MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK
Konsep Dasar Stimulasi (1)
1.Batasan
Stimulasi: perangsangan dan latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan di luar anak
2.Tujuan
Untuk membantu anak agar mencapai tingkat perkembangan yang baik dan optimal
3. Kapan stimulasi diberikan
Terbaik: saat kondisi fisik maupun mental anak telah siap menerima stimulasi sesuai dengan umur kemampuan perkembangannya
Contoh:
Kemampuan berjalan anak usia 10-11 bulan
baik fisik maupun mental anak telah siap
untuk dilatih berjalan ® hasil yang optimal.
4.Macam stimulasi
a. Kemampuan gerakan kasar
b. Kemampuan gerakan halus
c. Kemampuan bahasa
d. Kemampuan bersosialisasi
Prinsip Dasar Stimulasi (1)
Prinsip prinsip
1. Sebagai ungkapan rasa kasih sayang
2. Bertahap dan berkelanjutan, serta mencakup 4 bidang kemampuan perkembangan
3.Dimulai dari kemampuan perkembangan yang telah dipunyai anak, kemudian dilanjutkan pada kemampuan perkembangan yang seharusnya dicapai pada usia tersebut.
4.Stimulasi harus bervariasi agar tidak membosankan
4. Dilakukan dengan wajar, santai, tanpa paksaan atau hukuman, tanpa pernah sekalipun melupakan bahwa gaya hidup anak adalah bermain sehingga tercipta suasana yang menyenangkan
5. Anak harus selalu diberi pujian atas keberhasilannya
6.Bila diperlukan alat bantu stimulasi, harus yang tidak berbahaya, sederhana dan mudah didapat
7.Pemeriksaan sebelum melakukan stimulasi terhadap anak dengan penyimpangan perkembangan
Prinsip-prinsip stimulasi dini (1)
1.Saat: semakin dini semakin baik untuk merangsang pertumbuhan jariangan otak.
2.Metoda: mendengar, melihat, meniru dan mencoba secara berulang-ulang
3.Diintegrasikan dalam aktivitas sehari-hari
4.Yang dirangsang: semua aspek perkembangan
5.Merangsang otak kanan & kiri
6.Pola pengasuhan (parenting style): authoritative (demokratik)
7.Perhatikan temperamen individu
easy : mudah diatur
slow to warm up: pemalu
difficult : susah diatur
8.Perhatikan : minat, intensitas, ambang kepekaan bayi / anak
STIMULASI ANAK USIA 1,5 – 2 Th
(Kemampuan gerak kasar)
(Kemampuan gerak kasar)
1.Dorong agar anak mau berlari, berjalan dengan berjinjit, bermain di air, menendang, melempar dan menangkap bola besar serta berjalan naik turun tangga.
2.Tunjukan kepada anak cara melompat dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan, bukan dengan cara langkah lompat (satu kaki diangkat).
STIMULASI ANAK USIA 1,5 – 2 Th
(Kemampuan gerak kasar)
(Kemampuan gerak kasar)
Bila anak memerlukan bantuan, pegangi tangannya ketika melompat untuk pertama kalinya. Usahakan agar ia melompat di atas keset atau handuk.
3.Melatih keseimbangan tubuh
Ajari anak cara berdiri dengan satu kaki secara bergantian. Ia mungkin perlu berpegangan kepada anda atau kursi ketika ia melakukan untuk pertama kalinya. Usahakan agar anak menjadi seimbang dalam waktu yang lebih lama setiap kali ia mengulangi permainan ini.
Kemampuan gerak halus (1)
1.Stimulasi yang perlu dilanjutkan
ØDorong agar anak mau main balok-balok, memasukkan benda yang satu ke dalam benda lainnya
ØMengambar dengan crayon, spidol, pensil warna
ØMengambar pakai tangan
2.Mengenal berbagai ukuran dan bentuk
Buat lubang-lubang dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda pada sebuah tutup kotak/kardus. Beri anak mainan/benda-benda yang bisa dimasukan lewat lubang-lubang itu.
Kemampuan gerak halus (1)
3.Bermain puzzle
Beri anak permainan puzzle sederhana, yang hanya terdiri dari 2-3 potong saja.
4.Mengambar wajah atau bentuk. Tunjukkan kepada anak cara menggambar bentuk-bentuk seperti: garis, bulat dan lain-lainnya. Pakai spidol, crayon dan lain-lain. Ajarkan juga cara menggambar wajah.
5.Membuat berbagai bentuk dari adonan kue/ lilin mainan.
Beri anak adonan kue (apabila Anda membuat kue) atau lilin yang bisa dibentuk. Ajari bagai- mana cara membuat berbagai bentuk.
Kemampuan bicara dan bahasa (1)
1.Stimulasi yang perlu dilanjutkan
•Bernyayi, bercerita dan membaca sajak-sajak untuk ank. Ajak agar ia mau ikut serta.
•Bicara banyak-banyak kepada anak gunakan kalimat-kalimat pendek, jelas dan mudah ditiru anak.
•Setiap hari, anak dibacakan buku
•Dorong agar anak anda mau menceritakan hal-hal yang dikerjakan dan dilihatnya.
Kemampuan bicara dan bahasa (2)
2.Melihat acara televisi
Biarkan anak melihat acara anak-anak di televisi. Dampingi anak dan bacakan apayang dilihatnya. Pilih acara yang bermutu dan sesuai dengan perkembangan anak dan batasi agar anak melihat televisi tidak lebih dari 1 jam sehari.
Kemampuan bicara dan bahasa (3)
3.Mengerjakan perintah sederhana
Mulai memberikan perintah kepada anak. ”Tolong bawakan kaos kaki merah”; ”Letakan cangkirmu di meja”. Kalau perlu tunjukkan kepada anak cara mengerjakan perintah tadi, gunakan kata-kata yang sederhana.
4.Bercerita apa yang dilihatnya.
Perlihatkan sering-sering buku dan majalah bergambar kepada anak. Usahakan agar anak mau menceritakan apa yang dilihatnya.
Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
Stimulasi yang perlu dilanjutkan
Ajak anak mengunjungi tempat bermain, kebun binatang, lapangan terbang, museum dan lain-lain
Bujuk dan tenagkan anak ketika rewel
Usahakan agar anak mau melepas pakaiannya sendiri (tanps harus dibantu) membereskan mainannya dan membantu kegiatan rumah tangga yang ringan
Ajari ia makan sendiri dengan memakai sendok dan garpu, dan ajak ia makan bersama keluarga.
Mengancingkan kancing baju
Beria anak mainan atau pakaian yang mempunyai kancing / kancing tarik. Ajari anak cara mengancingkan kancing tersebut.
Permainan yang memerlukan interaksi dengan teman bermain
Usahakan agar anak bermain dengan teman sebaya misalnya bermain petak umpat. Dengan bermain ini, anak akan belajar bagaimana mengikuti aturan permaianan dan gilian bermain dengan teman-temannya.
Membuat rumah-rumahan.
Ajak anak membuat rumah-rumahan dari kotak besar/ kardus. Potong kardus itu untuk membuat jendela dan pintu rumah.
Berpakaian
Biarkan anak memakai pekaiannya sendiri sejauh yang dapat dilakukannya. Setelah belajar lebih banyak mengenai hal ini, berangsur-angsur ia akan mau melakukan sendiri tanpa bantuan.
Memisahkan diri dengan anak
Minta tetangga/kerabat mengawasi anak ketika anda pergi meninggalkan anak
STIMULASI PADA ANAK USIA 24 – 36 BULAN
Kemampuan gerak kasar
Dorong anak agar mau memanjat, berlari, melompat, melatih keseimbangan badan dan bermain bola.
Latihan menghadapi rintangan
Ajak anak bermain ”ular naga”, merangkak di kolong meja, berjinjit, mengelilingi kursi, melompat di atas bantal dan lain-lain.
Melompat jauh
Usahakan agar anak melompat jauh dengan kedua kakinya bersamaan. Letakkan sebuah handuk tua di lantai, ajarai anak untuk melompatinya. Atau buat garis di tanah dengan sebuah tongkat atau di lantai dengan sebuah kapur tulis, sebagai batas lompatan.
Melempar dan menangkap
Tunjukkan pada cara melempar sebuah bola besar ke arah anda. Kemudian melempar kembali kepada anak sehingga ia dapat menangkapnya
Kemampuan gerak halus
Stimulasi yang perlu dilanjutkan
Dorong anak agar mau bermain puzzle dan benda lainnya, menggambar.
Membuat gambar tempelan
Bantu anak untuk memotong gambar-gambar dari majalah tua dengan gunting untuk anak. Dengan lem kertas atau karton / atau membuat gambar tempelan. Bicarakan dengan anak tentang apa yang sedang dibuatnya.
Memilih dan mengelompokkan benda menurut jenisnya
Berikan kepada anak bermacam-macam benda misalnya: uang logam, berbagai jenis kancing, dengan berbagai warna dan lain-lain. Minta anak memilih dan mengelompokkan benda-benda itu menurut jenisnya. Mulai dengan 2 jenis benda yang berlainan, kemudian sedikit demi sedikit tambahkan jenisnya.
Mencocokan gambar dan benda
Tunjukkan kepada anak cara menyoocokkan gambar bola dengan sebuah bola yang sesungguhnya. Biarkan mengenal bentuknya, gunanya dan sebagainya.
Konsep jumlah
Tunjukkan kepada anak cara mengelompokkan benda dalam jumlah satu-satu, dua, tiga dan sebagainya. Katakan kepada anak ada berapa jumlah benda dalam satu kelompok dan bantu ia menghitungnya (”ini ada 3 biji kacang, mari kita hitung, satu, dua, tiga)
Bermain / menyusun balok-balok
Beli atau buat satu set balok mainan anak. Anak main dengan balok-balok itu selama bertahun-tahun. Bila anak anda bertambah besar, anda akan dapat menambah jumlahnya.
Kemampuan bicara dan bahasa
Stimulasi yang perlu dilanjutkan
Bacakan buku cerita anak. Buat agar anak melihat anda membaca buku. Hal ini mengandung pesan pentingnya manfaat membaca.
Dorong agar anak mau becerita apa yang dilihatnya baik dari buku maupun ketika jalan-jalan.
Bantu anak dalam memilih acara TV, dampingi anak ketika menonton TV. Batasi waktu menonton maksimal 1 jam sehari.
Acara / berita TV terkadang menakutkan anak. Jelaskan pada anak, apakah hal itu nyata atau tidak nyata.
Menyebut nama lengkap anak
Ajari anak menyebut namanya secara lengkap. Sebut nama lengkap anak dengan perlahan. Minta anak mengulanginya.
Bercerita tentang diri anak
Anak senang mendengarkan cerita tentang dirinya. Ceritakan kembali kejadian-kejadian lucu dan menarik yang dialami anak.
Menyebutkan nama berbagai jenis pakaian
Ketika mengenakan pakaian anak, sebut nama jenis pakaian tersebut (kemeja, celana, kaos, rok dsb). Minta anak mengambil pakaian yang anda sebutkan sambil menyebutkan kemabali jenisnya.
Menyatakan keadaan suatu benda
Ketika mengjak anak bicara, gunakan ungkapan yang menyatakan keadaan benda. Misal : ”Pakai kemeja yang merah”, ”Bolamu yang kuning ada di bawah meja”, ”Mobil-mobilan yang biru itu ada di dalam laci” dan sebagainya
Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
Stimulasi yang perlu dilanjutkan
Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa dengan cara memeluk dan berbicara kepadanya.
Sering-sering ajak anak pergi keluar mengunjungi tempat bermain, toko, kebun binatang dll.
Ajak anak membersihkan tubuhnya ketika kotor kemudian mengelapnya dengan batuan anda sedikit mungkin. Demikian juga dalam berpakaian dan melakukan pekerjan rumah tangga.
Melatih buang air kecil dan buang air besar di kamar mandi / WC
Ajari anak untuk memberitahu anda bila ingin buang air kecil / buang air besar. Dampingi anak saat buang air kecil / buang air besar dan beritahu cara membersihkan diri dan menyiram kotoran.
Berdandan
Biarkan anak berdandan mengenakan pakaian dewasa yang sudah tua. Beri anak beberapa topi anak-anak, rok, celana, kemeja, sepatu dsb. Biarkan anak memilih sendiri mana yang akan dipakainya.
Berpakaian
Ajari anak berpakaian sendiri tanpa bantuan. Beri kesempatan anak memilih sendiri yang akan dikenakannya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar