Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 28 Februari 2012

STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN BAGI SSN


 STRATEGI  PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
BAGI SSN
                    (SEKOLAH STANDAR NASIONAL)
 strategi pengembangan pencapaian SNP bagi sekolah yang terpilih sebagai SSN diarahkan kepada lima aspek, yaitu dengan melaksanakan MBS, mengembangkan inovasi pembelajaran, menciptakan komunitas belajar di sekolah, mengembangkan profesionalisme guru dan menggalang dukungan masyarakat.
  • 1)            Melaksanakan MBS Secara Konsisten
     
  • keberhasilan pelaksanaan MBS, ditetapkan rambu-rambu keberhasilan pelaksanaan MBS, antara lain: transparansi, kerjasama, kemandirian, akuntabilitas, dan partisipasi.
    melalui MBS ada 6 aspek yang didorong untuk dikembangkan di sekolah, yaitu kemandirian, otonomi, kerjasama, keterbukaan, fleksibilitas, akuntabilitas dan sustainibilitas
  • 2)            Mengembangkan Inovasi Pembelajaran
       inovasi pembelajaran untuk meningkatkan efektivitasnya
       Kurikulum berbasis kompetensi, pembelajaran kontekstual, pendidikan kecakapan hidup, pembelajaran berdasarkan masalah, quantum learning
       Contextual Teaching and Learning (CTL)
        (joyful learning)
       (meaningful learning).
  • 3)            Mengembangkan Lingkungan Sekolah yang kondusif.
  • lingkungan sekolah (fisik dan non fisik) yang harus dirancang untuk mengembangkan komunitas belajar siswa menuju pada optimalisasi prestasi sekolah, termasuk siswa.
  • guru harus memberi contoh dan aktif mendampingi  ketika siswa melakukan kegiatan .
  • 4)            Mengembangkan Profesionalisme Guru dan Tenaga Kependidikan
       sekolah yang ditunjuk sebagai SSN harus memiliki program untuk meningkatkan kinerja profesional guru.
       perlu dikembangkan prinsip "learning how to learn", belajar bagaimana mengajarkan metode belajar, sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal.
       SSN perlu berupaya menciptakan situasi kerja yang memberikan perasaan  aman, dan nyaman pada setiap guru dan karyawan.
       meningkatkan komitmen kerja. Pelatihan yang bemuansa achivement motivation training (AMT) dan spiritual
       kepala sekolah  memiliki jiwa kepimpinan (leadhership) yang tangguh.
    mampu untuk: mempengaruhi, memberdayakan, memobilisasi, membimbing, membentuk kultur, memberi contoh teladan, menjaga integritas, berani mengambil resiko, melakukan inovasi dan eksperimentasi, memotivasi, menghargai martabat manusia yang lebih tinggi daripada yang lain, menghargai seseorang atas kontribusinya, bertindak responsif dan proaktif, memahami dan mengembangkan dirinya, menerapkan organisasi belajar, serta menghargai kebhinnekaan dan meresolusi konflik.
  • 5)            Menggalang Partisipasi Masyarakat
       Pengembangan Sekolah yang telah ditetapkan bersama.
       penggalangan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan sumbangan finansial, pemikiran, tenaga, sampai dengan sumbangan material untuk mengembangkan sekolah sesuai dengan Rencana Pengembangan Sekolah yang telah ditetapkan bersama.

Tidak ada komentar :