SALINAN
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
BADAN STANDAR,
KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
Jalan Jenderal
Sudirman, Senayan, Jakarta10270
Telepon (021) 5737102,
5733129, Faksimile (021) 5721244, 5721245
Laman
litbang.kemdikbud.go.id
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN
STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 009/H/KR/2022
TENTANG
DIMENSI, ELEMEN,
DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
Menimbang |
: |
bahwa untuk melaksanakan kebijakan Kurikulum Merdeka,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang
Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum
Merdeka; |
Mengingat |
: 1. |
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301); |
|
2. |
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676)
sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor |
-2-
|
14, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6762); |
3. |
Peraturan
Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 156); |
4. |
Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan |
|
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan |
|
Tata Kerja Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan |
|
Teknologi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 |
|
Nomor 963); |
5. |
Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 – 2024 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 555); |
6. |
Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor
161); |
7. |
Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 169); |
8. |
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran; |
|
|
MEMUTUSKAN: |
Menetapkan |
: |
KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR,
KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI TENTANG DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA
PADA KURIKULUM MERDEKA. |
-3-
KESATU |
: |
Menetapkan
Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Untuk Pembelajaran di
Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka. |
KEDUA |
: |
Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila
digunakan dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila di Satuan
Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka. |
KETIGA |
: |
Menetapkan Dimensi, Elemen, dan
Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. |
KEEMPAT |
: |
Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan. |
Ditetapkan
di Jakarta
Pada
tanggal 15 Februari 2022
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN,
TTD.
ANINDITO ADITOMO
Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Subbagian Tata Usaha,
IFAN FIRMANSYAH
NIP
198210152009121003
SALINAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
NOMOR
009/H/KR/2022 TENTANG
DIMENSI,
ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA
A.
Pendahuluan
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan
nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang
mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para
pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil
pelajar Pancasila harus dapat dipahami
oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang
penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh
pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar
Pancasila terdiri dari enam dimensi,
yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri,
3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar
kritis, dan 6) kreatif.
Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat
secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar
sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara
menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini. Selain itu, untuk membantu
pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar
Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan
perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak
dan remaja usia sekolah. Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila
terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit
menjadi subelemen. Berikut uraian terkait profil pelajar Pancasila.
B. Dimensi, Elemen, dan
Subelemen Profil Pelajar Pancasila
1.
Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,
dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak
beragama; (b) akhlak
pribadi; (c) akhlak
kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
a.
Akhlak beragama
Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati
bahwa inti dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang mendapatkan
amanah dari Tuhan sebagai pemimpin di muka bumi yang mempunyai tanggung jawab
untuk mengasihi dan menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta
menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilakunya di kehidupan sehari-hari. Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan ini juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah
atau sembahyang sepanjang hayat. Pelajar Pancasila juga aktif mengikuti
acara-acara keagamaan dan ia terus mengeksplorasi guna memahami secara mendalam
ajaran, simbol, kesakralan, struktur keagamaan, sejarah, tokoh penting dalam
agama dan kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.
b.
Akhlak pribadi
Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan
perhatian pelajar kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga
kesejahteraan dirinya penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan
merawat lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri
sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang
konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan
dirinya, Pelajar Pancasila bersikap jujur, adil, rendah hati, bersikap serta
berperilaku dengan penuh hormat. Ia selalu berupaya
mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi
yang lebih baik setiap harinya.
Sebagai wujud
merawat dirinya, Pelajar Pancasila juga senantiasa menjaga
kesehatan fisik, mental, dan spiritualnya dengan
aktivitas olahraga, aktivitas sosial, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing- masing. Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen
untuk setia pada ajaran agama dan kepercayaannya serta nilai-nilai kemanusiaan.
c.
Akhlak kepada manusia
Sebagai anggota masyarakat, Pelajar Pancasila menyadari
bahwa semua manusia setara di hadapan Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya
tercermin dalam rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga dalam budi
luhurnya pada sesama manusia. Dengan demikian ia mengutamakan persamaan dan
kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan
orang lain. Pelajar
Pancasila mengidentifikasi
persamaan dan menjadikannya sebagai pemersatu ketika
ada perdebatan atau konflik.
Ia juga mendengarkan dengan baik pendapat yang berbeda dari pendapatnya,
menghargainya, dan menganalisisnya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri.
Pelajar Pancasila adalah
pelajar yang moderat dalam beragama. Ia menghindari pemahaman keagamaan
dan kepercayaan yang eksklusif dan ekstrim, sehingga ia menolak prasangka
buruk, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia baik
karena perbedaan ras, kepercayaan, maupun agama. Pelajar Pancasila bersusila,
bertoleransi dan menghormati penganut agama dan kepercayaan lain. Ia menjaga
kerukunan hidup sesama umat beragama, menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, tidak memberikan label
negatif pada penganut agama dan kepercayaan lain dalam bentuk apapun, serta
tidak memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain. Pelajar Pancasila
juga senantiasa berempati, peduli, murah hati dan welas asih kepada orang lain,
terutama mereka yang lemah atau tertindas. Dengan demikian, ia selalu berupaya
aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik untuk
mendukung keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila juga senantiasa
mengapresiasi kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam mengembangkan
kelebihan itu.
d.
Akhlak kepada alam
Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila
mengejawantahkan akhlak mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli
terhadap lingkungan alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa dirinya
adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling
mempengaruhi. Ia juga menyadari bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam
menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya
menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam
tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi
mendatang. Ia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta
mengambil peran untuk menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan
lingkungan alam. Pelajar Pancasila juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan
membangun kesadaran tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap
lingkungan alam. Kesadarannya ini
menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan,
sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.
e.
Akhlak bernegara
Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari
perannya sebagai warga negara. Ia menempatkan kemanusiaan,
persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi. Akhlak pribadinya mendorong Pelajar Pancasila
untuk peduli dan membantu sesama, untuk bergotong-royong. Ia juga mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, sebagai dampak
dari akhlak pribadinya dan juga akhlaknya terhadap sesama. Keimanan dan
ketakwaannya juga mendorongnya untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.
Adapun alur dari perkembangan dimensi beriman, bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia sebagai berikut.
Tabel 1. Alur Perkembangan Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Subelemen |
Di Akhir Fase PAUD |
Di Akhir Fase A
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) |
Di Akhir Fase B
(Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) |
Di Akhir Fase C
(Kelas V-VI, usia 10-12 tahun) |
Di Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15 tahun) |
Di
Akhir Fase E (Kelas X - XII, usia 16-18 tahun) |
Elemen akhlak beragama |
||||||
Mengenal
dan |
Mengenal
adanya |
Mengenal
sifat-sifat |
Memahami
sifat-sifat |
Memahami
berbagai |
Memahami
kehadiran |
Menerapkan |
Mencintai |
Tuhan
Yang Maha |
utama
Tuhan Yang |
Tuhan
utama lainnya |
kualitas
atau sifat-sifat |
Tuhan
dalam kehidupan |
pemahamannya
tentang |
Tuhan
Yang |
Esa
melalui sifat- |
Maha
Esa bahwa Dia |
dan
mengaitkan sifat- |
Tuhan
Yang Maha Esa |
sehari-hari
serta |
kualitas
atau sifat-sifat |
Maha
Esa |
sifat-Nya |
adalah
Sang Pencipta |
sifat
tersebut dengan |
yang
diutarakan dalam |
mengaitkan |
Tuhan
dalam ritual |
|
|
yang
Maha Pengasih |
konsep
dirinya dan |
kitab
suci agama |
pemahamannya
tentang |
ibadahnya
baik ibadah |
|
|
dan
Maha Penyayang |
ciptaan-Nya |
masing-masing
dan |
kualitas
atau sifat-sifat |
yang
bersifat personal |
|
|
dan
mengenali |
|
menghubungkan |
Tuhan
dengan konsep |
maupun
sosial. |
|
|
kebaikan
dirinya |
|
kualitas-kualitas
positif |
peran
manusia di bumi |
|
|
|
sebagai
cerminan sifat |
|
Tuhan
dengan sikap |
sebagai
makhluk Tuhan |
|
|
|
Tuhan |
|
pribadinya,
serta |
yang
bertanggung jawab. |
|
|
|
|
|
meyakini
firman Tuhan |
|
|
|
|
|
|
sebagai kebenaran. |
|
|
Pemahaman |
Mengenal
simbol- |
Mengenal
unsur- |
Mengenal
unsur-unsur |
Memahami
unsur- |
Memahami
makna dan |
Memahami
struktur |
Agama/ |
simbol
dan |
unsur
utama |
Utama |
unsur
utama |
fungsi,
unsur-unsur |
organisasi,
unsur-unsur |
Kepercayaan |
ekspresi |
agama/kepercayaan |
agama/kepercayaan |
agama/kepercayaan, |
utama
agama |
utama
agama |
|
keagamaan
yang |
(ajaran,
ritual |
(simbol-simbol |
dan
mengenali peran |
/kepercayaan
dalam |
/kepercayaan
dalam |
|
konkret |
keagamaan,
kitab |
keagamaan
dan |
agama/kepercayaan |
konteks
Indonesia, |
konteks
Indonesia, |
|
|
suci,
dan orang suci/ |
sejarah
agama/ |
dalam
kehidupan serta |
membaca
kitab suci, |
memahami
kontribusi |
|
|
utusan
Tuhan YME). |
kepercayaan) |
memahami
ajaran |
serta
memahami ajaran |
agama/kepercayaan |
|
|
|
|
moral
agama. |
agama/
kepercayaan |
terhadap
peradaban |
|
|
|
|
|
terkait
hubungan sesama |
dunia. |
|
|
|
|
|
manusia
dan alam |
|
|
|
|
|
|
semesta. |
|
Pelaksanaan |
Mulai
mencontoh |
Terbiasa |
Terbiasa |
Melaksanakan
ibadah |
Melaksanakan
ibadah |
Melaksanakan
ibadah |
Ritual
Ibadah |
kebiasaan |
melaksanakan |
melaksanakan
ibadah |
secara
rutin sesuai |
secara
rutin dan mandiri |
secara
rutin dan mandiri |
|
pelaksanaan |
ibadah
sesuai ajaran |
wajib
sesuai tuntunan |
dengan
tuntunan |
sesuai
dengan tuntunan |
serta
menyadari arti |
|
ibadah
sesuai |
agama/ |
agama/ |
agama/kepercayaan, |
agama/kepercayaan, |
penting
ibadah tersebut |
|
agama/ |
kepercayaannya |
kepercayaannya |
berdoa
mandiri, |
serta
berpartisipasi pada |
dan
berpartisipasi aktif |
|
kepercayaannya |
|
|
merayakan,
dan |
perayaan
hari-hari besar |
pada
kegiatan |
|
|
|
|
memahami
makna hari- |
|
keagamaan
atau |
|
|
|
|
hari besar |
|
kepercayaan |
Elemen Akhlak Pribadi |
||||||
Integritas |
Mulai |
Membiasakan |
Membiasakan |
Berani
dan konsisten |
Berani
dan konsisten |
Menyadari
bahwa aturan |
|
membiasakan |
bersikap
jujur |
melakukan
refleksi |
menyampaikan |
menyampaikan |
agama
dan sosial |
|
bersikap
jujur dan |
terhadap
diri sendiri |
tentang
pentingnya |
kebenaran
atau fakta |
kebenaran
atau fakta |
merupakan
aturan yang |
|
berani |
dan
orang lain dan |
bersikap
jujur dan |
serta
memahami |
serta
memahami |
baik
dan menjadi bagian |
|
menyampaikan |
berani
menyampaikan |
berani
menyampaikan |
konsekuensi- |
konsekuensi- |
dari
diri sehingga bisa |
|
kebenaran
atau |
kebenaran
atau fakta |
kebenaran
atau fakta |
konsekuensinya
untuk |
konsekuensinya
untuk |
menerapkannya
secara |
|
fakta |
|
|
diri sendiri |
diri sendiri dan orang lain |
bijak dan kontekstual |
Merawat
Diri |
Membiasakan
diri |
Memiliki
rutinitas |
Mulai
membiasakan |
Memperhatikan |
Mengidentifikasi |
Melakukan
aktivitas |
secara
Fisik, |
untuk |
sederhana
yang diatur |
diri
untuk disiplin, |
kesehatan
jasmani, |
pentingnya
menjaga |
fisik,
sosial, dan ibadah |
Mental,
dan |
membersihkan, |
secara
mandiri dan |
rapi,
membersihkan |
mental,
dan rohani |
keseimbangan
kesehatan |
secara
seimbang. |
Spiritual |
merawat
tubuh, |
dijalankan
sehari-hari |
dan
merawat tubuh, |
dengan
melakukan |
jasmani,
mental, dan |
|
|
serta
menjaga |
serta
menjaga |
menjaga
tingkah laku |
aktivitas
fisik, sosial, |
rohani
serta berupaya |
|
|
kesehatan
dan |
kesehatan
dan |
dan
perkataan dalam |
dan
ibadah. |
menyeimbangkan |
|
|
keselamatan/kea |
keselamatan/keaman |
semua
aktivitas |
|
aktivitas
fisik, sosial dan |
|
|
manan
diri dalam |
an
diri dalam semua |
kesehariannya |
|
ibadah. |
|
|
semua
aktivitas |
aktivitas |
|
|
|
|
|
kesehariannya |
kesehariannya. |
|
|
|
|
Elemen akhlak kepada manusia |
|||||||||
Mengutamaka |
Mengenali
hal-hal |
Mengenali
hal-hal |
Terbiasa |
Mengidentifikasi |
Mengenal
perspektif dan |
Mengidentifikasi
hal |
|||
n
persamaan |
yang
sama dan |
yang
sama dan |
mengidentifikasi
hal-hal |
kesamaan
dengan |
emosi/perasaan
dari |
yang
menjadi |
|||
dengan
orang |
berbeda
yang |
berbeda
yang |
yang
sama dan berbeda |
orang
lain sebagai |
sudut
pandang orang |
permasalahan
bersama, |
|||
lain
dan |
dimiliki
diri dan |
dimiliki
diri dan |
yang
dimiliki diri dan |
perekat
hubungan |
atau
kelompok lain yang |
memberikan
alternatif |
|||
menghargai |
temannya
dalam |
temannya
dalam |
temannya
dalam |
sosial
dan |
tidak
pernah dijumpai |
solusi
untuk |
|||
perbedaan |
berbagai
hal. |
berbagai
hal, serta |
berbagai
hal serta |
mewujudkannya
dalam |
atau
dikenalnya. |
menjembatani |
|||
|
Membiasakan |
memberikan |
memberikan
respons |
aktivitas
kelompok. |
Mengutamakan |
perbedaan
dengan |
|||
|
mendengarkan |
respons
secara |
secara
positif. |
Mulai
mengenal |
persamaan
dan |
mengutamakan |
|||
|
pendapat
temannya, |
positif. |
|
berbagai
kemungkinan |
menghargai
perbedaan |
kemanusiaan. |
|||
|
baik
itu sama |
|
|
interpretasi
dan cara |
sebagai
alat pemersatu |
|
|||
|
ataupun
berbeda |
|
|
pandang
yang berbeda |
dalam
keadaan konflik |
|
|||
|
dengan
pendapatnya |
|
|
ketika
dihadapkan |
atau
perdebatan. |
|
|||
|
dan |
|
|
dengan
dilema. |
|
|
|||
|
mengekspresikannya |
|
|
|
|
|
|||
|
secara wajar. |
|
|
|
|
|
|||
Berempati |
Mengenali
emosi, |
Mengidentifikasi |
Terbiasa
memberikan |
Mulai
memandang |
Memahami
perasaan dan |
Memahami
dan |
|||
kepada
orang |
minat,
dan |
emosi,
minat, dan |
apresiasi
di lingkungan |
sesuatu
dari perspektif |
sudut
pandang orang |
menghargai
perasaan |
|||
lain |
kebutuhan
orang- |
kebutuhan
orang- |
sekolah
dan masyarakat |
orang
lain serta |
dan/atau
kelompok lain |
dan
sudut pandang |
|||
|
orang
terdekat dan |
orang
terdekat |
|
mengidentifikasi |
yang
tidak pernah |
orang
dan/atau |
|||
|
membiasakan |
dan
meresponsnya |
|
kebaikan
dan kelebihan |
dikenalnya. |
kelompok
lain. |
|||
|
meresponsnya |
secara
positif. |
|
orang
sekitarnya. |
|
|
|||
|
secara positif. |
|
|
|
|
|
|||
Elemen akhlak kepada alam |
|||||||||
Memahami |
Mengenal |
Mengidentifikasi |
Memahami
keterhubungan |
Memahami konsep harmoni
dan mengidentifikasi adanya saling kebergantungan antara berbagai ciptaan
Tuhan |
Memahami
konsep sebab- |
Mengidentifikasi |
|||
Keterhu-bungan |
berbagai
ciptaan |
berbagai
ciptaan |
antara
satu ciptaan |
akibat
di antara berbagai |
masalah
lingkungan |
||||
Ekosistem
Bumi |
Tuhan |
Tuhan |
dengan
ciptaan Tuhan |
ciptaan
Tuhan dan |
hidup
di tempat ia |
||||
|
|
|
yang
lainnya |
mengidentifikasi
berbagai |
tinggal
dan melakukan |
||||
|
|
|
|
sebab yang mempunyai |
langkah-langkah konkret |
||||
|
|
|
|
|
dampak
baik atau buruk, langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta. |
yang bisa
dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem yang
ada di lingkungannya. |
||
Menjaga
Lingkungan Ala m Sekitar |
Membiasakan
bersyukur atas karunia lingkungan alam sekitar dengan menjaga kebersihan dan
merawat lingkungan alam sekitarnya. |
Membiasakan
bersyukur atas lingkungan alam sekitar dan berlatih untuk menjaganya |
Terbiasa
memahami tindakan-tindakan yang ramah dan tidak ramah lingkungan serta
membiasakan diri untuk berperilaku ramah lingkungan |
Mewujudkan
rasa syukur dengan terbiasa berperilaku ramah lingkungan dan memahami akibat
perbuatan tidak ramah lingkungan dalam lingkup kecil maupun besar. |
Mewujudkan
rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan
alam sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai menerapkan
solusi tersebut. |
Mewujudkan
rasa syukur dengan membangun kesadaran peduli lingkungan alam dengan
menciptakan dan mengimplementasikan solusi dari permasalahan lingkungan yang
ada. |
||
Elemen akhlak bernegara |
||||||||
Melaksanakan |
Mengenali
hak |
Mengidentifikasi
hak |
Mengidentifikasi
hak |
Mengidentifikasi
dan |
Menganalisis
peran, hak, |
Menggunakan
hak dan |
||
Hak
dan |
dan |
dan
tanggung |
dan
tanggung jawab |
memahami
peran, hak, |
dan
kewajiban sebagai |
melaksanakan |
||
Kewajiban |
tanggungjawabnya |
jawabnya
di rumah, |
orang-orang
di |
dan
kewajiban dasar |
warga
negara, memahami |
kewajiban |
||
sebagai
Warga |
di
rumah dan |
sekolah,
dan |
sekitarnya
serta |
sebagai
warga negara |
perlunya
mengutamakan |
kewarganegaraan
dan |
||
Negara |
sekolah,
serta |
lingkungan
sekitar |
kaitannya
dengan |
serta
kaitannya dengan |
kepentingan
umum di |
terbiasa
mendahulukan |
||
Indonesia |
kaitannya
dengan |
serta
kaitannya |
keimanan
kepada |
keimanan
kepada |
atas
kepentingan pribadi |
kepentingan
umum di |
||
|
keimanan
kepada |
dengan
keimanan |
Tuhan
YME. |
Tuhan
YME dan secara |
sebagai
wujud dari |
atas
kepentingan pribadi |
||
|
Tuhan
YME. |
kepada
Tuhan YME. |
|
sadar |
keimanannya
kepada |
sebagai
wujud dari |
||
|
|
|
|
mempraktikkannya |
Tuhan
YME. |
keimanannya
kepada |
||
|
|
|
|
dalam
kehidupan |
|
Tuhan
YME. |
||
|
|
|
|
sehari-hari. |
|
|
||
2.
Dimensi Berkebhinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas
dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya
lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya
budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan
refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
a.
Mengenal dan menghargai budaya
Pelajar Pancasila mengenali, mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, jenis kelamin,
cara komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan pembentukan identitas
dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok
sosial di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.
b.
Komunikasi dan interaksi antar budaya
Pelajar Pancasila berkomunikasi dengan budaya yang berbeda
dari dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami, menerima keberadaan,
dan menghargai keunikan setiap budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif
sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.
c.
Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Pelajar Pancasila secara reflektif memanfaatkan kesadaran
dan pengalaman kebinekaannya agar terhindar dari prasangka dan stereotip
terhadap budaya yang berbeda, termasuk perundungan, intoleransi dan kekerasan,
dengan mempelajari keragaman budaya dan mendapatkan pengalaman dalam kebinekaan.
Hal ini membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang
setara dan harmonis antarsesama.
d.
Berkeadilan Sosial
Pelajar Pancasila peduli dan aktif berpartisipasi dalam
mewujudkan keadilan sosial di tingkat lokal, regional, nasional, danglobal. Ia
percaya akan kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk menguatkan
demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan
inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang
berkelanjutan.
Adapun
alur perkembangan dari dimensi berkebinekaan globasl sebagai berikut.
Tabel 2. Alur Perkembangan Dimensi Berkebinekaan Global
Subelemen |
Di Akhir Fase PAUD |
Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) |
Di Akhir Fase B
(Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) |
Di
Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun) |
Di
Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15 tahun) |
Di
Akhir Fase E (Kelas X - XII, Usia 16-18 tahun) |
Elemen mengenal dan
menghargai budaya |
||||||
Mendalami
budaya |
Mengenali |
Mengidentifikasi
dan |
Mengidentifikasi
dan |
Mengidentifikasi
dan |
memahami
perubahan |
Menganalisis
pengaruh |
dan
identitas budaya |
identitas
diri dan |
mendeskripsikan |
mendeskripsikan
ide- |
mendeskripsikan |
budaya
seiring waktu |
keanggotaan
kelompok |
|
kebiasaan- |
ide-ide
tentang |
ide
tentang dirinya dan |
keragaman
budaya di |
dan
sesuai konteks, |
lokal,
regional, |
|
kebiasaan |
dirinya
dan beberapa |
berbagai
kelompok di |
sekitarnya;
serta |
baik
dalam skala lokal, |
nasional,
dan global |
|
budaya
dalam |
kelompok
di |
lingkungan
sekitarnya, |
menjelaskan
peran |
regional,
dan nasional. |
terhadap |
|
keluarga |
lingkungan |
serta
cara orang lain |
budaya
dan bahasa |
Menjelaskan
identitas |
pembentukan |
|
|
sekitarnya |
berperilaku
dan |
dalam
membentuk |
diri
yang terbentuk dari |
identitas,
termasuk |
|
|
|
berkomunikasi |
identitas
dirinya. |
budaya
bangsa. |
identitas
dirinya. Mulai |
|
|
|
dengannya. |
|
|
menginternalisasi |
|
|
|
|
|
|
identitas
diri sebagai |
|
|
|
|
|
|
bagian
dari budaya |
|
|
|
|
|
|
bangsa. |
mengeksplorasi
dan |
Mengenal |
Mengidentifikasi
dan |
Mengidentifikasi
dan |
Mendeskripsikan
dan |
Memahami
dinamika |
Menganalisis
dinamika |
membandingkan |
identitas
orang |
mendeskripsikan |
membandingkan |
membandingkan |
budaya
yang mencakup |
budaya
yang |
pengetahuan |
lain
dan |
praktik
keseharian |
praktik
keseharian diri |
pengetahuan, |
pemahaman, |
mencakup |
budaya, |
kebiasaan- |
diri
dan budayanya |
dan
budayanya |
kepercayaan,
dan |
kepercayaan,
dan |
pemahaman, |
kepercayaan,
serta |
kebiasaannya |
|
dengan
orang lain di |
praktik
dari berbagai |
praktik
keseharian |
kepercayaan,
dan |
praktiknya |
|
|
tempat
dan waktu/era |
kelompok
budaya. |
dalam
konteks personal |
praktik
keseharian |
|
|
|
yang
berbeda. |
|
dan
sosial. |
dalam
rentang waktu |
|
|
|
|
|
|
yang
panjang dan |
|
|
|
|
|
|
konteks yang luas. |
Menumbuhkan
rasa |
Membiasakan |
Mendeskripsikan |
Memahami
bahwa |
Mengidentifikasi |
Memahami
pentingnya |
mempromosikan |
menghormati |
untuk |
pengalaman
dan |
kemajemukan
dapat |
peluang
dan |
melestarikan
dan |
pertukaran
budaya |
terhadap |
menghormati |
pemahaman
hidup |
memberikan |
tantangan
yang |
merayakan
tradisi |
dan
kolaborasi dalam |
keanekaragaman |
budaya-budaya |
bersama-sama
dalam |
kesempatan
untuk |
muncul
dari |
budaya
untuk |
dunia
yang saling |
budaya |
yang
berbeda dari |
kemajemukan. |
memperoleh |
keragaman
budaya di |
mengembangkan |
terhubung
serta |
|
dirinya. |
|
pengalaman
dan |
Indonesia. |
identitas
pribadi, |
menunjukkannya |
|
|
|
pemahaman
yang |
|
sosial,
dan bangsa |
dalam
perilaku. |
|
|
|
baru. |
|
Indonesia
serta mulai |
|
|
|
|
|
|
berupaya
melestarikan |
|
|
|
|
|
|
budaya
dalam |
|
|
|
|
|
|
kehidupan sehari-hari. |
|
Elemen komunikasi dan interaksi antar budaya |
||||||
Berkomunikasi
antar |
Menggunakan |
Mengenali
bahwa diri |
Mendeskripsikan |
Memahami |
Mengeksplorasi |
Menganalisis |
budaya |
berbagai
macam |
dan
orang lain |
penggunaan
kata, |
persamaan
dan |
pengaruh
budaya |
hubungan
antara |
|
cara
yang |
menggunakan
kata, |
tulisan
dan bahasa |
perbedaan
cara |
terhadap
penggunaan |
bahasa,
pikiran, dan |
|
bermakna
untuk |
gambar,
dan bahasa |
tubuh
yang memiliki |
komunikasi
baik di |
bahasa
serta dapat |
konteks
untuk |
|
mengungkapkan |
tubuh
yang dapat |
makna
yang berbeda |
dalam
maupun |
mengenali
risiko dalam |
memahami
dan |
|
perasaan
dan |
memiliki
makna yang |
di
lingkungan |
antarkelompok |
berkomunikasi
antar |
meningkatkan |
|
pikiran. |
berbeda
di |
sekitarnya
dan dalam |
budaya. |
budaya. |
komunikasi |
|
|
lingkungan |
suatu
budaya tertentu. |
|
|
antarbudaya
yang |
|
|
sekitarnya |
|
|
|
berbeda-beda. |
Mempertimbangkan |
Menjalin |
Mengekspresikan |
Mengekspresikan |
Membandingkan |
Menjelaskan
asumsi- |
Menyajikan
pandangan |
dan
menumbuhkan |
interaksi
sosial |
pandangannya |
pandangannya |
beragam
perspektif |
asumsi
yang mendasari |
yang
seimbang |
berbagai
perspektif |
yang
positif |
terhadap
topik yang |
terhadap
topik yang |
untuk
memahami |
perspektif
tertentu. |
mengenai |
|
dalam |
umum
dan |
umum
dan dapat |
permasalahan
sehari- |
Memperkirakan
dan |
permasalahan
yang |
|
lingkungan |
mendengarkan
sudut |
mengenal
sudut |
hari.
Memperkirakan |
mendeskripsikan |
dapat
menimbulkan |
|
keluarga
dan |
pandang
orang lain |
pandang
orang lain. |
dan
mendeskripsikan |
perasaan
serta motivasi |
pertentangan |
|
sekolah |
yang
berbeda dari |
Mendengarkan
dan |
situasi
komunitas |
komunitas
yang |
pendapat. |
|
|
dirinya
dalam |
memperkirakan
sudut |
yang
berbeda dengan |
berbeda
dengan dirinya |
Memosisikan
orang |
|
|
lingkungan
keluarga |
pandang
orang lain |
dirinya
ke dalam |
yang
berada dalam |
lain
dan budaya yang |
|
|
dan
sekolah |
yang
berbeda dari |
situasi
dirinya dalam |
situasi
yang sulit. |
berbeda
darinya secara |
|
|
|
dirinya
pada situasi di |
konteks
lokal dan |
|
setara,
serta bersedia |
|
|
|
ranah
sekolah, |
regional. |
|
memberikan |
|
|
|
keluarga,
dan |
|
|
pertolongan
ketika |
|
|
|
lingkungan
sekitar. |
|
|
orang
lain berada |
|
|
|
|
|
|
dalam situasi sulit. |
Elemen refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan |
||||||
Refleksi
terhadap |
Menunjukkan |
Menyebutkan
apa |
Menyebutkan
apa |
Menjelaskan
apa yang |
Merefleksikan
secara |
Merefleksikan
secara |
pengalaman |
kesadaran
untuk |
yang
telah dipelajari |
yang
telah dipelajari |
telah
dipelajari dari |
kritis
gambaran |
kritis
dampak dari |
kebinekaan. |
menerima
teman |
tentang
orang lain |
tentang
orang lain dari |
interaksi
dan |
berbagai
kelompok |
pengalaman
hidup di |
|
yang
berbeda |
dari
interaksinya |
interaksinya
dengan |
pengalaman
dirinya |
budaya
yang ditemui |
lingkungan
yang |
|
budaya
dalam |
dengan |
kemajemukan |
dalam
lingkungan |
dan
cara meresponnya. |
beragam
terkait |
|
beberapa
situasi. |
kemajemukan |
budaya
di lingkungan |
yang
beragam. |
|
dengan
perilaku, |
|
|
budaya
di |
sekitar. |
|
|
kepercayaan
serta |
|
|
lingkungan
sekolah |
|
|
|
tindakannya
terhadap |
|
|
dan rumah |
|
|
|
orang lain. |
Menghilangkan stereotip dan prasangka |
Mengenali
orang- orang di sekitarnya berdasarkan ciri- ciri atau atribut tertentu |
mengenali
perbedaan tiap orang atau kelompok dan menyikapinya sebagai kewajaran |
Mengkonfirmasi
dan mengklarifikasi stereotip dan prasangka yang dimilikinya tentang orang
atau kelompok di sekitarnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik |
Mengkonfirmasi
dan mengklarifikasi stereotip dan prasangka yang dimilikinya tentang orang
atau kelompok di sekitarnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik serta
mengidentifikasi pengaruhnya terhadap individu dan kelompok di lingkungan sekitarnya |
Mengkonfirmasi,
mengklarifikasi dan menunjukkan sikap menolak stereotip serta prasangka
tentang gambaran identitas kelompok dan suku bangsa. |
Mengkritik
dan menolak stereotip serta prasangka
tentang gambaran identitas kelompok dan suku bangsa serta berinisiatif
mengajak orang lain untuk menolak stereotip dan prasangka. |
Menyelaraskan
perbedaan budaya |
Mengetahui
adanya budaya yang berbeda di lingkungan sekitar. |
Mengidentifikasi
perbedaan budaya yang konkret di lingkungan sekitar |
Mengenali
bahwa perbedaan budaya mempengaruhi pemahaman antarindividu. |
Mencari
titik temu nilai budaya yang beragam untuk menyelesaikan permasalahan
bersama. |
Mengidentifikasi
dan menyampaikan isu-isu tentang penghargaan terhadap keragaman dan
kesetaraan budaya. |
Mengetahui
tantangan dan keuntungan hidup dalam lingkungan dengan budaya yang beragam,
serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya dalam kehidupan bersama yang
harmonis. |
Elemen Berkeadilan Sosial |
||||||
Aktif
membangun |
Menjalin |
Menjalin
pertemanan |
Mengidentifikasi
cara |
Membandingkan |
Mengidentifikasi |
Berinisiatif
melakukan |
masyarakat
yang |
pertemanan |
tanpa
memandang |
berkontribusi
terhadap |
beberapa
tindakan |
masalah
yang ada di |
suatu
tindakan |
inklusif,
adil, dan |
tanpa |
perbedaan
agama, |
lingkungan
sekolah, |
dan
praktik perbaikan |
sekitarnya
sebagai |
berdasarkan |
berkelanjutan |
memandang |
suku,
ras, jenis |
rumah
dan lingkungan |
lingkungan
sekolah |
akibat
dari pilihan yang |
identifikasi
masalah |
|
perbedaan
diri |
kelamin,
dan |
sekitarnya
yang |
yang
inklusif, adil, |
dilakukan
oleh |
untuk |
|
dan
temannya |
perbedaan
lainnya, |
inklusif,
adil dan |
dan
berkelanjutan, |
manusia,
serta dampak |
mempromosikan |
|
|
dan
mengenal |
berkelanjutan |
dengan |
masalah
tersebut |
keadilan,
keamanan |
|
|
masalah-masalah |
|
mempertimbangkan |
terhadap
sistem |
ekonomi,
menopang |
|
|
sosial,
ekonomi, dan |
|
dampaknya
secara |
ekonomi,
sosial dan |
ekologi
dan demokrasi |
|
|
lingkungan
di |
|
jangka
panjang |
lingkungan,
serta |
sambil
menghindari |
|
|
lingkungan |
|
terhadap
manusia, |
mencari
solusi yang |
kerugian
jangka |
|
|
sekitarnya |
|
alam,
dan masyarakat |
memperhatikan |
panjang
terhadap |
|
|
|
|
|
prinsip-prinsip |
manusia,
alam |
|
|
|
|
|
keadilan
terhadap |
ataupun
masyarakat. |
|
|
|
|
|
manusia,
alam dan |
|
|
|
|
|
|
masyarakat |
|
Berpartisipasi
dalam |
Mulai |
Mengidentifikasi |
Berpartisipasi |
Berpartisipasi
dalam |
Berpartisipasi
dalam |
Berpartisipasi |
proses
pengambilan |
berpartisipasi |
pilihan-pilihan |
menentukan
beberapa |
menentukan
kriteria |
menentukan
kriteria |
menentukan
pilihan |
keputusan
bersama |
menentukan |
berdasarkan |
pilihan
untuk |
yang
disepakati |
dan
metode yang |
dan
keputusan untuk |
|
beberapa
pilihan |
kebutuhan
dirinya |
keperluan
bersama |
bersama
untuk |
disepakati
bersama |
kepentingan
bersama |
|
untuk
keperluan |
dan
orang lain ketika |
berdasarkan
kriteria |
menentukan
pilihan |
untuk
menentukan |
melalui
proses |
|
bersama
dalam |
membuat
keputusan |
sederhana |
dan
keputusan untuk |
pilihan
dan keputusan |
bertukar
pikiran |
|
lingkungan
kecil |
|
|
kepentingan
bersama |
untuk
kepentingan |
secara
cermat dan |
|
|
|
|
|
bersama
melalui proses |
terbuka
secara mandiri |
|
|
|
|
|
bertukar
pikiran secara |
|
|
|
|
|
|
cermat
dan terbuka |
|
|
|
|
|
|
dengan
panduan |
|
|
|
|
|
|
pendidik |
|
Memahami
peran individu dalam demokrasi |
Mulai
mengenali keberadaan dan perannya dalam lingkungan keluarga dan sekolah |
Mengidentifikasi
peran, hak dan kewajiban warga dalam masyarakat demokratis |
Memahami
konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap perilakunya. |
Memahami
konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap perilakunya. Menggunakan konsep ini untuk menjelaskan perilaku
diri dan orang sekitarnya |
Memahami
konsep hak dan kewajiban serta implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk melindungi hak
orang/kelompok lain. |
Memahami
konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya. Mulai mencari solusi untuk dilema terkait konsep hak dan
kewajibannya. |
3.
Dimensi Bergotong
Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong,
yaitu kemampuan untuk melakukan
kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar,
mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong
royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi
a.
Kolaborasi
Pelajar Pancasila memiliki kemampuan kolaborasi, yaitu
kemampuan untuk bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang
ketika berada bersama dengan orang
lain dan menunjukkan sikap positif terhadap
orang lain. Ia terampil untuk bekerja sama dan melakukan koordinasi demi
mencapai tujuan bersama dengan mempertimbangkan keragaman latar belakang setiap
anggota kelompok. Ia mampu merumuskan tujuan bersama, menelaah kembali tujuan
yang telah dirumuskan, dan mengevaluasi tujuan selama proses bekerja sama. Ia
juga memiliki kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan mendengar dan menyimak
pesan dan gagasan orang lain, menyampaikan pesan dan gagasan secara efektif, mengajukan pertanyaan untuk
mengklarifikasi, dan memberikan umpan-balik secara kritis dan positif. Pelajar
Pancasila juga menyadari bahwa ada saling-ketergantungan yang positif antar-
orang. Melalui kesadaran ini, ia memberikan kontribusi optimal untuk meraih
tujuan bersama. Ia menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya semaksimal
mungkin dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan anggota lain dalam kelompoknya.
b.
Kepedulian
Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi di lingkungan fisik dan sosial. Ia tanggap terhadap kondisi
yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi yang lebih
baik. Ia merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain, memahami
perspektif mereka, dan menumbuhkan hubungan dengan orang dari beragam budaya
yang menjadi bagian
penting dari kebinekaan global. Ia memiliki persepsi
sosial yang baik sehingga ia memahami mengapa orang lain bereaksi tertentu dan
melakukan tindakan tertentu. Ia memahami dan menghargai lingkungan sosialnya, serta menghasilkan situasi sosial
yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan
berbagai pihak dan pencapaian tujuan.
c.
Berbagi
Pelajar Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi
dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta
mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama
sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara
sehat. Melalui kemampuan berbagi, ia mampu dan
mau memberi serta menerima hal yang dianggap berharga kepada/dari teman sebaya,
orang-orang di lingkungan sekitarnya, dan lingkungan yang lebih luas. Ia
mengupayakan diri dan kelompoknya untuk memberi
hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan baik
di lingkungannya maupun di masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia).
Adapun alur perkembangan dari dimensi bergotong royong
adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Alur
Perkembangan Dimensi Bergotong-Royong
Subelemen |
Di Akhir Fase PAUD |
Di Akhir Fase A
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) |
Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) |
Di Akhir Fase C
(Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun) |
Di
Akhir Fase D (Kelas VII -
IX, usia 13-15 tahun) |
Di Akhir Fase E (Kelas X - XII, Usia 16-18 tahun) |
Elemen kolaborasi |
||||||
Kerja
sama |
Terbiasa
bekerja |
Menerima
dan |
Menampilkan
tindakan |
Menunjukkan |
Menyelaraskan
tindakan |
Membangun
tim dan |
|
bersama
dalam |
melaksanakan
tugas |
yang
sesuai dengan |
ekspektasi
(harapan) |
sendiri
dengan tindakan |
mengelola
kerjasama |
|
melakukah |
serta
peran yang |
harapan
dan tujuan |
positif
kepada orang |
orang
lain untuk |
untuk
mencapai tujuan |
|
kegiatan
dengan |
diberikan
kelompok |
kelompok. |
lain
dalam rangka |
melaksanakan
kegiatan |
bersama
sesuai dengan |
|
kelompok |
dalam
sebuah |
|
mencapai
tujuan |
dan
mencapai tujuan |
target
yang sudah |
|
(melibatkan
dua |
kegiatan
bersama. |
|
kelompok
di lingkungan |
kelompok
di lingkungan |
ditentukan. |
|
atau
lebih |
|
|
sekitar
(sekolah dan |
sekitar,
serta memberi |
|
|
orang). |
|
|
rumah). |
semangat
kepada orang |
|
|
|
|
|
|
lain
untuk bekerja efektif |
|
|
|
|
|
|
dan
mencapai tujuan |
|
|
|
|
|
|
bersama. |
|
Komunikasi |
Menyimak |
Memahami
informasi |
Memahami
informasi |
Memahami
informasi |
Memahami
informasi, |
Aktif
menyimak untuk |
untuk |
informasi |
sederhana
dari orang |
yang
disampaikan |
dari
berbagai sumber |
gagasan,
emosi, |
memahami
dan |
mencapai |
sederhana
dan |
lain
dan |
(ungkapan
pikiran, |
dan
menyampaikan |
keterampilan
dan |
menganalisis
informasi, |
tujuan |
mengungkapkan |
menyampaikan |
perasaan,
dan |
pesan
menggunakan |
keprihatinan
yang |
gagasan,
emosi, |
bersama |
nya
dalam |
informasi
sederhana |
keprihatinan)
orang |
berbagai
simbol dan |
diungkapkan
oleh orang |
keterampilan
dan |
|
bahasa
lisan |
kepada
orang lain |
lain
dan |
media
secara efektif |
lain
menggunakan |
keprihatinan
yang |
|
|
menggunakan
kata- |
menyampaikan |
kepada
orang lain |
berbagai
simbol dan |
disampaikan
oleh orang |
|
|
katanya
sendiri. |
informasi
secara |
untuk
mencapai tujuan |
media
secara efektif, serta |
lain
dan kelompok |
|
|
|
akurat
menggunakan |
bersama |
memanfaatkannya
untuk |
menggunakan
berbagai |
|
|
|
berbagai
simbol dan |
|
meningkatkan
kualitas |
simbol
dan media secara |
|
|
|
media |
|
hubungan
interpersonal |
efektif,
serta |
|
|
|
|
|
guna
mencapai tujuan |
menggunakan
berbagai |
|
|
|
|
|
bersama. |
strategi
komunikasi |
|
|
|
|
|
|
untuk
menyelesaikan |
|
|
|
|
|
|
masalah guna mencapai |
|
|
|
|
|
|
berbagai
tujuan bersama. |
Saling- |
Mengenali
dan |
Mengenali |
Menyadari
bahwa |
Menyadari
bahwa |
Mendemonstrasikan |
Menyelaraskan |
ketergantung |
menyampaikan |
kebutuhan- |
setiap
orang |
meskipun
setiap orang |
kegiatan
kelompok yang |
kapasitas
kelompok agar |
an
positif |
kebutuhan- |
kebutuhan
diri sendiri |
membutuhkan
orang |
memiliki
otonominya |
menunjukkan
bahwa |
para
anggota kelompok |
|
kebutuhan
diri |
yang
memerlukan |
lain
dalam memenuhi |
masing-masing,
setiap |
anggota
kelompok dengan |
dapat
saling membantu |
|
sendiri
dan |
orang
lain dalam |
kebutuhannya
dan |
orang
membutuhkan |
kelebihan
dan |
satu
sama lain |
|
orang
lain |
pemenuhannya. |
perlunya
saling |
orang
lain dalam |
kekurangannya
masing- |
memenuhi
kebutuhan |
|
|
|
membantu |
memenuhi |
masing
perlu dan dapat |
mereka
baik secara |
|
|
|
|
kebutuhannya. |
saling
membantu |
individual
maupun |
|
|
|
|
|
memenuhi kebutuhan. |
kolektif. |
Koordinasi |
Melaksanakan |
Melaksanakan |
Menyadari
bahwa |
Menyelaraskan |
Membagi
peran dan |
Menyelaraskan
dan |
Sosial |
aktivitas
bermain |
aktivitas
kelompok |
dirinya
memiliki peran |
tindakannya
sesuai |
menyelaraskan
tindakan |
menjaga
tindakan diri |
|
sesuai
dengan |
sesuai
dengan |
yang
berbeda dengan |
dengan
perannya dan |
dalam
kelompok serta |
dan
anggota |
|
kesepakatan |
kesepakatan
bersama |
orang
lain/temannya, |
mempertimbangkan |
menjaga
tindakan agar |
kelompok
agar sesuai |
|
bersama
dan |
dengan
bimbingan, |
serta
mengetahui |
peran
orang lain untuk |
selaras
untuk mencapai |
antara
satu dengan |
|
saling |
dan
saling |
konsekuensi
perannya |
mencapai
tujuan |
tujuan
bersama. |
lainnya
serta menerima |
|
mengingatkan |
mengingatkan
adanya |
terhadap
ketercapaian |
bersama. |
|
konsekuensi |
|
adanya |
kesepakatan
tersebut. |
tujuan. |
|
|
tindakannya
dalam |
|
kesepakatan |
|
|
|
|
rangka
mencapai tujuan |
|
tersebut. |
|
|
|
|
bersama |
Elemen kepedulian |
||||||
Tanggap |
Mulai
mengenali |
Peka
dan |
Peka
dan |
Tanggap
terhadap |
Tanggap
terhadap |
Tanggap
terhadap |
terhadap |
dan |
mengapresiasi
orang- |
mengapresiasi
orang- |
lingkungan
sosial |
lingkungan
sosial sesuai |
lingkungan
sosial sesuai |
lingkungan |
mengapresiasi |
orang
di lingkungan |
orang
di lingkungan |
sesuai
dengan tuntutan |
dengan
tuntutan peran |
dengan
tuntutan peran |
Sosial |
orang-orang
di |
sekitar,
kemudian |
sekitar,
kemudian |
peran
sosialnya dan |
sosialnya
dan |
sosialnya
dan |
|
rumah
dan |
melakukan
tindakan |
melakukan
tindakan |
menjaga
keselarasan |
berkontribusi
sesuai |
berkontribusi
sesuai |
|
sekolah,
untuk |
sederhana
untuk |
untuk
menjaga |
dalam
berelasi dengan |
dengan
kebutuhan |
dengan
kebutuhan |
|
merespon |
mengungkapkannya. |
keselarasan
dalam |
orang
lain. |
masyarakat. |
masyarakat
untuk |
|
kebutuhan
di |
|
berelasi
dengan orang |
|
|
menghasilkan
keadaan |
|
rumah
dan |
|
lain. |
|
|
yang
lebih baik. |
|
sekolah. |
|
|
|
|
|
Persepsi |
Mengenali |
Mengenali
berbagai |
Memahami
berbagai |
Menerapkan |
Menggunakan |
Melakukan
tindakan |
sosial |
berbagai
reaksi |
reaksi
orang lain di |
alasan
orang lain |
pengetahuan
mengenai |
pengetahuan
tentang |
yang
tepat agar orang |
|
orang
lain di |
lingkungan
sekitar |
menampilkan
respon |
berbagai
reaksi orang |
sebab
dan alasan orang |
lain
merespon sesuai |
|
lingkungan |
dan
penyebabnya. |
tertentu |
lain
dan penyebabnya |
lain
menampilkan reaksi |
dengan
yang diharapkan |
|
sekitar. |
|
|
dalam
konteks |
tertentu
untuk |
dalam
rangka |
|
|
|
|
keluarga,
sekolah, serta |
menentukan
tindakan |
penyelesaian
pekerjaan |
|
|
|
|
pertemanan
dengan |
yang
tepat agar orang lain |
dan
pencapaian tujuan. |
|
|
|
|
sebaya. |
menampilkan
respon |
|
|
|
|
|
|
yang diharapkan. |
|
Elemen Berbagi |
||||||
|
Mulai |
Memberi
dan |
Memberi
dan |
Memberi
dan menerima |
Mengupayakan
memberi |
Mengupayakan
memberi |
membiasakan |
menerima
hal yang |
menerima
hal yang |
hal
yang dianggap |
hal
yang dianggap |
hal
yang dianggap |
|
untuk
berbagi |
dianggap
berharga |
dianggap
penting dan |
penting
dan berharga |
penting
dan berharga |
penting
dan berharga |
|
kepada
orang- |
dan
penting |
berharga
kepada/dari |
kepada/dari
orang- |
kepada
masyarakat yang |
kepada
orang-orang |
|
orang
di sekitar. |
kepada/dari
orang- |
orang-orang
di |
orang
di lingkungan |
membutuhkan
bantuan |
yang
membutuhkan di |
|
|
orang
di lingkungan |
lingkungan
sekitar |
luas/masyarakat
baik |
di
sekitar tempat tinggal |
masyarakat
yang lebih |
|
|
sekitar. |
baik
yang dikenal |
yang
dikenal maupun |
|
luas
(negara, dunia). |
|
|
|
maupun tidak dikenal. |
tidak dikenal. |
|
|
4.
Dimensi Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar
yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.
a.
Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Pelajar Pancasila yang mandiri senantiasa melakukan
refleksi terhadap kondisi dirinya
dan situasi yang dihadapi mencakup
refleksi terhadap kondisi diri, baik kelebihan maupun keterbatasan
dirinya, serta situasi dan tuntutan perkembangan yang dihadapi. Hal ini akan membuat ia mengenali dan menyadari
kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan
yang terjadi. Kesadaran tersebut akan membantunya untuk dapat menetapkan tujuan
pengembangan diri yang sesuai dengan kondisi diri dan situasi yang dihadapi,
memilih strategi yang sesuai, serta mengantisipasi tantangan dan hambatan yang
mungkin terjadi.
b.
Regulasi diri
Pelajar Pancasila yang mandiri mampu mengatur pikiran,
perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan
dirinya baik di bidang akademik maupun non akademik. Ia mampu menetapkan tujuan
pengembangan dirinya serta merencanakan strategi untuk mencapainya dengan
didasari penilaian atas kemampuan dirinya dan tuntutan situasi yang
dihadapinya. Pelaksanaan aktivitas pengembangan diri dapat dikendalikan olehnya
sekaligus menjaga perilaku dan semangat agar tetap optimal untuk mencapai
tujuan pembelajarannya. Ia senantiasa
memantau dan mengevaluasi upaya yang dilakukan dan hasil yang dicapainya.
Ketika menemui permasalahan dalam belajar, ia tidak mudah menyerah dan akan
berusaha mencari strategi atau metode yang lebih sesuai untuk menunjang
keberhasilan pencapaian tujuannya.
-23-
Tabel 4. Alur Perkembangan Dimensi Mandiri
Subelemen |
Di Akhir Fase PAUD, anak |
Di Akhir Fase A
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) |
Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) |
Di Akhir Fase C
(Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun) |
Di
Akhir Fase D (Kelas VII -
IX, usia 13-15 tahun) |
Di Akhir Fase E (Kelas X - XII, Usia 16-18 tahun) |
Elemen Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi |
||||||
Mengenali |
Mengenali |
Mengidentifikasi
dan |
Mengidentifikasi |
Menggambarkan |
Membuat
penilaian yang |
Mengidentifikasi |
kualitas
dan |
kemampuan
dan |
menggambarkan |
kemampuan,
prestasi, |
pengaruh
kualitas |
realistis
terhadap |
kekuatan
dan |
minat
diri |
minat/kesukaan |
kemampuan,
prestasi, |
dan
ketertarikannya |
dirinya
terhadap |
kemampuan
dan minat , |
tantangan-tantangan |
serta |
diri
serta |
dan
ketertarikannya |
serta
tantangan yang |
pelaksanaan
dan hasil |
serta
prioritas |
yang
akan dihadapi pada |
tantangan |
menerima |
secara
subjektif |
dihadapi
berdasarkan |
belajar;
serta |
pengembangan
diri |
konteks
pembelajaran, |
yang |
keberadaaan
dan |
|
kejadian-kejadian
yang |
mengidentifikasi |
berdasarkan
pengalaman |
sosial
dan pekerjaan |
dihadapi |
keunikan
diri |
|
dialaminya
dalam |
kemampuan
yang ingin |
belajar
dan aktivitas lain |
yang
akan dipilihnya di |
|
sendiri |
|
kehidupan
sehari-hari. |
dikembangkan
dengan |
yang
dilakukannya. |
masa
depan. |
|
|
|
|
mempertimbangkan |
|
|
|
|
|
|
tantangan
yang |
|
|
|
|
|
|
dihadapinya
dan |
|
|
|
|
|
|
umpan
balik dari orang |
|
|
|
|
|
|
dewasa |
|
|
Mengembang |
Menceritakan |
Melakukan
refleksi |
Melakukan
refleksi |
Melakukan
refleksi |
Memonitor
kemajuan |
Melakukan
refleksi |
kan
refleksi |
pengalaman |
untuk |
untuk
mengidentifikasi |
untuk
mengidentifikasi |
belajar
yang dicapai serta |
terhadap
umpan balik |
diri |
belajarnya
di |
mengidentifikasi |
kekuatan,
kelemahan, |
faktor-faktor
di dalam |
memprediksi
tantangan |
dari
teman, guru, dan |
|
rumah
maupun di |
kekuatan
dan |
dan
prestasi dirinya, |
maupun
di luar dirinya |
pribadi
dan akademik |
orang
dewasa lainnya, |
|
sekolah. |
kelemahan,
serta |
serta
situasi yang dapat |
yang
dapat |
yang
akan muncul |
serta
informasi-informasi |
|
|
prestasi
dirinya. |
mendukung
dan |
mendukung/mengham |
berlandaskan
pada |
karir
yang akan |
|
|
|
menghambat |
batnya
dalam belajar |
pengalamannya
untuk |
dipilihnya
untuk |
|
|
|
pembelajaran
dan |
dan
mengembangkan |
mempertimbangkan |
menganalisis |
|
|
|
pengembangan
dirinya |
diri;
serta |
strategi
belajar yang |
karakteristik
dan |
|
|
|
|
mengidentifikasi
cara- |
sesuai. |
keterampilan
yang |
|
|
|
|
|
|
dibutuhkan dalam |
|
|
|
|
cara
untuk mengatasi kekurangannya. |
|
menunjang
atau menghambat karirnya di masa depan. |
Elemen Regulasi Diri |
||||||
Regulasi |
Mengenali
emosi- |
Mengidentifikasi |
Mengetahui
adanya |
Memahami
perbedaan |
Memahami
dan |
Mengendalikan
dan |
emosi |
emosi
yang |
perbedaan
emosi yang |
pengaruh
orang lain, |
emosi
yang dirasakan |
memprediksi
konsekuensi |
menyesuaikan
emosi |
|
dirasakan
dan |
dirasakannya
dan |
situasi,
dan peristiwa |
dan
dampaknya |
dari
emosi dan |
yang
dirasakannya |
|
situasi
yang |
situasi-situasi
yang |
yang
terjadi terhadap |
terhadap
proses belajar |
pengekspresiannya
dan |
secara
tepat ketika |
|
menyebabkan-nya, |
menyebabkan-nya; |
emosi
yang |
dan
interaksinya |
menyusun
langkah- |
menghadapi
situasi yang |
|
serta
mulai belajar |
serta
mengekspresi- |
dirasakannya;
serta |
dengan
orang lain; serta |
langkah
untuk mengelola |
menantang
dan |
|
mengeskpresikan |
kan
secara wajar |
berupaya
untuk |
mencoba
cara-cara |
emosinya
dalam |
menekan
pada konteks |
|
emosi
secara wajar |
|
mengekspresikan
emosi |
yang
sesuai untuk |
pelaksanaan
belajar dan |
belajar,
relasi, dan |
|
|
|
secara
tepat dengan |
mengelola
emosi agar |
berinteraksi
dengan |
pekerjaan. |
|
|
|
mempertimbangkan |
dapat
menunjang |
orang
lain. |
|
|
|
|
perasaan
dan |
aktivitas
belajar dan |
|
|
|
|
|
kebutuhan
orang lain |
interaksinya
dengan |
|
|
|
|
|
disekitarnya |
orang lain. |
|
|
Penetapan
tujuan belajar, prestasi, dan pengembanga n
diri serta rencana strategis untuk mencapainya |
Menceritakan
aktivitas yang akan dilakukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan |
Menetapkan
target belajar dan merencanakan waktu dan tindakan belajar yang akan
dilakukannya. |
Menjelaskan
pentingnya memiliki tujuan dan berkomitmen dalam mencapainya serta
mengeksplorasi langkah-langkah
yang sesuai untuk mencapainya |
Menilai
faktor-faktor (kekuatan dan kelemahan) yang ada pada dirinya dalam upaya
mencapai tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan dirinya serta mencoba
berbagai strategi untuk mencapainya. |
Merancang
strategi yang sesuai untuk menunjang pencapaian tujuan belajar, prestasi, dan
pengembangan diri dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan dirinya,
serta situasi yang dihadapi. |
Mengevaluasi
efektivitas strategi pembelajaran digunakannya, serta menetapkan tujuan
belajar, prestasi, dan pengembangan diri secara spesifik dan merancang
strategi yang sesuai untuk menghadapi tantangan- tantangan yang akan dihadapi
pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa
depan. |
Menunjukka n inisiatif dan bekerja secara
mandiri |
Mencoba
mengerjakan berbagai tugas sederhana dengan pengawasan dan dukungan orang
dewasa |
Berinisiatif
untuk mengerjakan tugas- tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan
dukungan orang dewasa |
Mempertimbangkan,
memilih dan mengadopsi berbagai strategi dan mengidentifikasi sumber bantuan
yang diperlukan serta berinisiatif menjalankannya untuk mendapatkan hasil
belajar yang diinginkan. |
Memahami
arti penting bekerja secara mandiri serta inisiatif untuk melakukannya dalam
menunjang pembelajaran dan pengembangan dirinya |
Mengkritisi
efektivitas dirinya dalam bekerja secara mandiri dengan mengidentifikasi
hal-hal yang menunjang maupun menghambat dalam mencapai tujuan. |
Menentukan
prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik sesuai tujuan di masa depan. |
Mengembang
kan pengendalian |
Mengatur
diri agar dapat menyelesaikan |
Melaksanakan
kegiatan belajar di kelas dan menyelesaikan tugas- |
Menjelaskan
pentingnya mengatur diri secara mandiri dan mulai menjalankan kegiatan |
Mengidentifikasi
faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam |
Berkomitmen
dan menjaga konsistensi pencapaian tujuan yang telah direncanakannya |
Melakukan
tindakan- tindakan secara konsisten guna mencapai tujuan karir |
dan
disiplin diri |
kegiatannya
hingga tuntas. |
tugas
dalam waktu yang telah disepakati. |
dan
tugas yang telah sepakati secara mandiri |
mengelola
diri dalam pelaksanaan aktivitas belajar dan pengembangan dirinya. |
untuk
mencapai tujuan belajar dan pengembangan diri yang diharapkannya |
dan
pengembangan dirinya di masa depan, serta berusaha mencari dan melakukan
alternatif tindakan lain yang dapat dilakukan ketika menemui hambatan. |
Percaya
diri, tangguh (resilient),
dan adaptif |
Berani
mencoba, adaptif dalam situasi baru, dan mencoba untuk tidak mudah menyerah
saat mendapatkan tantangan |
Berani
mencoba dan adaptif menghadapi situasi baru serta bertahan mengerjakan tugas-
tugas yang disepakati hingga tuntas |
Tetap
bertahan mengerjakan tugas ketika dihadapkan dengan tantangan dan berusaha
menyesuaikan strateginya ketika upaya sebelumnya tidak berhasil. |
Menyusun,
menyesuaikan, dan mengujicobakan berbagai strategi dan cara kerjanya untuk
membantu dirinya dalam penyelesaian tugas yang menantang |
Membuat
rencana baru dengan mengadaptasi, dan memodifikasi strategi yang sudah dibuat
ketika upaya sebelumnya tidak berhasil, serta menjalankan kembali tugasnya
dengan keyakinan baru. |
Menyesuaikan
dan mulai menjalankan rencana dan
strategi pengembangan dirinya dengan mempertimbangkan minat dan tuntutan pada
konteks belajar maupun pekerjaan yang akan dijalaninya di masa depan, serta
berusaha untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ditemui. |
5.
Dimensi Bernalar
Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif
memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan
antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan
memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam
mengambilan keputusan.
a.
Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Pelajar Pancasila memproses gagasan dan informasi, baik dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Ia
memiliki rasa keingintahuan yang besar, mengajukan pertanyaan yang relevan,
mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh,
serta mengolah informasi tersebut.
Ia juga mampu membedakan antara isi informasi atau gagasan dari penyampainya.
Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta
yang berpotensi menggugurkan opini atau keyakinan
pribadi. Berbekal kemampuan tersebut, Pelajar Pancasila dapat mengambil keputusan
dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat.
b.
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.
Pelajar Pancasila menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah
sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan
analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. Ia mampu
menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan. Akhirnya, ia dapat membuktikan penalarannya dengan berbagai
argumen dalam mengambil suatu
simpulan atau keputusan.
c.
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap
pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya
proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan. Ia menyadari
proses berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan menyadari
perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini membuatnya menyadari
bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui
proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih
dalam mengujicoba berbagai
alternatif solusi. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk
mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan
bukti yang ada.
Adapun alur perkembangan
dimensi bernalar kritis sebagai berikut.
Tabel 5. Alur Perkembangan Dimensi Bernalar Kritis
Subelemen |
Di Akhir Fase
PAUD, anak |
Di Akhir Fase A
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun |
Di Akhir Fase B
(Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) |
Di Akhir Fase C
(Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun) |
Di
Akhir Fase D (Kelas VII -
IX, usia 13-15 tahun) |
Di Akhir Fase E
(Kelas X - XII, Usia 16-18 tahun) |
Elemen memperoleh dan memproses informasi dan gagasan |
||||||
Mengajukan |
Bertanya
untuk |
Mengajukan |
Mengajukan |
Mengajukan
pertanyaan |
Mengajukan
pertanyaan |
Mengajukan
pertanyaan |
pertanyaan |
memenuhi
rasa |
pertanyaan
untuk |
pertanyaan
untuk |
untuk
membandingkan |
untuk
klarifikasi dan |
untuk
menganalisis |
|
ingin
tahu |
menjawab |
mengidentifikasi
suatu |
berbagai
informasi dan |
interpretasi
informasi, |
secara
kritis |
|
terhadap
diri |
keingintahuannya |
permasalahan
dan |
untuk
menambah |
serta
mencari tahu |
permasalahan
yang |
|
dan |
dan
untuk |
mengkonfirmasi |
pengetahuannya. |
penyebab
dan |
kompleks
dan abstrak. |
|
lingkungannya. |
mengidentifikasi |
pemahaman
terhadap |
|
konsekuensi
dari |
|
|
|
suatu
permasalahan |
suatu
permasalahan |
|
informasi
tersebut. |
|
|
|
mengenai
dirinya dan |
mengenai
dirinya dan |
|
|
|
|
|
lingkungan |
lingkungan
sekitarnya. |
|
|
|
|
|
sekitarnya. |
|
|
|
|
Mengidentifikasi, |
Mengidentifikasi |
Mengidentifikasi
dan |
Mengumpulkan, |
Mengumpulkan, |
Mengidentifikasi, |
Secara
kritis |
mengklarifikasi, |
danmengolah |
mengolah
informasi |
mengklasifikasikan, |
mengklasifikasikan, |
mengklarifikasi,
dan |
mengklarifikasi
serta |
dan
mengolah |
informasi
dan |
dan
gagasan |
membandingkan
dan |
membandingkan,
dan |
menganalisis
informasi |
menganalisis
gagasan |
informasi
dan |
gagasan |
|
memilih
informasi dan |
memilih
informasi dari |
yang
relevan serta |
dan
informasi yang |
gagasan |
sederhana. |
|
gagasan
dari berbagai |
berbagai
sumber, serta |
memprioritaskan |
kompleks
dan abstrak |
|
|
|
sumber. |
memperjelas
informasi |
beberapa
gagasan |
dari
berbagai sumber. |
|
|
|
|
dengan
bimbingan |
tertentu. |
Memprioritaskan
suatu |
|
|
|
|
orang
dewasa. |
|
gagasan
yang paling |
|
|
|
|
|
|
relevan
dari hasil |
|
|
|
|
|
|
klarifikasi dan analisis. |
Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya |
||||||
Elemen
menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya |
Menyebutkan
alasan dari pilihan atau keputusannya |
Melakukan
penalaran konkret dan memberikan alasan dalam menyelesaikan masalah dan
mengambil keputusan |
Menjelaskan
alasan yang relevan dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan |
Menjelaskan
alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan
keputusan |
Menalar
dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan. |
Menganalisis
dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari
solusi serta mengambil keputusan. |
Elemen refleksi pemikiran dan proses berpikir |
||||||
Merefleksi
dan |
Menyampaikan |
Menyampaikan
apa |
Menyampaikan
apa |
Memberikan
alasan dari |
Menjelaskan
asumsi yang |
Menjelaskan
alasan |
mengevaluasi |
apa
yang |
yang
sedang |
yang
sedang dipikirkan |
hal
yang dipikirkan, |
digunakan,
menyadari |
untuk
mendukung |
pemikirannya |
dipikirkan |
dipikirkan
secara |
dan
menjelaskan |
serta
menyadari |
kecenderungan
dan |
pemikirannya
dan |
sendiri |
dengan
singkat |
terperinci |
alasan
dari hal yang |
kemungkinan
adanya |
konsekuensi
bias pada |
memikirkan
pandangan |
|
|
|
dipikirkan |
bias
pada pemikirannya |
pemikirannya,
serta |
yang
mungkin |
|
|
|
|
sendiri |
berusaha |
berlawanan
dengan |
|
|
|
|
|
mempertimbangkan |
pemikirannya
dan |
|
|
|
|
|
perspektif
yang berbeda. |
mengubah
pemikirannya |
|
|
|
|
|
|
jika diperlukan. |
6.
Dimensi Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari
kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan
karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
a.
Menghasilkan gagasan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang
orisinal. Gagasan ini terbentuk dari yang paling
sederhana seperti ekspresi
pikiran dan/atau perasaan sampai dengan gagasan yang kompleks.
Perkembangan gagasan ini erat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta
pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut sepanjang
hidupnya. Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan berpikir kreatif, dengan
mengklarifikasi dan mempertanyakan banyak hal, melihat sesuatu dengan
perspektif yang berbeda, menghubungkan gagasan-gagasan yang ada,
mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi persoalan,
dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.
b.
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, luaran
digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan
melakukan tindakan didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi
yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan
sekitarnya. Selain itu, pelajar yang kreatif cenderung berani mengambil risiko
dalam menghasilkan karya dan tindakan.
c.
Memiliki keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan
Pelajar yang kreatif
memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi permasalahan yang ia
hadapi. Ia mampu menentukan pilihan ketika dihadapkan pada beberapa alternatif
kemungkinan untuk memecahkan permasalahan. Ia juga mampu mengidentifikasi,
membandingkan gagasan-gagasan kreatifnya, serta mencari solusi alternatif saat
pendekatan yang diambilnya tidak berhasil. Pada
akhirnya,
pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif
Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi.
Adapun alur perkembangan dimensi kreatif sebagai
berikut.
Tabel 6. Alur Perkembangan Dimensi Kreatif
Subelemen |
Di Akhir Fase PAUD |
Di Akhir Fase A
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) |
Di Akhir Fase B
(Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) |
Di Akhir Fase C
(Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun) |
Di Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15 tahun) |
Di Akhir Fase E
(Kelas X - XII, Usia 16-18 tahun) |
Elemen menghasilkan gagasan yang orisinal |
||||||
|
Menggabungkan |
Menggabungkan |
Memunculkan
gagasan |
Mengembangkan |
Menghubungkan
gagasan |
Menghasilkan
gagasan yang |
beberapa
gagasan |
beberapa
gagasan |
imajinatif
baru yang |
gagasan
yang ia miliki |
yang
ia miliki dengan |
beragam
untuk |
|
menjadi
ide atau |
menjadi
ide atau |
bermakna
dari |
untuk
membuat |
informasi
atau gagasan |
mengekspresikan
pikiran |
|
gagasan
sederhana |
gagasan
imajinatif |
beberapa
gagasan yang |
kombinasi
hal yang |
baru
untuk menghasilkan |
dan/atau
perasaannya, |
|
yang
bermakna |
yang
bermakna untuk |
berbeda
sebagai |
baru
dan imajinatif |
kombinasi
gagasan baru |
menilai
gagasannya, serta |
|
untuk |
mengekspresikan |
ekspresi
pikiran |
untuk |
dan
imajinatif untuk |
memikirkan
segala risikonya |
|
mengekspresikan |
pikiran
dan/atau |
dan/atau
perasaannya. |
mengekspresikan |
mengekspresikan
pikiran |
dengan
mempertimbangkan |
|
pikiran
dan/atau |
perasaannya. |
|
pikiran
dan/atau |
dan/atau
perasaannya. |
banyak
perspektif seperti |
|
perasaannya. |
|
|
perasaannya. |
|
etika
dan nilai kemanusiaan |
|
|
|
|
|
|
ketika
gagasannya |
|
|
|
|
|
|
direalisasikan. |
|
Elemen menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal |
||||||
|
Mengeksplorasi |
Mengeksplorasi
dan |
Mengeksplorasi
dan |
Mengeksplorasi
dan |
Mengeksplorasi
dan |
Mengeksplorasi
dan |
dan |
mengekspresikan |
mengekspresikan |
mengekspresikan |
mengekspresikan
pikiran |
mengekspresikan
pikiran |
|
mengekspresikan |
pikiran
dan/atau |
pikiran
dan/atau |
pikiran
dan/atau |
dan/atau
perasaannya |
dan/atau
perasaannya |
|
pikiran
dan/atau |
perasaannya
dalam |
perasaannya
sesuai |
perasaannya
sesuai |
dalam
bentuk karya |
dalam
bentuk karya |
|
perasaannya |
bentuk
karya |
dengan
minat dan |
dengan
minat dan |
dan/atau
tindakan, serta |
dan/atau
tindakan, serta |
|
dalam
bentuk |
dan/atau
tindakan |
kesukaannya
dalam |
kesukaannya
dalam |
mengevaluasinya |
mengevaluasinya |
|
karya
dan/atau |
serta
mengapresiasi |
bentuk
karya dan/atau |
bentuk
karya dan/atau |
dan
mempertimbangkan |
dan
mempertimbangkan |
|
tindakan |
karya
dan tindakan |
tindakan
serta |
tindakan
serta |
dampaknya
bagi orang |
dampak
dan risikonya bagi |
|
sederhana
serta |
yang
dihasilkan |
mengapresiasi
karya |
mengapresiasi
dan |
lain |
diri
dan lingkungannya |
|
mengapresiasi |
|
|
mengkritisi
karya dan |
|
|
|
karya dan |
|
|
|
|
|
|
tindakan
yang dihasilkan |
|
dan
tindakan yang dihasilkan |
tindakan
yang dihasilkan |
|
dengan
menggunakan berbagai perspektif. |
Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan |
||||||
|
Menentukan |
Mengidentifikasi |
Membandingkan |
berupaya
mencari |
Menghasilkan
solusi |
Bereksperimen
dengan |
pilihan
dari |
gagasan-gagasan |
gagasan-gagasan |
solusi
alternatif saat |
alternatif
dengan |
berbagai
pilihan secara |
|
beberapa
alternatif |
kreatif
untuk |
kreatif
untuk |
pendekatan
yang |
mengadaptasi
berbagai |
kreatif
untuk memodifikasi |
|
yang
diberikan |
menghadapi
situasi |
menghadapi
situasi |
diambil
tidak berhasil |
gagasan
dan umpan balik |
gagasan
sesuai dengan |
|
|
dan
permasalahan. |
dan
permasalahan. |
berdasarkan |
untuk
menghadapi |
perubahan
situasi. |
|
|
|
|
identifikasi
terhadap |
situasi
dan permasalahan |
|
|
|
|
|
situasi |
|
|
KEPALA
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN,
TTD.
Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Subbagian Tata Usaha,
IFAN FIRMANSYAH
NIP
198210152009121003
-35-
ANINDITO ADITOMO
Tidak ada komentar :
Posting Komentar