PERMAINAN TK-PAUD
Ketika aku sedang menyusun kubus, Jangan katakan aku “Hanya Bermain”, Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar. Tentang keseimbangan dan bentuk.
Fungsi bermain
APA ITU BERMAIN?
Bermain merupakan kegiatan yang memberikan keseimbangan berbagai aspek fungsi kepribadian (Rubin, Fein, dan Vandenberg)
Permainan yang memberikan kontribusi pada anak dalam belajar konsep dan aktivitas yang nyata (Smith)
Bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak ( Vigotsky)
Jenis –Jenis Bermain
BERMAIN AKTIF
Tactile Play /
bermain dg tangan
Functional Play /
bermain dg gerakan motorik kasar
Constructive Play /
bermain dg membangun
Creative Play /
bermain kreatif
Symbolic /Dramatic Play
Play Games
BERMAIN PASIF
Hanya melibatkan sebagian indera saja terutama pendengaran dan penglihatan. Contoh receptive play : menonton televisi.
ALASAN ANAK BERMAIN
Otak Membentuk Perilaku
PERKEMBANGAN OTAK ANAK USIA DINI
Belajar
Secara Alami/Unik & Berbeda
Secara Alami/Unik & Berbeda
Prinsip pembelajaran AUD
Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak.
Belajar melalui bermain
Kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk membangun sistimatika kerja/aktivitas..
Pembelajaran dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
Anak akan memperoleh lebih banyak pengetahuan bila mendapat pijakan/dukungan dari guru pada saat main.
PERILAKU
TIDAK PEDULI
TIDAK PEDULI
Anak tidak bermain, tetapi terlibat dalam “perilaku tidak peduli.”
PERILAKU
PENONTON
PENONTON
Anak memperhatikan anak lain saat bermain. Mereka mungkin berhubungan secara lisan, tetapi tidak ikut main.
SOSIAL
SENDIRI
SENDIRI
Anak terlibat dalam main dengan diri sendiri. Main yang dimaksud sepenuhnya mengatur sendiri.
SOSIAL BERDAMPINGAN
Anak main dekat dengan anak lainnya. Anak terlibat dalam permainan nya sendiri, tetapi senang dengan kehadiran anak lainnya.
SOSIAL
BERSAMA
BERSAMA
Anak main dengan anak lainnya dalam satu kelompok. Ia dapat bertukar bahan main, tetapi tidak ada tujuan yang direncanakan.
SOSIAL
BEKERJASAMA
BEKERJASAMA
Anak main dengan anak lain dan mainnya memiliki
tujuan yang direncanakan. Anak merencana-kan dan berperan.
tujuan yang direncanakan. Anak merencana-kan dan berperan.
KEBUTUHAN MAIN SENSORIMOTOR TERPENUHI:
Anak disediakan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan yang dapat merangsang semua indera dan disediakan baik di dalam maupun di luar ruangan.
Anak diberi kesempatan untuk bergerak secara bebas, untuk bereksplorasi dengan alat dan bahan main dengan semua inderanya.
Lingkungan baik di dalam maupun di luar ruangan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan banyak tekstur dan berbagai jenis bahan bermain yang berbeda yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak
Jenis Main Peran
Main Peran
Contoh Bahan Sifat Cair
Contoh Bahan Main Terstruktur
Dasar:
Anak menggunakan seluruh inderanya untuk belajar dari orang-orang dan lingkungan sekitarnya.
Lingkungan yang tertata dan dapat diperkirakan dapat meminimalkan perilaku asosial
Penataan dan jumlah bahan main yang tersedia untuk anak, merupakan dua faktor yang paling berpengaruh dalam program anak yang berkualitas
tempat main dimana anak dapat bergerak dengan bebas dan memilih kegiatan mereka seharusnya dua setengah (2,5) tempat main setiap anak.
(Neuroscience, Torelli & Durrentt, 1998, Kritchevsky, Prescott, & Walling, Pamela Phelps)
Inti dalam Penataan Lingkungan
Menyediakan 3 jenis main (main sensori motor, main peran, dan main pembangunan)
Menyediakan beragam kegiatan yang dapat dipilih dan dimainkan anak (densitas)
Setiap kegiatan main yang disediakan dapat dimainkan 2-3 anak untuk mendukung sosial kerjasama
Jumlah tempat main (kesempatan main) yang perlu disediakan 3 x jumlah anak
Penataan alat main
Main Peran
Contoh Penataan Bahan Main Di luar Ruangan
Contoh Penataan Bahan Main Di Dalam Ruangan
Dasar:
Dukungan orang dewasa yang memahami anak akan mempercepat proses belajar anak
Anak akan main bekerjasama bila memiliki pengalaman main yang sama (shared experience)
Perilaku anak terbentuk karena pembiasaan sejak usia dini
Anak bermain dengan nyaman bila kegiatan main dapat diperkirakan
anak dapat bereksplorasi dengan alat dan bahan secara tepat bila mereka memahami fungsi dan cara menggunakan alat serta bahan tersebut
(Piaget, Vigotsky, Erikson, neuroscience)
Mengapa perlu?
Membangun rasa memiliki sebagai anggota kelompok
Memberikan gagasan pada anak mengenal alat main yang ada dan bagaimana cara memainkannya
Membangun pengetahuan anak dengan cara menghubungan pengalaman anak dengan gagasan baru
memberikan gagasan pada anak tentang konsep yang dapat dikembangkannya dalam main dengan alat yang digunakan anak.
mengembangkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi pada anak
mengenalkan aturan main dan perilaku yang diharapkan selama anak main untuk membangun sikap saling berbagi, menghormati, tenggang rasa, bertanggung jawab.
mengembangkan kemampuan berpikir sistematis pada anak dengan langkah main yang teratur.
sebagai transisi (waktu peralihan) agar anak siap mengikuti kagiatan berikutnya.
mempermudah guru untuk mengorganisasikan kegiatan anak.
KEGIATAN:
Membentuk lingkaran atau duduk merapat tetapi dalam suasana tidak berdesakan, posisi guru di depan menghadap ke anak.
Melakukan komunikasi pembuka dengan cara:
Menyapa anak
Mengajak berdoa
menanyakan kegiatan yang dilakukan anak di rumah
menanyakan perasaan anak hari ini
menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan anak hari ini
menginformasikan bila ada sesuatu yang tidak biasa, misalnya ada tamu, ada Kader yang tidak masuk sehingga digantikan oleh Kader lainnya
Memilihkan beberapa buku untuk ditawarkan pada anak buku mana yang akan dibacakan untuk mereka (buku yang dibacakan Pendidik, merupakan pilihan terbanyak anak).
Kader membacakan buku dengan intonasi, dan mimik muka yang mendukung cerita. Akan lebih baik jika buku yang dibacakan sesuai dengan tema yang dibahas dan berkaitan dengan kegiatan pembangunan.
§Kader mengulang kembali aturan di sentra:
Øpilih kegiatan
Øselesaikan kegiatan
Øperlihatkan pada guru
Ømerapikan alat yang sudah digunakan
Øpilih kegiatan lainnya. Aturan ini disebut dengan “menjadi pekerja yang sibuk”
§ Anak-anak diberi transisi dengan ” anak laki-laki mempunyai nama dengan huruf awal F, ... dan seterusnya.
§ Setelah anak menempati tempat main masing-masing dan mulai bermain, Kader berkeliling untuk memberi pijakan selama main pada setiap anak
Gambar Pijakan Awal Main
Mengapa perlu?
memahami pikiran anak;
memperluas gagasan atau ide bagi anak;
memperkuat pemahaman anak terhadap konsep yang ditemukannya.
mengembangkan kemampuan anak ke tahap yang lebih tinggi.
Mengembangkan berbagai aspek kemampuan
Membangun aturan untuk mengenalkan disiplin
Mencontohkan nilai-nilai yang diharapkan (mengucapkan terima kasih, ucapan kalimat thoyibah, sikap lainnya)
Saat Main
Ada 5 skala pendampingan Guru / orang dewasa diwaktu anak main ;
Pengamatan (Visually looking on)
Pernyataan tidak langsung (Non directive statement).
Pertanyaan (Question)
Pernyataan langsung (Directive statement)
Intervensi fisik
Keterlibatan anak
pasif agresif efektif
fisik (modelling) verbal problem solving
Dukungan guru
Contoh 5 langkah pijakan guru
Saat anak bermain
1.Looking (memperhatikan apa yang dilakukan anak)
2.Naming (menyebutkan apa yang terlihat)
3.Questioning (menanyakan apa yang ingin dilakukan anak)
4.Commanding (memancing untuk memperluas gagasan anak)
5.Acting (memberi kesempatan anak untuk berbuat, jika anak belum dapat melakukannya dapat memberikan modelling)
●
Contoh Pijakan Saat Main
UNTUK APA?
Membangun kemampuan anak untuk mengingat kembali apa yang telah dilakukannya.
Memperkuat konsep yang telah ditemukan anak ketika bermain
Mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasi (ekspresif dan reseptif).
Mengembangkan kemampuan sosial.
Mengembangkan kemampuan pengendalian diri.
Mengembangkan kemampuan matematika dengan cara mengklasifikasikan alat dan bahan main sesuai dengan bentuk dan jenisnya serta kegunaannya.
Mengembangkan sikap tanggung jawab dan disiplin.
Membiasakan bekerja tuntas (start and finish)
Kegiatan yang dapat dilakukan:
Membereskan alat main dan memasukkan ke tempatnya
Membentuk lingkaran bersama semua anak
Menanyakan apa perasaan anak setelah main
Menanyakan kegiatan main yang telah dilakukan anak
Menanyakan konsep yang telah ditemukan anak selama main (sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun)
Menegaskan perilaku yang telah dimunculkan anak (berterimakasih untuk perilaku yang diharapkan, dan mendiskusikan untuk perilaku yang belum tepat)
Menghubungkan dengan kegiatan yang akan datang
Transisi ke kegiatan berikutnya
Beres-beres
Kegiatan beres-beres merupakan bagian penting pada kegiatan sentra, saat yang tepat untuk membangun semua domain perkembangan anak (estetik, afeksi, kognisi, bahasa, psikomotor, dan social), diakhir kegiatan main anak.
Recalling
Setelah kegiatan beres-beres selesai, guru mengajak anak untuk berkumpul duduk membuat lingkaran, mengingat kembali kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dilakukan. Masing-masing anak saling menceritakan pengalaman mainnya.
Bagaimana menumbuhkan dan menanamkan spirit beragama
HANYA BERMAIN …
HANYA BERMAIN ….
Ketika aku sedang menyusun kubus, Jangan katakan aku “Hanya Bermain”, Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar. Tentang keseimbangan dan bentuk.
Ketika aku sedang berpakaian lengkap membuat rumah-rumahan, Lalu bermain boneka bayi, Jangan Katakan aku “Hanya Bermain”, Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar, Untuk menjadi Ibu dan Ayah suatu hari nanti.
HANYA BERMAIN …..
Ketika kau lihat aku duduk disebuah kursi, “Membaca
Keras-keras” didepan penonton khayal, Tolong jangan tertawa
dan mengira aku “Hanya Bermain”, Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar, Aku mungkin menjadi Guru suatu
hari nanti.
Ketika kau lihat aku sibuk dengan teka-teki, atau ketahuan “Memainkan Sesuatu disekolah, Tolong jangan merasa aku membuang waktu untuk “Hanya Bermain”, Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar, Aku belajar memecahkan masalah dan berkonsentrasi, Siapa tahu aku kelak aku jadi Pengusaha
HANYA BERMAIN …..
Ketika kau lihat aku belajar melompat, berlari dan memanjat, Tolong jangan katakan aku “Hanya Bermain”, Karena seperti kau lihat,
Aku bermain sambil belajar, Aku belajar tentang bagaimana tubuhku, Mungkin saja suatu hari nanti aku menjadi Dokter, Perawat atau Atlet
Ketika kau bertanya apa yang kau kerjakan disekolah hari ini, Dan aku menjawab”Aku Hanya Bermain”.Tolong jangan salah mengerti, Karena seperti kau lihat aku bermain sambil belajar, Aku belajar menikmati hidup sambil meraih sukses dalam bekerja, Aku menyiapkan diri untuk masa depan
Ketika Aku Masih Muda
Dan Bebas Berkhayal
Aku Bermimpi Ingin Mengubah Dunia
Seiring dengan Bertambahnya Usia dan
Kearifanku,
Kudapati Bahwa Dunia Tak Kunjung Berubah
Maka Cita-cita Itupun Kupersempit
Lalu Kuputuskan untuk… Hanya
Mengubah Negeriku
Namun Tampaknya
Hasrat itupun Tiada Hasil
Ketika Usia Semakin Senja,
Dengan Semangatku yang Masih Tersisa
Kuputusan untuk Mengubah Keluargaku,
Orang-orang yang paling dekat denganku
Tetapi Celakanya…
Merekapun tidak Mau Berubah
Dan Kini…
Sementara Aku Terbaring Saat Ajal
Menjelang…
Tiba-tiba kusadari:
Andaikan yang Pertama kuubah adalah diriku,
dengan Menjadikan Diriku Teladan,
Mungkin Aku Bisa Mengubah Keluargaku
Lalu Berkat Inspirasi dan Dorongan mereka,
Bisa jadi akupun mampu memperbaiki
Negeriku
Kemudian Siapa Tahu, Perubahan Negeriku
akan membuat dunia ini berubah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar