancasila.


B.  Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

 

1.                 Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

a.        Akhlak beragama

Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai pemimpin di muka bumi yang mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilakunya di kehidupan sehari-hari. Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan ini juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hayat. Pelajar Pancasila juga aktif mengikuti acara-acara keagamaan dan ia terus mengeksplorasi guna memahami secara mendalam ajaran, simbol, kesakralan, struktur keagamaan, sejarah, tokoh penting dalam agama dan kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.

b.        Akhlak pribadi

Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya, Pelajar Pancasila bersikap jujur, adil, rendah hati, bersikap serta berperilaku dengan penuh hormat. Ia selalu berupaya mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Sebagai wujud


merawat dirinya, Pelajar Pancasila juga senantiasa menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga, aktivitas sosial, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing. Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen untuk setia pada ajaran agama dan kepercayaannya serta nilai-nilai kemanusiaan.

c.        Akhlak kepada manusia

Sebagai anggota masyarakat, Pelajar Pancasila menyadari bahwa semua manusia setara di hadapan Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya tercermin dalam rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga dalam budi luhurnya pada sesama manusia. Dengan demikian ia mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain. Pelajar Pancasila mengidentifikasi persamaan dan menjadikannya sebagai pemersatu ketika ada perdebatan atau konflik. Ia juga mendengarkan dengan baik pendapat yang berbeda dari pendapatnya, menghargainya, dan menganalisisnya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri. Pelajar Pancasila adalah pelajar yang moderat dalam beragama. Ia menghindari pemahaman keagamaan dan kepercayaan yang eksklusif dan ekstrim, sehingga ia menolak prasangka buruk, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia baik karena perbedaan ras, kepercayaan, maupun agama. Pelajar Pancasila bersusila, bertoleransi dan menghormati penganut agama dan kepercayaan lain. Ia menjaga kerukunan hidup sesama umat beragama, menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, tidak memberikan label negatif pada penganut agama dan kepercayaan lain dalam bentuk apapun, serta tidak memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain. Pelajar Pancasila juga senantiasa berempati, peduli, murah hati dan welas asih kepada orang lain, terutama mereka yang lemah atau tertindas. Dengan demikian, ia selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila juga senantiasa mengapresiasi kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam mengembangkan kelebihan itu.


d.        Akhlak kepada alam

Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan akhlak mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Ia juga menyadari bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam. Pelajar Pancasila juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

e.        Akhlak bernegara

Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Ia menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Akhlak pribadinya mendorong Pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu sesama, untuk bergotong-royong. Ia juga mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan juga akhlaknya terhadap sesama. Keimanan dan ketakwaannya juga mendorongnya untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.

Adapun alur dari perkembangan dimensi beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia sebagai berikut.


 

 

 

Tabel 1. Alur Perkembangan Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

 

Subelemen

Di Akhir Fase PAUD

Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, usia 10-12 tahun)

Di Akhir Fase D (Kelas VII

- IX, usia 13-15 tahun)

Di Akhir Fase E (Kelas X

- XII, usia 16-18 tahun)

Elemen akhlak beragama

Mengenal dan

Mengenal adanya

Mengenal sifat-sifat

Memahami sifat-sifat

Memahami berbagai

Memahami kehadiran

Menerapkan

Mencintai

Tuhan Yang Maha

utama Tuhan Yang

Tuhan utama lainnya

kualitas atau sifat-sifat

Tuhan dalam kehidupan

pemahamannya tentang

Tuhan Yang

Esa melalui sifat-

Maha Esa bahwa Dia

dan mengaitkan sifat-

Tuhan Yang Maha Esa

sehari-hari serta

kualitas atau sifat-sifat

Maha Esa

sifat-Nya

adalah Sang Pencipta

sifat tersebut dengan

yang diutarakan dalam

mengaitkan

Tuhan dalam ritual

 

 

yang Maha Pengasih

konsep dirinya dan

kitab suci agama

pemahamannya tentang

ibadahnya baik ibadah

 

 

dan Maha Penyayang

ciptaan-Nya

masing-masing dan

kualitas atau sifat-sifat

yang bersifat personal

 

 

dan mengenali

 

menghubungkan

Tuhan dengan konsep

maupun sosial.

 

 

kebaikan dirinya

 

kualitas-kualitas positif

peran manusia di bumi

 

 

 

sebagai cerminan sifat

 

Tuhan dengan sikap

sebagai makhluk Tuhan

 

 

 

Tuhan

 

pribadinya, serta

yang bertanggung jawab.

 

 

 

 

 

meyakini firman Tuhan

 

 

 

 

 

 

sebagai kebenaran.

 

 

Pemahaman

Mengenal simbol-

Mengenal unsur-

Mengenal unsur-unsur

Memahami unsur-

Memahami makna dan

Memahami struktur

Agama/

simbol dan

unsur utama

Utama

unsur utama

fungsi, unsur-unsur

organisasi, unsur-unsur

Kepercayaan

ekspresi

agama/kepercayaan

agama/kepercayaan

agama/kepercayaan,

utama agama

utama agama

 

keagamaan yang

(ajaran, ritual

(simbol-simbol

dan mengenali peran

/kepercayaan dalam

/kepercayaan dalam

 

konkret

keagamaan, kitab

keagamaan dan

agama/kepercayaan

konteks Indonesia,

konteks Indonesia,

 

 

suci, dan orang suci/

sejarah agama/

dalam kehidupan serta

membaca kitab suci,

memahami kontribusi

 

 

utusan Tuhan YME).

kepercayaan)

memahami ajaran

serta memahami ajaran

agama/kepercayaan

 

 

 

 

moral agama.

agama/ kepercayaan

terhadap peradaban

 

 

 

 

 

terkait hubungan sesama

dunia.

 

 

 

 

 

manusia dan alam

 

 

 

 

 

 

semesta.

 


 

Pelaksanaan

Mulai mencontoh

Terbiasa

Terbiasa

Melaksanakan ibadah

Melaksanakan ibadah

Melaksanakan ibadah

Ritual Ibadah

kebiasaan

melaksanakan

melaksanakan ibadah

secara rutin sesuai

secara rutin dan mandiri

secara rutin dan mandiri

 

pelaksanaan

ibadah sesuai ajaran

wajib sesuai tuntunan

dengan tuntunan

sesuai dengan tuntunan

serta menyadari arti

 

ibadah sesuai

agama/

agama/

agama/kepercayaan,

agama/kepercayaan,

penting ibadah tersebut

 

agama/

kepercayaannya

kepercayaannya

berdoa mandiri,

serta berpartisipasi pada

dan berpartisipasi aktif

 

kepercayaannya

 

 

merayakan, dan

perayaan hari-hari besar

pada kegiatan

 

 

 

 

memahami makna hari-

 

keagamaan atau

 

 

 

 

hari besar

 

kepercayaan

Elemen Akhlak Pribadi

Integritas

Mulai

Membiasakan

Membiasakan

Berani dan konsisten

Berani dan konsisten

Menyadari bahwa aturan

 

membiasakan

bersikap jujur

melakukan refleksi

menyampaikan

menyampaikan

agama dan sosial

 

bersikap jujur dan

terhadap diri sendiri

tentang pentingnya

kebenaran atau fakta

kebenaran atau fakta

merupakan aturan yang

 

berani

dan orang lain dan

bersikap jujur dan

serta memahami

serta memahami

baik dan menjadi bagian

 

menyampaikan

berani menyampaikan

berani menyampaikan

konsekuensi-

konsekuensi-

dari diri sehingga bisa

 

kebenaran atau

kebenaran atau fakta

kebenaran atau fakta

konsekuensinya untuk

konsekuensinya untuk

menerapkannya secara

 

fakta

 

 

diri sendiri

diri sendiri dan orang lain

bijak dan kontekstual

Merawat Diri

Membiasakan diri

Memiliki rutinitas

Mulai membiasakan

Memperhatikan

Mengidentifikasi

Melakukan aktivitas

secara Fisik,

untuk

sederhana yang diatur

diri untuk disiplin,

kesehatan jasmani,

pentingnya menjaga

fisik, sosial, dan ibadah

Mental, dan

membersihkan,

secara mandiri dan

rapi, membersihkan

mental, dan rohani

keseimbangan kesehatan

secara seimbang.

Spiritual

merawat tubuh,

dijalankan sehari-hari

dan merawat tubuh,

dengan melakukan

jasmani, mental, dan

 

 

serta menjaga

serta menjaga

menjaga tingkah laku

aktivitas fisik, sosial,

rohani serta berupaya

 

 

kesehatan dan

kesehatan dan

dan perkataan dalam

dan ibadah.

menyeimbangkan

 

 

keselamatan/kea

keselamatan/keaman

semua aktivitas

 

aktivitas fisik, sosial dan

 

 

manan diri dalam

an diri dalam semua

kesehariannya

 

ibadah.

 

 

semua aktivitas

aktivitas

 

 

 

 

 

kesehariannya

kesehariannya.

 

 

 

 


 

Elemen akhlak kepada manusia

Mengutamaka

Mengenali hal-hal

Mengenali hal-hal

Terbiasa

Mengidentifikasi

Mengenal perspektif dan

Mengidentifikasi hal

n persamaan

yang sama dan

yang sama dan

mengidentifikasi hal-hal

kesamaan dengan

emosi/perasaan dari

yang menjadi

dengan orang

berbeda yang

berbeda yang

yang sama dan berbeda

orang lain sebagai

sudut pandang orang

permasalahan bersama,

lain dan

dimiliki diri dan

dimiliki diri dan

yang dimiliki diri dan

perekat hubungan

atau kelompok lain yang

memberikan alternatif

menghargai

temannya dalam

temannya dalam

temannya dalam

sosial dan

tidak pernah dijumpai

solusi untuk

perbedaan

berbagai hal.

berbagai hal, serta

berbagai hal serta

mewujudkannya dalam

atau dikenalnya.

menjembatani

 

Membiasakan

memberikan

memberikan respons

aktivitas kelompok.

Mengutamakan

perbedaan dengan

 

mendengarkan

respons secara

secara positif.

Mulai mengenal

persamaan dan

mengutamakan

 

pendapat temannya,

positif.

 

berbagai kemungkinan

menghargai perbedaan

kemanusiaan.

 

baik itu sama

 

 

interpretasi dan cara

sebagai alat pemersatu

 

 

ataupun berbeda

 

 

pandang yang berbeda

dalam keadaan konflik

 

 

dengan pendapatnya

 

 

ketika dihadapkan

atau perdebatan.

 

 

dan

 

 

dengan dilema.

 

 

 

mengekspresikannya

 

 

 

 

 

 

secara wajar.

 

 

 

 

 

Berempati

Mengenali emosi,

Mengidentifikasi

Terbiasa memberikan

Mulai memandang

Memahami perasaan dan

Memahami dan

kepada orang

minat, dan

emosi, minat, dan

apresiasi di lingkungan

sesuatu dari perspektif

sudut pandang orang

menghargai perasaan

lain

kebutuhan orang-

kebutuhan orang-

sekolah dan masyarakat

orang lain serta

dan/atau kelompok lain

dan sudut pandang

 

orang terdekat dan

orang terdekat

 

mengidentifikasi

yang tidak pernah

orang dan/atau

 

membiasakan

dan meresponsnya

 

kebaikan dan kelebihan

dikenalnya.

kelompok lain.

 

meresponsnya

secara positif.

 

orang sekitarnya.

 

 

 

secara positif.

 

 

 

 

 

Elemen akhlak kepada alam

Memahami

Mengenal

Mengidentifikasi

Memahami keterhubungan

Memahami konsep harmoni dan mengidentifikasi adanya saling kebergantungan antara berbagai ciptaan Tuhan

Memahami konsep sebab-

Mengidentifikasi

Keterhu-bungan

berbagai ciptaan

berbagai ciptaan

antara satu ciptaan

akibat di antara berbagai

masalah lingkungan

Ekosistem Bumi

Tuhan

Tuhan

dengan ciptaan Tuhan

ciptaan Tuhan dan

hidup di tempat ia

 

 

 

yang lainnya

mengidentifikasi berbagai

tinggal dan melakukan

 

 

 

 

sebab yang mempunyai

langkah-langkah konkret


 

 

 

 

 

 

dampak baik atau buruk, langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta.

yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem yang ada di lingkungannya.

Menjaga Lingkungan Ala m Sekitar

Membiasakan bersyukur atas karunia lingkungan alam sekitar dengan menjaga kebersihan dan merawat lingkungan alam sekitarnya.

Membiasakan bersyukur atas lingkungan alam sekitar dan berlatih untuk menjaganya

Terbiasa memahami tindakan-tindakan yang ramah dan tidak ramah lingkungan serta membiasakan diri untuk berperilaku ramah lingkungan

Mewujudkan rasa syukur dengan terbiasa berperilaku ramah lingkungan dan memahami akibat perbuatan tidak ramah lingkungan dalam lingkup kecil maupun besar.

Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut.

Mewujudkan rasa syukur dengan membangun kesadaran peduli lingkungan alam dengan menciptakan dan mengimplementasikan solusi dari permasalahan lingkungan yang ada.

Elemen akhlak bernegara

Melaksanakan

Mengenali hak

Mengidentifikasi hak

Mengidentifikasi hak

Mengidentifikasi dan

Menganalisis peran, hak,

Menggunakan hak dan

Hak dan

dan

dan tanggung

dan tanggung jawab

memahami peran, hak,

dan kewajiban sebagai

melaksanakan

Kewajiban

tanggungjawabnya

jawabnya di rumah,

orang-orang di

dan kewajiban dasar

warga negara, memahami

kewajiban

sebagai Warga

di rumah dan

sekolah, dan

sekitarnya serta

sebagai warga negara

perlunya mengutamakan

kewarganegaraan dan

Negara

sekolah, serta

lingkungan sekitar

kaitannya dengan

serta kaitannya dengan

kepentingan umum di

terbiasa mendahulukan

Indonesia

kaitannya dengan

serta kaitannya

keimanan kepada

keimanan kepada

atas kepentingan pribadi

kepentingan umum di

 

keimanan kepada

dengan keimanan

Tuhan YME.

Tuhan YME dan secara

sebagai wujud dari

atas kepentingan pribadi

 

Tuhan YME.

kepada Tuhan YME.

 

sadar

keimanannya kepada

sebagai wujud dari

 

 

 

 

mempraktikkannya

Tuhan YME.

keimanannya kepada

 

 

 

 

dalam kehidupan

 

Tuhan YME.

 

 

 

 

sehari-hari.

 

 


2.                 Dimensi Berkebhinekaan Global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

a.        Mengenal dan menghargai budaya

Pelajar Pancasila mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, jenis kelamin, cara komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.

b.        Komunikasi dan interaksi antar budaya

Pelajar Pancasila berkomunikasi dengan budaya yang berbeda dari dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan setiap budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.

c.        Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan

Pelajar Pancasila secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebinekaannya agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, termasuk perundungan, intoleransi dan kekerasan, dengan mempelajari keragaman budaya dan mendapatkan pengalaman dalam kebinekaan. Hal ini membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang setara dan harmonis antarsesama.

d.        Berkeadilan Sosial

Pelajar Pancasila peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial di tingkat lokal, regional, nasional, danglobal. Ia percaya akan kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk menguatkan demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.


Adapun alur perkembangan dari dimensi berkebinekaan globasl sebagai berikut.


 

Tabel 2. Alur Perkembangan Dimensi Berkebinekaan Global

 

Subelemen

Di Akhir Fase PAUD

Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12

tahun)

Di Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15

tahun)

Di Akhir Fase E (Kelas X - XII, Usia 16-18

tahun)

Elemen mengenal dan menghargai budaya

Mendalami budaya

Mengenali

Mengidentifikasi dan

Mengidentifikasi dan

Mengidentifikasi dan

memahami perubahan

Menganalisis pengaruh

dan identitas budaya

identitas diri dan

mendeskripsikan

mendeskripsikan ide-

mendeskripsikan

budaya seiring waktu

keanggotaan kelompok

 

kebiasaan-

ide-ide tentang

ide tentang dirinya dan

keragaman budaya di

dan sesuai konteks,

lokal, regional,

 

kebiasaan

dirinya dan beberapa

berbagai kelompok di

sekitarnya; serta

baik dalam skala lokal,

nasional, dan global

 

budaya dalam

kelompok di

lingkungan sekitarnya,

menjelaskan peran

regional, dan nasional.

terhadap

 

keluarga

lingkungan

serta cara orang lain

budaya dan bahasa

Menjelaskan identitas

pembentukan

 

 

sekitarnya

berperilaku dan

dalam membentuk

diri yang terbentuk dari

identitas, termasuk

 

 

 

berkomunikasi

identitas dirinya.

budaya bangsa.

identitas dirinya. Mulai

 

 

 

dengannya.

 

 

menginternalisasi

 

 

 

 

 

 

identitas diri sebagai

 

 

 

 

 

 

bagian dari budaya

 

 

 

 

 

 

bangsa.

mengeksplorasi dan

Mengenal

Mengidentifikasi dan

Mengidentifikasi dan

Mendeskripsikan dan

Memahami dinamika

Menganalisis dinamika

membandingkan

identitas orang

mendeskripsikan

membandingkan

membandingkan

budaya yang mencakup

budaya yang

pengetahuan

lain dan

praktik keseharian

praktik keseharian diri

pengetahuan,

pemahaman,

mencakup

budaya,

kebiasaan-

diri dan budayanya

dan budayanya

kepercayaan, dan

kepercayaan, dan

pemahaman,

kepercayaan, serta

kebiasaannya

 

dengan orang lain di

praktik dari berbagai

praktik keseharian

kepercayaan, dan

praktiknya

 

 

tempat dan waktu/era

kelompok budaya.

dalam konteks personal

praktik keseharian

 

 

 

yang berbeda.

 

dan sosial.

dalam rentang waktu

 

 

 

 

 

 

yang panjang dan

 

 

 

 

 

 

konteks yang luas.


 

Menumbuhkan rasa

Membiasakan

Mendeskripsikan

Memahami bahwa

Mengidentifikasi

Memahami pentingnya

mempromosikan

menghormati

untuk

pengalaman dan

kemajemukan dapat

peluang dan

melestarikan dan

pertukaran budaya

terhadap

menghormati

pemahaman hidup

memberikan

tantangan yang

merayakan tradisi

dan kolaborasi dalam

keanekaragaman

budaya-budaya

bersama-sama dalam

kesempatan untuk

muncul dari

budaya untuk

dunia yang saling

budaya

yang berbeda dari

kemajemukan.

memperoleh

keragaman budaya di

mengembangkan

terhubung serta

 

dirinya.

 

pengalaman dan

Indonesia.

identitas pribadi,

menunjukkannya

 

 

 

pemahaman yang

 

sosial, dan bangsa

dalam perilaku.

 

 

 

baru.

 

Indonesia serta mulai

 

 

 

 

 

 

berupaya melestarikan

 

 

 

 

 

 

budaya dalam

 

 

 

 

 

 

kehidupan sehari-hari.

 

Elemen komunikasi dan interaksi antar budaya

Berkomunikasi antar

Menggunakan

Mengenali bahwa diri

Mendeskripsikan

Memahami

Mengeksplorasi

Menganalisis

budaya

berbagai macam

dan orang lain

penggunaan kata,

persamaan dan

pengaruh budaya

hubungan antara

 

cara yang

menggunakan kata,

tulisan dan bahasa

perbedaan cara

terhadap penggunaan

bahasa, pikiran, dan

 

bermakna untuk

gambar, dan bahasa

tubuh yang memiliki

komunikasi baik di

bahasa serta dapat

konteks untuk

 

mengungkapkan

tubuh yang dapat

makna yang berbeda

dalam maupun

mengenali risiko dalam

memahami dan

 

perasaan dan

memiliki makna yang

di lingkungan

antarkelompok

berkomunikasi antar

meningkatkan

 

pikiran.

berbeda di

sekitarnya dan dalam

budaya.

budaya.

komunikasi

 

 

lingkungan

suatu budaya tertentu.

 

 

antarbudaya yang

 

 

sekitarnya

 

 

 

berbeda-beda.


 

Mempertimbangkan

Menjalin

Mengekspresikan

Mengekspresikan

Membandingkan

Menjelaskan asumsi-

Menyajikan pandangan

dan menumbuhkan

interaksi sosial

pandangannya

pandangannya

beragam perspektif

asumsi yang mendasari

yang seimbang

berbagai perspektif

yang positif

terhadap topik yang

terhadap topik yang

untuk memahami

perspektif tertentu.

mengenai

 

dalam

umum dan

umum dan dapat

permasalahan sehari-

Memperkirakan dan

permasalahan yang

 

lingkungan

mendengarkan sudut

mengenal sudut

hari. Memperkirakan

mendeskripsikan

dapat menimbulkan

 

keluarga dan

pandang orang lain

pandang orang lain.

dan mendeskripsikan

perasaan serta motivasi

pertentangan

 

sekolah

yang berbeda dari

Mendengarkan dan

situasi komunitas

komunitas yang

pendapat.

 

 

dirinya dalam

memperkirakan sudut

yang berbeda dengan

berbeda dengan dirinya

Memosisikan orang

 

 

lingkungan keluarga

pandang orang lain

dirinya ke dalam

yang berada dalam

lain dan budaya yang

 

 

dan sekolah

yang berbeda dari

situasi dirinya dalam

situasi yang sulit.

berbeda darinya secara

 

 

 

dirinya pada situasi di

konteks lokal dan

 

setara, serta bersedia

 

 

 

ranah sekolah,

regional.

 

memberikan

 

 

 

keluarga, dan

 

 

pertolongan ketika

 

 

 

lingkungan sekitar.

 

 

orang lain berada

 

 

 

 

 

 

dalam situasi sulit.

Elemen refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan

Refleksi terhadap

Menunjukkan

Menyebutkan apa

Menyebutkan apa

Menjelaskan apa yang

Merefleksikan secara

Merefleksikan secara

pengalaman

kesadaran untuk

yang telah dipelajari

yang telah dipelajari

telah dipelajari dari

kritis gambaran

kritis dampak dari

kebinekaan.

menerima teman

tentang orang lain

tentang orang lain dari

interaksi dan

berbagai kelompok

pengalaman hidup di

 

yang berbeda

dari interaksinya

interaksinya dengan

pengalaman dirinya

budaya yang ditemui

lingkungan yang

 

budaya dalam

dengan

kemajemukan

dalam lingkungan

dan cara meresponnya.

beragam terkait

 

beberapa situasi.

kemajemukan

budaya di lingkungan

yang beragam.

 

dengan perilaku,

 

 

budaya di

sekitar.

 

 

kepercayaan serta

 

 

lingkungan sekolah

 

 

 

tindakannya terhadap

 

 

dan rumah

 

 

 

orang lain.


 

Menghilangkan stereotip dan prasangka

Mengenali orang- orang di sekitarnya berdasarkan ciri- ciri atau atribut tertentu

mengenali perbedaan tiap orang atau kelompok dan menyikapinya sebagai kewajaran

Mengkonfirmasi dan mengklarifikasi stereotip dan prasangka yang dimilikinya tentang orang atau kelompok di sekitarnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik

Mengkonfirmasi dan mengklarifikasi stereotip dan prasangka yang dimilikinya tentang orang atau kelompok di sekitarnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik serta mengidentifikasi pengaruhnya terhadap individu dan kelompok di lingkungan sekitarnya

Mengkonfirmasi, mengklarifikasi dan menunjukkan sikap menolak stereotip serta prasangka tentang gambaran identitas kelompok dan suku bangsa.

Mengkritik dan menolak stereotip serta prasangka tentang gambaran identitas kelompok dan suku bangsa serta berinisiatif mengajak orang lain untuk menolak stereotip dan prasangka.


 

Menyelaraskan perbedaan budaya

Mengetahui adanya budaya yang berbeda di lingkungan sekitar.

Mengidentifikasi perbedaan budaya yang konkret di lingkungan sekitar

Mengenali bahwa perbedaan budaya mempengaruhi pemahaman antarindividu.

Mencari titik temu nilai budaya yang beragam untuk menyelesaikan permasalahan bersama.

Mengidentifikasi dan menyampaikan isu-isu tentang penghargaan terhadap keragaman dan kesetaraan budaya.

Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam lingkungan dengan budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya dalam kehidupan bersama yang harmonis.


 

Elemen Berkeadilan Sosial

Aktif membangun

Menjalin

Menjalin pertemanan

Mengidentifikasi cara

Membandingkan

Mengidentifikasi

Berinisiatif melakukan

masyarakat yang

pertemanan

tanpa memandang

berkontribusi terhadap

beberapa tindakan

masalah yang ada di

suatu tindakan

inklusif, adil, dan

tanpa

perbedaan agama,

lingkungan sekolah,

dan praktik perbaikan

sekitarnya sebagai

berdasarkan

berkelanjutan

memandang

suku, ras, jenis

rumah dan lingkungan

lingkungan sekolah

akibat dari pilihan yang

identifikasi masalah

 

perbedaan diri

kelamin, dan

sekitarnya yang

yang inklusif, adil,

dilakukan oleh

untuk

 

dan temannya

perbedaan lainnya,

inklusif, adil dan

dan berkelanjutan,

manusia, serta dampak

mempromosikan

 

 

dan mengenal

berkelanjutan

dengan

masalah tersebut

keadilan, keamanan

 

 

masalah-masalah

 

mempertimbangkan

terhadap sistem

ekonomi, menopang

 

 

sosial, ekonomi, dan

 

dampaknya secara

ekonomi, sosial dan

ekologi dan demokrasi

 

 

lingkungan di

 

jangka panjang

lingkungan, serta

sambil menghindari

 

 

lingkungan

 

terhadap manusia,

mencari solusi yang

kerugian jangka

 

 

sekitarnya

 

alam, dan masyarakat

memperhatikan

panjang terhadap

 

 

 

 

 

prinsip-prinsip

manusia, alam

 

 

 

 

 

keadilan terhadap

ataupun masyarakat.

 

 

 

 

 

manusia, alam dan

 

 

 

 

 

 

masyarakat

 

Berpartisipasi dalam

Mulai

Mengidentifikasi

Berpartisipasi

Berpartisipasi dalam

Berpartisipasi dalam

Berpartisipasi

proses pengambilan

berpartisipasi

pilihan-pilihan

menentukan beberapa

menentukan kriteria

menentukan kriteria

menentukan pilihan

keputusan bersama

menentukan

berdasarkan

pilihan untuk

yang disepakati

dan metode yang

dan keputusan untuk

 

beberapa pilihan

kebutuhan dirinya

keperluan bersama

bersama untuk

disepakati bersama

kepentingan bersama

 

untuk keperluan

dan orang lain ketika

berdasarkan kriteria

menentukan pilihan

untuk menentukan

melalui proses

 

bersama dalam

membuat keputusan

sederhana

dan keputusan untuk

pilihan dan keputusan

bertukar pikiran

 

lingkungan kecil

 

 

kepentingan bersama

untuk kepentingan

secara cermat dan

 

 

 

 

 

bersama melalui proses

terbuka secara mandiri

 

 

 

 

 

bertukar pikiran secara

 

 

 

 

 

 

cermat dan terbuka

 

 

 

 

 

 

dengan panduan

 

 

 

 

 

 

pendidik

 


 

Memahami peran individu dalam demokrasi

Mulai mengenali keberadaan dan perannya dalam lingkungan keluarga dan sekolah

Mengidentifikasi peran, hak dan kewajiban warga dalam masyarakat demokratis

Memahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap perilakunya.

Memahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap perilakunya. Menggunakan konsep ini untuk menjelaskan perilaku diri dan orang sekitarnya

Memahami konsep hak dan kewajiban serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk melindungi hak orang/kelompok lain.

Memahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai mencari solusi untuk dilema terkait konsep hak dan kewajibannya.


3.                 Dimensi Bergotong Royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi

a.        Kolaborasi

Pelajar Pancasila memiliki kemampuan kolaborasi, yaitu kemampuan untuk bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain. Ia terampil untuk bekerja sama dan melakukan koordinasi demi mencapai tujuan bersama dengan mempertimbangkan keragaman latar belakang setiap anggota kelompok. Ia mampu merumuskan tujuan bersama, menelaah kembali tujuan yang telah dirumuskan, dan mengevaluasi tujuan selama proses bekerja sama. Ia juga memiliki kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan mendengar dan menyimak pesan dan gagasan orang lain, menyampaikan pesan dan gagasan secara efektif, mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi, dan memberikan umpan-balik secara kritis dan positif. Pelajar Pancasila juga menyadari bahwa ada saling-ketergantungan yang positif antar- orang. Melalui kesadaran ini, ia memberikan kontribusi optimal untuk meraih tujuan bersama. Ia menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya semaksimal mungkin dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan anggota lain dalam kelompoknya.

b.        Kepedulian

Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik dan sosial. Ia tanggap terhadap kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi yang lebih baik. Ia merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain, memahami perspektif mereka, dan menumbuhkan hubungan dengan orang dari beragam budaya yang menjadi bagian penting dari kebinekaan global. Ia memiliki persepsi sosial yang baik sehingga ia memahami mengapa orang lain bereaksi tertentu dan melakukan tindakan tertentu. Ia memahami dan menghargai lingkungan sosialnya, serta menghasilkan situasi sosial yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan berbagai pihak dan pencapaian tujuan.


c.        Berbagi

Pelajar Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat. Melalui kemampuan berbagi, ia mampu dan mau memberi serta menerima hal yang dianggap berharga kepada/dari teman sebaya, orang-orang di lingkungan sekitarnya, dan lingkungan yang lebih luas. Ia mengupayakan diri dan kelompoknya untuk memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan baik di lingkungannya maupun di masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia).

Adapun alur perkembangan dari dimensi bergotong royong adalah sebagai berikut.


 

Tabel 3. Alur Perkembangan Dimensi Bergotong-Royong

 

Subelemen

Di Akhir Fase PAUD

Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)

Di Akhir Fase D (Kelas VII

- IX, usia 13-15 tahun)

Di Akhir Fase E (Kelas X

- XII, Usia 16-18 tahun)

Elemen kolaborasi

Kerja sama

Terbiasa bekerja

Menerima dan

Menampilkan tindakan

Menunjukkan

Menyelaraskan tindakan

Membangun tim dan

 

bersama dalam

melaksanakan tugas

yang sesuai dengan

ekspektasi (harapan)

sendiri dengan tindakan

mengelola kerjasama

 

melakukah

serta peran yang

harapan dan tujuan

positif kepada orang

orang lain untuk

untuk mencapai tujuan

 

kegiatan dengan

diberikan kelompok

kelompok.

lain dalam rangka

melaksanakan kegiatan

bersama sesuai dengan

 

kelompok

dalam sebuah

 

mencapai tujuan

dan mencapai tujuan

target yang sudah

 

(melibatkan dua

kegiatan bersama.

 

kelompok di lingkungan

kelompok di lingkungan

ditentukan.

 

atau lebih

 

 

sekitar (sekolah dan

sekitar, serta memberi

 

 

orang).

 

 

rumah).

semangat kepada orang

 

 

 

 

 

 

lain untuk bekerja efektif

 

 

 

 

 

 

dan mencapai tujuan

 

 

 

 

 

 

bersama.

 

Komunikasi

Menyimak

Memahami informasi

Memahami informasi

Memahami informasi

Memahami informasi,

Aktif menyimak untuk

untuk

informasi

sederhana dari orang

yang disampaikan

dari berbagai sumber

gagasan, emosi,

memahami dan

mencapai

sederhana dan

lain dan

(ungkapan pikiran,

dan menyampaikan

keterampilan dan

menganalisis informasi,

tujuan

mengungkapkan

menyampaikan

perasaan, dan

pesan menggunakan

keprihatinan yang

gagasan, emosi,

bersama

nya dalam

informasi sederhana

keprihatinan) orang

berbagai simbol dan

diungkapkan oleh orang

keterampilan dan

 

bahasa lisan

kepada orang lain

lain dan

media secara efektif

lain menggunakan

keprihatinan yang

 

 

menggunakan kata-

menyampaikan

kepada orang lain

berbagai simbol dan

disampaikan oleh orang

 

 

katanya sendiri.

informasi secara

untuk mencapai tujuan

media secara efektif, serta

lain dan kelompok

 

 

 

akurat menggunakan

bersama

memanfaatkannya untuk

menggunakan berbagai

 

 

 

berbagai simbol dan

 

meningkatkan kualitas

simbol dan media secara

 

 

 

media

 

hubungan interpersonal

efektif, serta

 

 

 

 

 

guna mencapai tujuan

menggunakan berbagai

 

 

 

 

 

bersama.

strategi komunikasi

 

 

 

 

 

 

untuk menyelesaikan

 

 

 

 

 

 

masalah guna mencapai


 

 

 

 

 

 

 

berbagai tujuan bersama.

Saling-

Mengenali dan

Mengenali

Menyadari bahwa

Menyadari bahwa

Mendemonstrasikan

Menyelaraskan

ketergantung

menyampaikan

kebutuhan-

setiap orang

meskipun setiap orang

kegiatan kelompok yang

kapasitas kelompok agar

an positif

kebutuhan-

kebutuhan diri sendiri

membutuhkan orang

memiliki otonominya

menunjukkan bahwa

para anggota kelompok

 

kebutuhan diri

yang memerlukan

lain dalam memenuhi

masing-masing, setiap

anggota kelompok dengan

dapat saling membantu

 

sendiri dan

orang lain dalam

kebutuhannya dan

orang membutuhkan

kelebihan dan

satu sama lain

 

orang lain

pemenuhannya.

perlunya saling

orang lain dalam

kekurangannya masing-

memenuhi kebutuhan

 

 

 

membantu

memenuhi

masing perlu dan dapat

mereka baik secara

 

 

 

 

kebutuhannya.

saling membantu

individual maupun

 

 

 

 

 

memenuhi kebutuhan.

kolektif.

Koordinasi

Melaksanakan

Melaksanakan

Menyadari bahwa

Menyelaraskan

Membagi peran dan

Menyelaraskan dan

Sosial

aktivitas bermain

aktivitas kelompok

dirinya memiliki peran

tindakannya sesuai

menyelaraskan tindakan

menjaga tindakan diri

 

sesuai dengan

sesuai dengan

yang berbeda dengan

dengan perannya dan

dalam kelompok serta

dan anggota

 

kesepakatan

kesepakatan bersama

orang lain/temannya,

mempertimbangkan

menjaga tindakan agar

kelompok agar sesuai

 

bersama dan

dengan bimbingan,

serta mengetahui

peran orang lain untuk

selaras untuk mencapai

antara satu dengan

 

saling

dan saling

konsekuensi perannya

mencapai tujuan

tujuan bersama.

lainnya serta menerima

 

mengingatkan

mengingatkan adanya

terhadap ketercapaian

bersama.

 

konsekuensi

 

adanya

kesepakatan tersebut.

tujuan.

 

 

tindakannya dalam

 

kesepakatan

 

 

 

 

rangka mencapai tujuan

 

tersebut.

 

 

 

 

bersama


 

Elemen kepedulian

Tanggap

Mulai mengenali

Peka dan

Peka dan

Tanggap terhadap

Tanggap terhadap

Tanggap terhadap

terhadap

dan

mengapresiasi orang-

mengapresiasi orang-

lingkungan sosial

lingkungan sosial sesuai

lingkungan sosial sesuai

lingkungan

mengapresiasi

orang di lingkungan

orang di lingkungan

sesuai dengan tuntutan

dengan tuntutan peran

dengan tuntutan peran

Sosial

orang-orang di

sekitar, kemudian

sekitar, kemudian

peran sosialnya dan

sosialnya dan

sosialnya dan

 

rumah dan

melakukan tindakan

melakukan tindakan

menjaga keselarasan

berkontribusi sesuai

berkontribusi sesuai

 

sekolah, untuk

sederhana untuk

untuk menjaga

dalam berelasi dengan

dengan kebutuhan

dengan kebutuhan

 

merespon

mengungkapkannya.

keselarasan dalam

orang lain.

masyarakat.

masyarakat untuk

 

kebutuhan di

 

berelasi dengan orang

 

 

menghasilkan keadaan

 

rumah dan

 

lain.

 

 

yang lebih baik.

 

sekolah.

 

 

 

 

 

Persepsi

Mengenali

Mengenali berbagai

Memahami berbagai

Menerapkan

Menggunakan

Melakukan tindakan

sosial

berbagai reaksi

reaksi orang lain di

alasan orang lain

pengetahuan mengenai

pengetahuan tentang

yang tepat agar orang

 

orang lain di

lingkungan sekitar

menampilkan respon

berbagai reaksi orang

sebab dan alasan orang

lain merespon sesuai

 

lingkungan

dan penyebabnya.

tertentu

lain dan penyebabnya

lain menampilkan reaksi

dengan yang diharapkan

 

sekitar.

 

 

dalam konteks

tertentu untuk

dalam rangka

 

 

 

 

keluarga, sekolah, serta

menentukan tindakan

penyelesaian pekerjaan

 

 

 

 

pertemanan dengan

yang tepat agar orang lain

dan pencapaian tujuan.

 

 

 

 

sebaya.

menampilkan respon

 

 

 

 

 

 

yang diharapkan.

 

Elemen Berbagi

 

Mulai

Memberi dan

Memberi dan

Memberi dan menerima

Mengupayakan memberi

Mengupayakan memberi

membiasakan

menerima hal yang

menerima hal yang

hal yang dianggap

hal yang dianggap

hal yang dianggap

untuk berbagi

dianggap berharga

dianggap penting dan

penting dan berharga

penting dan berharga

penting dan berharga

kepada orang-

dan penting

berharga kepada/dari

kepada/dari orang-

kepada masyarakat yang

kepada orang-orang

orang di sekitar.

kepada/dari orang-

orang-orang di

orang di lingkungan

membutuhkan bantuan

yang membutuhkan di

 

orang di lingkungan

lingkungan sekitar

luas/masyarakat baik

di sekitar tempat tinggal

masyarakat yang lebih

 

sekitar.

baik yang dikenal

yang dikenal maupun

 

luas (negara, dunia).

 

 

maupun tidak dikenal.

tidak dikenal.

 

 


4.                 Dimensi Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

a.        Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi

Pelajar Pancasila yang mandiri senantiasa melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi mencakup refleksi terhadap kondisi diri, baik kelebihan maupun keterbatasan dirinya, serta situasi dan tuntutan perkembangan yang dihadapi. Hal ini akan membuat ia mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. Kesadaran tersebut akan membantunya untuk dapat menetapkan tujuan pengembangan diri yang sesuai dengan kondisi diri dan situasi yang dihadapi, memilih strategi yang sesuai, serta mengantisipasi tantangan dan hambatan yang mungkin terjadi.

b.        Regulasi diri

Pelajar Pancasila yang mandiri mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan dirinya baik di bidang akademik maupun non akademik. Ia mampu menetapkan tujuan pengembangan dirinya serta merencanakan strategi untuk mencapainya dengan didasari penilaian atas kemampuan dirinya dan tuntutan situasi yang dihadapinya. Pelaksanaan aktivitas pengembangan diri dapat dikendalikan olehnya sekaligus menjaga perilaku dan semangat agar tetap optimal untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Ia senantiasa memantau dan mengevaluasi upaya yang dilakukan dan hasil yang dicapainya. Ketika menemui permasalahan dalam belajar, ia tidak mudah menyerah dan akan berusaha mencari strategi atau metode yang lebih sesuai untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-23-


 

 

 

Tabel 4. Alur Perkembangan Dimensi Mandiri

 

Subelemen

Di Akhir Fase PAUD, anak

Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)

Di Akhir Fase D (Kelas VII

- IX, usia 13-15 tahun)

Di Akhir Fase E (Kelas X

- XII, Usia 16-18 tahun)

Elemen Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi

Mengenali

Mengenali

Mengidentifikasi dan

Mengidentifikasi

Menggambarkan

Membuat penilaian yang

Mengidentifikasi

kualitas dan

kemampuan dan

menggambarkan

kemampuan, prestasi,

pengaruh kualitas

realistis terhadap

kekuatan dan

minat diri

minat/kesukaan

kemampuan, prestasi,

dan ketertarikannya

dirinya terhadap

kemampuan dan minat ,

tantangan-tantangan

serta

diri serta

dan ketertarikannya

serta tantangan yang

pelaksanaan dan hasil

serta prioritas

yang akan dihadapi pada

tantangan

menerima

secara subjektif

dihadapi berdasarkan

belajar; serta

pengembangan diri

konteks pembelajaran,

yang

keberadaaan dan

 

kejadian-kejadian yang

mengidentifikasi

berdasarkan pengalaman

sosial dan pekerjaan

dihadapi

keunikan diri

 

dialaminya dalam

kemampuan yang ingin

belajar dan aktivitas lain

yang akan dipilihnya di

 

sendiri

 

kehidupan sehari-hari.

dikembangkan dengan

yang dilakukannya.

masa depan.

 

 

 

 

mempertimbangkan

 

 

 

 

 

 

tantangan yang

 

 

 

 

 

 

dihadapinya dan

 

 

 

 

 

 

umpan balik dari orang

 

 

 

 

 

 

dewasa

 

 

Mengembang

Menceritakan

Melakukan refleksi

Melakukan refleksi

Melakukan refleksi

Memonitor kemajuan

Melakukan refleksi

kan refleksi

pengalaman

untuk

untuk mengidentifikasi

untuk mengidentifikasi

belajar yang dicapai serta

terhadap umpan balik

diri

belajarnya di

mengidentifikasi

kekuatan, kelemahan,

faktor-faktor di dalam

memprediksi tantangan

dari teman, guru, dan

 

rumah maupun di

kekuatan dan

dan prestasi dirinya,

maupun di luar dirinya

pribadi dan akademik

orang dewasa lainnya,

 

sekolah.

kelemahan, serta

serta situasi yang dapat

yang dapat

yang akan muncul

serta informasi-informasi

 

 

prestasi dirinya.

mendukung dan

mendukung/mengham

berlandaskan pada

karir yang akan

 

 

 

menghambat

batnya dalam belajar

pengalamannya untuk

dipilihnya untuk

 

 

 

pembelajaran dan

dan mengembangkan

mempertimbangkan

menganalisis

 

 

 

pengembangan dirinya

diri; serta

strategi belajar yang

karakteristik dan

 

 

 

 

mengidentifikasi cara-

sesuai.

keterampilan yang

 

 

 

 

 

 

dibutuhkan dalam


 

 

 

 

 

cara untuk mengatasi kekurangannya.

 

menunjang atau menghambat karirnya di masa depan.

Elemen Regulasi Diri

Regulasi

Mengenali emosi-

Mengidentifikasi

Mengetahui adanya

Memahami perbedaan

Memahami dan

Mengendalikan dan

emosi

emosi yang

perbedaan emosi yang

pengaruh orang lain,

emosi yang dirasakan

memprediksi konsekuensi

menyesuaikan emosi

 

dirasakan dan

dirasakannya dan

situasi, dan peristiwa

dan dampaknya

dari emosi dan

yang dirasakannya

 

situasi yang

situasi-situasi yang

yang terjadi terhadap

terhadap proses belajar

pengekspresiannya dan

secara tepat ketika

 

menyebabkan-nya,

menyebabkan-nya;

emosi yang

dan interaksinya

menyusun langkah-

menghadapi situasi yang

 

serta mulai belajar

serta mengekspresi-

dirasakannya; serta

dengan orang lain; serta

langkah untuk mengelola

menantang dan

 

mengeskpresikan

kan secara wajar

berupaya untuk

mencoba cara-cara

emosinya dalam

menekan pada konteks

 

emosi secara wajar

 

mengekspresikan emosi

yang sesuai untuk

pelaksanaan belajar dan

belajar, relasi, dan

 

 

 

secara tepat dengan

mengelola emosi agar

berinteraksi dengan

pekerjaan.

 

 

 

mempertimbangkan

dapat menunjang

orang lain.

 

 

 

 

perasaan dan

aktivitas belajar dan

 

 

 

 

 

kebutuhan orang lain

interaksinya dengan

 

 

 

 

 

disekitarnya

orang lain.

 

 


 

Penetapan tujuan belajar, prestasi, dan pengembanga n diri serta rencana strategis untuk mencapainya

Menceritakan aktivitas yang akan dilakukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

Menetapkan target belajar dan merencanakan waktu dan tindakan belajar yang akan dilakukannya.

Menjelaskan pentingnya memiliki tujuan dan berkomitmen dalam mencapainya serta mengeksplorasi

langkah-langkah yang sesuai untuk mencapainya

Menilai faktor-faktor (kekuatan dan kelemahan) yang ada pada dirinya dalam upaya mencapai tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan dirinya serta mencoba berbagai strategi untuk mencapainya.

Merancang strategi yang sesuai untuk menunjang pencapaian tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan diri dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan dirinya, serta situasi yang dihadapi.

Mengevaluasi efektivitas strategi pembelajaran digunakannya, serta menetapkan tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan diri secara spesifik dan merancang strategi yang sesuai untuk menghadapi tantangan- tantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan.

Menunjukka n inisiatif dan bekerja secara mandiri

Mencoba mengerjakan berbagai tugas sederhana dengan pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas- tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Mempertimbangkan, memilih dan mengadopsi berbagai strategi dan mengidentifikasi sumber bantuan yang diperlukan serta berinisiatif menjalankannya untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan.

Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta inisiatif untuk melakukannya dalam menunjang pembelajaran dan pengembangan dirinya

Mengkritisi efektivitas dirinya dalam bekerja secara mandiri dengan mengidentifikasi hal-hal yang menunjang maupun menghambat dalam mencapai tujuan.

Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sesuai tujuan di masa depan.

Mengembang kan pengendalian

Mengatur diri agar dapat menyelesaikan

Melaksanakan kegiatan belajar di kelas dan

menyelesaikan tugas-

Menjelaskan pentingnya mengatur diri secara mandiri dan mulai

menjalankan kegiatan

Mengidentifikasi faktor- faktor yang dapat mempengaruhi

kemampuan dalam

Berkomitmen dan menjaga konsistensi pencapaian tujuan yang

telah direncanakannya

Melakukan tindakan- tindakan secara konsisten guna

mencapai tujuan karir


 

dan disiplin diri

kegiatannya hingga tuntas.

tugas dalam waktu yang telah disepakati.

dan tugas yang telah sepakati secara mandiri

mengelola diri dalam pelaksanaan aktivitas belajar dan pengembangan dirinya.

untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan diri yang diharapkannya

dan pengembangan dirinya di masa depan, serta berusaha mencari dan melakukan alternatif tindakan lain yang dapat dilakukan ketika menemui hambatan.

Percaya diri, tangguh (resilient), dan adaptif

Berani mencoba, adaptif dalam situasi baru, dan mencoba untuk tidak mudah menyerah saat mendapatkan tantangan

Berani mencoba dan adaptif menghadapi situasi baru serta bertahan mengerjakan tugas- tugas yang disepakati hingga tuntas

Tetap bertahan mengerjakan tugas ketika dihadapkan dengan tantangan dan berusaha menyesuaikan strateginya ketika upaya sebelumnya tidak berhasil.

Menyusun, menyesuaikan, dan mengujicobakan berbagai strategi dan cara kerjanya untuk membantu dirinya dalam penyelesaian tugas yang menantang

Membuat rencana baru dengan mengadaptasi, dan memodifikasi strategi yang sudah dibuat ketika upaya sebelumnya tidak berhasil, serta menjalankan kembali tugasnya dengan keyakinan baru.

Menyesuaikan dan mulai menjalankan rencana dan strategi pengembangan dirinya dengan mempertimbangkan minat dan tuntutan pada konteks belajar maupun pekerjaan yang akan dijalaninya di masa depan, serta berusaha untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ditemui.


5.                 Dimensi Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan.

a.        Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Pelajar Pancasila memproses gagasan dan informasi, baik dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang besar, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut. Ia juga mampu membedakan antara isi informasi atau gagasan dari penyampainya. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan tersebut, Pelajar Pancasila dapat mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat.

b.        Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.

Pelajar Pancasila menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. Ia mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Akhirnya, ia dapat membuktikan penalarannya dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan.

c.        Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.

Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan. Ia menyadari proses berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih dalam mengujicoba berbagai


alternatif solusi. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada.

Adapun alur perkembangan dimensi bernalar kritis sebagai berikut.


 

Tabel 5. Alur Perkembangan Dimensi Bernalar Kritis

 

Subelemen

Di Akhir Fase PAUD, anak

Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun

Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)

Di Akhir Fase D (Kelas VII

- IX, usia 13-15 tahun)

Di Akhir Fase E (Kelas X - XII, Usia 16-18 tahun)

Elemen memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Mengajukan

Bertanya untuk

Mengajukan

Mengajukan

Mengajukan pertanyaan

Mengajukan pertanyaan

Mengajukan pertanyaan

pertanyaan

memenuhi rasa

pertanyaan untuk

pertanyaan untuk

untuk membandingkan

untuk klarifikasi dan

untuk menganalisis

 

ingin tahu

menjawab

mengidentifikasi suatu

berbagai informasi dan

interpretasi informasi,

secara kritis

 

terhadap diri

keingintahuannya

permasalahan dan

untuk menambah

serta mencari tahu

permasalahan yang

 

dan

dan untuk

mengkonfirmasi

pengetahuannya.

penyebab dan

kompleks dan abstrak.

 

lingkungannya.

mengidentifikasi

pemahaman terhadap

 

konsekuensi dari

 

 

 

suatu permasalahan

suatu permasalahan

 

informasi tersebut.

 

 

 

mengenai dirinya dan

mengenai dirinya dan

 

 

 

 

 

lingkungan

lingkungan sekitarnya.

 

 

 

 

 

sekitarnya.

 

 

 

 

Mengidentifikasi,

Mengidentifikasi

Mengidentifikasi dan

Mengumpulkan,

Mengumpulkan,

Mengidentifikasi,

Secara kritis

mengklarifikasi,

danmengolah

mengolah informasi

mengklasifikasikan,

mengklasifikasikan,

mengklarifikasi, dan

mengklarifikasi serta

dan mengolah

informasi dan

dan gagasan

membandingkan dan

membandingkan, dan

menganalisis informasi

menganalisis gagasan

informasi dan

gagasan

 

memilih informasi dan

memilih informasi dari

yang relevan serta

dan informasi yang

gagasan

sederhana.

 

gagasan dari berbagai

berbagai sumber, serta

memprioritaskan

kompleks dan abstrak

 

 

 

sumber.

memperjelas informasi

beberapa gagasan

dari berbagai sumber.

 

 

 

 

dengan bimbingan

tertentu.

Memprioritaskan suatu

 

 

 

 

orang dewasa.

 

gagasan yang paling

 

 

 

 

 

 

relevan dari hasil

 

 

 

 

 

 

klarifikasi dan analisis.


 

Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya

Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya

Menyebutkan alasan dari pilihan atau keputusannya

Melakukan penalaran konkret dan memberikan alasan dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan

Menjelaskan alasan yang relevan dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan

Menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan

Menalar dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan.

Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil keputusan.

Elemen refleksi pemikiran dan proses berpikir

Merefleksi dan

Menyampaikan

Menyampaikan apa

Menyampaikan apa

Memberikan alasan dari

Menjelaskan asumsi yang

Menjelaskan alasan

mengevaluasi

apa yang

yang sedang

yang sedang dipikirkan

hal yang dipikirkan,

digunakan, menyadari

untuk mendukung

pemikirannya

dipikirkan

dipikirkan secara

dan menjelaskan

serta menyadari

kecenderungan dan

pemikirannya dan

sendiri

dengan singkat

terperinci

alasan dari hal yang

kemungkinan adanya

konsekuensi bias pada

memikirkan pandangan

 

 

 

dipikirkan

bias pada pemikirannya

pemikirannya, serta

yang mungkin

 

 

 

 

sendiri

berusaha

berlawanan dengan

 

 

 

 

 

mempertimbangkan

pemikirannya dan

 

 

 

 

 

perspektif yang berbeda.

mengubah pemikirannya

 

 

 

 

 

 

jika diperlukan.


6.                 Dimensi Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.

a.        Menghasilkan gagasan yang orisinal

Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang orisinal. Gagasan ini terbentuk dari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan sampai dengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini erat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut sepanjang hidupnya. Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan berpikir kreatif, dengan mengklarifikasi dan mempertanyakan banyak hal, melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda, menghubungkan gagasan-gagasan yang ada, mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi persoalan, dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.

b.        Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, luaran digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan melakukan tindakan didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, pelajar yang kreatif cenderung berani mengambil risiko dalam menghasilkan karya dan tindakan.

c.        Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Pelajar yang kreatif memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan yang ia hadapi. Ia mampu menentukan pilihan ketika dihadapkan pada beberapa alternatif kemungkinan untuk memecahkan permasalahan. Ia juga mampu mengidentifikasi, membandingkan gagasan-gagasan kreatifnya, serta mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambilnya tidak berhasil. Pada


akhirnya, pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi.

Adapun alur perkembangan dimensi kreatif sebagai berikut.


 

 

 

Tabel 6. Alur Perkembangan Dimensi Kreatif

 

Subelemen

Di Akhir Fase PAUD

Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)

Di Akhir Fase D (Kelas VII

- IX, usia 13-15 tahun)

Di Akhir Fase E (Kelas X - XII, Usia 16-18 tahun)

Elemen menghasilkan gagasan yang orisinal

 

Menggabungkan

Menggabungkan

Memunculkan gagasan

Mengembangkan

Menghubungkan gagasan

Menghasilkan gagasan yang

beberapa gagasan

beberapa gagasan

imajinatif baru yang

gagasan yang ia miliki

yang ia miliki dengan

beragam untuk

menjadi ide atau

menjadi ide atau

bermakna dari

untuk membuat

informasi atau gagasan

mengekspresikan pikiran

gagasan sederhana

gagasan imajinatif

beberapa gagasan yang

kombinasi hal yang

baru untuk menghasilkan

dan/atau perasaannya,

yang bermakna

yang bermakna untuk

berbeda sebagai

baru dan imajinatif

kombinasi gagasan baru

menilai gagasannya, serta

untuk

mengekspresikan

ekspresi pikiran

untuk

dan imajinatif untuk

memikirkan segala risikonya

mengekspresikan

pikiran dan/atau

dan/atau perasaannya.

mengekspresikan

mengekspresikan pikiran

dengan mempertimbangkan

pikiran dan/atau

perasaannya.

 

pikiran dan/atau

dan/atau perasaannya.

banyak perspektif seperti

perasaannya.

 

 

perasaannya.

 

etika dan nilai kemanusiaan

 

 

 

 

 

ketika gagasannya

 

 

 

 

 

direalisasikan.

Elemen menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

 

Mengeksplorasi

Mengeksplorasi dan

Mengeksplorasi dan

Mengeksplorasi dan

Mengeksplorasi dan

Mengeksplorasi dan

dan

mengekspresikan

mengekspresikan

mengekspresikan

mengekspresikan pikiran

mengekspresikan pikiran

mengekspresikan

pikiran dan/atau

pikiran dan/atau

pikiran dan/atau

dan/atau perasaannya

dan/atau perasaannya

pikiran dan/atau

perasaannya dalam

perasaannya sesuai

perasaannya sesuai

dalam bentuk karya

dalam bentuk karya

perasaannya

bentuk karya

dengan minat dan

dengan minat dan

dan/atau tindakan, serta

dan/atau tindakan, serta

dalam bentuk

dan/atau tindakan

kesukaannya dalam

kesukaannya dalam

mengevaluasinya

mengevaluasinya

karya dan/atau

serta mengapresiasi

bentuk karya dan/atau

bentuk karya dan/atau

dan mempertimbangkan

dan mempertimbangkan

tindakan

karya dan tindakan

tindakan serta

tindakan serta

dampaknya bagi orang

dampak dan risikonya bagi

sederhana serta

yang dihasilkan

mengapresiasi karya

mengapresiasi dan

lain

diri dan lingkungannya

mengapresiasi

 

 

mengkritisi karya dan

 

 

karya dan

 

 

 

 

 


 

 

tindakan yang dihasilkan

 

dan tindakan yang dihasilkan

tindakan yang dihasilkan

 

dengan menggunakan berbagai perspektif.

Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

 

Menentukan

Mengidentifikasi

Membandingkan

berupaya mencari

Menghasilkan solusi

Bereksperimen dengan

pilihan dari

gagasan-gagasan

gagasan-gagasan

solusi alternatif saat

alternatif dengan

berbagai pilihan secara

beberapa alternatif

kreatif untuk

kreatif untuk

pendekatan yang

mengadaptasi berbagai

kreatif untuk memodifikasi

yang diberikan

menghadapi situasi

menghadapi situasi

diambil tidak berhasil

gagasan dan umpan balik

gagasan sesuai dengan

 

dan permasalahan.

dan permasalahan.

berdasarkan

untuk menghadapi

perubahan situasi.

 

 

 

identifikasi terhadap

situasi dan permasalahan

 

 

 

 

situasi

 

 

 

KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN,

 

TTD.

 

 


 

Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Subbagian Tata Usaha,

 

 

 

 

IFAN FIRMANSYAH

NIP 198210152009121003


 

 

 

 

 

 

-35-


ANINDITO ADITOMO

 


Tidak ada komentar :